Lempar Cakram : Sejarah, Teknik Dasar, Gaya, Properti dan Peraturan Pertandingan

Lempar Cakram : Sejarah, Teknik Dasar, Gaya, Properti dan Peraturan Pertandingan – Apa itu olahraga Lempar Cakram ?Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahas apakah itu Lempar Cakram dan hal-hal yang melingkupinya. Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.

Lempar Cakram : Sejarah, Teknik Dasar, Gaya, Properti dan Peraturan Pertandingan


Lempar Cakram merupakan salah satu cabang olahraga atletik pada nomor lempar dimana sang atlet harus melempar cakram sebanyak maksimal 3 kali pada setiap pertandingan untuk memperoleh jarak lempar yang terjauh pada lapangan khusus lempar cakram dengan aturan yang berlaku

Lempar cakram merupakan salah satu cabang olah raga atletik melempar sama seperti tolak peluru. Lempar cakram pada awalnya bukanlah sebuah cabang olahraga, tetapi hanya aktivitas yang dilakukan manusia sehari-hari demi bertahan hidup pada masa berburu dan meramu, bahkan hingga saat ini.


Sejarah Lempar Cakram

Menurut sejarah, lempar cakram merupakan salah satu dari nomor atletik lempar. Yang mana dapat kita jumpai dalam sebuah buku karangan Homerus berjudul “Odyssy” pada zaman purba.Dari kutipan buku tersebut dapat diketaui bahwa bangsa Yunani purba telah mengenal atletik. Disini terlihat adanya nomor lari, lompat,serta lempar cakram yang merupakan nomor atletik yang kita kenal hingga sekarang.

Olah raga ini sudah dipertandingkan sejak abad ke 5 sebelum masehi. Yang mana olah raga ini merupakan salah satu olah raga tertua di Yunani, hal ini ditandai dengan adanya peninggalan patung kuno seorang lelaki yang memegang cakram dalam posisi akan melempar, yakni patung Myron Discobolus.

Lempar cakram merupakan olah raga yang selalu ada dalam setiap ajang olah raga internasional seperti olimpiade. Tak hanya itu, lempar cakram merupakan olah raga yang menjadi ikon.

Sejak olimpiade modern yang diadakan pertamakali pada tahun 1896, gambar atas figur atlet lempar cakram menjadi ikon untuk mempromosikan ajang bergengsi tersebut yang bahkan dibuat untuk stempel pada tahun 1896.

Semenjak runtuhnya kejayaan eropa kuno, olah raga ini sempat menghilang dalam kehidupan masyarakat dan hanya menjadi cerita dalam narasi sejarah. Hingga pada akhirnya lempar cakram ditemukan kembali oleh Christian Georg Kohlrausch bersama muridnya pada tahun 1870 melalui riset sejarah yang panjang.
Baca Juga : Tenis Meja : Pengertian, Sejarah, Peraturan, Peralatan, Tehnik dan cara Bermain Tenis Meja

Dalam penelitian tersebut, Georg tak hanya meneliti tentang olah raga lempar cakram, namun juga menggali teknik yang dipergunakan atlet lempar cakram di masa lalu dan kemudian hasil riset tersebut dipublikasikan sejak tahun 1880.

Waktu itu belum ada olimpiade modern. Dan ketika dilaksanakan olimpiade modern pertama, olimpiade lempar cakram hanya diikuti oleh kaum laki-laki saja. Namun pada akhirnya pertandingan ini dapat diikuti oleh kaum perempuan pada tahun 1928 dan masuk dalam ajang Olimpiade.


Teknik Dasar Lempar Cakram

Adapun teknik dasar dalam melakukan lempar cakram antaralain :

Teknik Memegang Cakram

  • Cakram diletakkan di telapak tangan kiri supaya mudah untuk memegangnya.
  • Kemudian tangan kanan diletakkan di atas cakram di bagian tengah. Renggangkan keempat jari untuk menutup bagian pinggir cakram.
  • Lalu letakan ibu jari bebas dimana saja pada cakram.

Teknik Awalan Lempar Cakram

  • Badan berdiri menghadap kearah samping dengan kedua kaki dibuka selebar bahu.
  • Fokuskan gerakan pada awalan berjalan dengan baik kemudian diikuti dengan ayunan cakram kearah samping kanan, belakang dan kiri secara berulang-ulang.
  • Kemudian putar badan secara cepat. Putaran terhadap bagian bawah tubuh mendahului bagian atas tubuh.

Teknik Melempar Cakram

  • Tolakkan pada kaki kanan agar panggul dapat diangkat keatas. Selepas itu dorong kaki kanan ke arah depan dan atas.
  • Badan dicondongkan ke arah kanan dan putar ke arah kiri diikuti dengan putaran gerakan panggul ke kiri juga.
    Tumpukan badan kepada kaki kiri. Letakan badan kearah lemparan penuh kemudian lempar cakram kearah depan atas.
  • Lemparkan cakram dengan sudut 90 derajat setinggi dagu searah dengan jarum jam. Lepaskan cakram pada saat berada dimuka bahu dan dorong menggunakan jari telunjuk.
  • Lemparan dinyatakan gagal apabila cakram telah dilemparkan sebelum mencapai muka bahu.
  • Tetapi jika pelepasan cakram terlambat maka hasil dari lemparannya akan keluar dari daerah lemparan serta hasilnya tidak memuaskan.
  • Cakram dilepaskan dengan posisi badan condong kearah depan. Fokus pandangan kearah lemparan atau depan.

Sikap Akhir Lempar Cakram

  • Pindahkan kaki kanan ke arah depan dan kaki sedikit ditekuk. Hal tersebut mencegah agar badan tidak keluar daerah lingkaranyang telah ditetapkan. Arahkan pandangan fokys menuju jatuhnya cakram serta letakkan kaki kiri di belakang.
  • Posisikan badan berdiri seperti semula serta keluar dari lingkaran hingga melewati bagian belakang. Jangan keluar dari lingkaran dengan cara lari ataupun melompat.

Gaya Lempar Cakram

Terdapat 2 gaya dalam melempar cakram, yaitu gaya samping dan gaya belakang. Yang mana penjelasannya adalah sebagai berikut.

Lempar Cakram Gaya Samping

Gaya yang pertama adalah gaya samping. Dimana atlet menghadap ke samping pada saat persiapan. Umumnya saat menggunakan gaya ini, para atlet menghadap ke samping kanan, hal ini karena sebagian besar atlet lempar cakram menggunakan tangan kanan untuk melempar.

Saat menggunakan gaya ini, terdapat dua ancang-ancang yang bisa diambil oleh atlet lempar cakram, yaitu membuat ayunan dari arah samping ke depan beberapa kali, kemudian atlet mengukur sudut dan barulah kemudian ia melepaskan cakram sejauh mungkin ke depan.

Lempar Cakram Gaya Belakang

Dan yang kedua adalah gaya belakang. Atlet yang menggunakan gaya ini mempunyai sebuah keuntungan tersendiri. Karena para atle memiliki jarak yang lebih luas saat ingin menciptakan momentum. Sehingga akan memperoleh lemparan yang lebih jauh.

Walaupun begitu, ternyata gaya ini lebih sulit dilakukan daripada gaya samping dan memiliki resiko yang lebih besar, karena pada saat atlet menghadap ke belakang ia tidak dapat menentukan titik lempar sebaik yang ada pada gaya sisi samping.


Peraturan Lempar Cakram

  • Untuk Juri :
    • Juri 1 bertugas untuk memanggil para peserta serta mengawasi gerakan-gerakan kaki peserta yang mengalami kesalahan.
    • Juri 2 bertugas sebagai pengawas gerakan kaki peserta yang salah pada sisi lingkaran. Juri dua memberikan isyarat melalui bendera yang ia pegang. Bendera tersebut akan menyatakan apakah lemparan yang dilakukan itu sah atau tidak.
    • Juri 3 bertugas untuk menempatkan alat pengukur sesudah bendera penanda tempat jatuhnya cakram disematkan.
    • Juri 4 dan Juri 5 tugas dari keduanya yaitu mengamati tempat jatuhnya cakram paling dekat.
  • Aturan dalam bermain :
    • Lapangan dan cakram yang digunakan tergantung dengan situasi, apabila berskala internasional, maka ukuran
    • lapangan dan ukuran cakram harus menggunakan ukuran standard yang ditetapkan IAAF.
    • Lempar cakram menggunakan 5 orang wasit.
    • Atlet lempar cakram dilarang untuk keluar dari lingkaran setelah berada pada posisi siap dan sebelum menyelesaikan lemparan.
    • Atlet lempar cakram dilarang untuk menginjak bagian luar lingkaran ketika melakukan lemparan.

Properti Lempar Cakram


Cakram

Pada umumnya, cakram yang dilempar memiliki garis tengah sepanjang 220 serta berat dua kg untuk pira. Serta seberat 1 kg untuk wanita,lebih jelasnya:

  • Berat cakram untuk putra 2 kg dengan garis tengah 219 – 221 mm.
  • Berat cakram untuk putri 1 kg menggunakan garis tengah 180 – 182 mm.

Cakram ini dapat terbuat dari bahan dasar kayu yang dibentuk menyerupai piring berbingkai sabuk besi. Namun, adapula cakram yang berbahan dasar karet padat, dan biasanya cakram seperti ini hanya digunakan pada saat latihan saja.

Lapangan Lempar Cakram

  • Lapangan untuk lempar cakram memiliki bentuk lingkaran, dimana lingkaran tersebut merupakan tempat para atlet untuk melempar cakram.
  • Jika ditarik dari garis tengah, ukuran lapangannya memiliki panjang 2 garis keluar ke arah depan dengan membentuk sudut 40 derajat.
  • Permukaan dari lapangannya pun haruslah datar, serta tidak licin, dan dapat terbuat dari semen, aspal, atau bahan lainnya yang tidak licin.
  • Lingkaran lemparan dikelilingi dengan sangkar atau pagar kawat untuk menjamin keselamatan para petugas, peserta, dan juga penonton.

Untuk lebih jelasnya, ukuran dari lapangan lempar cakram adalah sebagai berikut:

  • Garis tengah lapangan berukuran 2,50 m. Lingkaran untuk melempar pada pertandingan resmi terbuat dari metal ataupun baja.
  • Perpanjangan dari garis tengah sepanjang 0,75 m.
  • Sudut lempar sebesar 40 derajat .
  • Garis batas lempar (lebar garis lima 5 cm)

Lempar Cakram : Sejarah, Teknik Dasar, Gaya, Properti dan Peraturan Pertandingan

Hal Yang Harus Dihindari Saat Bertanding

  • Pelempar pada awal putaran jatuh kearah belakang.
  • Tubuh terlalu membungkuk ke arah depan.
  • Tubuh hanya berputar di tempat yang sama.
  • Pelempar melompat terlalu tinggi di atas udara.
  • Pelempar menumpukan berat badan pada bagian kaki depan dan membiarkannya hingga jatuh.
  • Kaki pelempar tidak rileks atau terlalu tegang sehingga pada akhirnya penempatan menjadi tidak sempurna atau bahkan salah.
  • Pelempar melakukan lemparan sebelum waktunya, pada banyak kasus, pelempar melempar terlalu dini atau terlalu cepat dari waktu diumumkan.

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang  Lempar Cakram , semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi