Lari Sprint : Pengertian, Sejarah, Manfaat Lari Sprint

Lari Sprint : Pengertian, Sejarah, Manfaat Lari Sprint – Pada kesempatan ini Seputar Pengetahuan akan membahas tentang Lari Sprint. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan Lari Sprint : Pengertian, Sejarah, manfaat Lari Sprint dan contohnya dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya simak artikel dibawah ini.


Lari Sprint : Pengertian, Sejarah, Manfaat Lari Sprint

Pengertian lari jarak pendek ataupun sprint merupakan tipe berolahraga yang dicoba dengan mengandalkan kekuatan serta kecepatan penuh sejauh garis lintasan dari start sampai finish. Pemenang lomba ini didetetapkan bersumber pada catatan waktu yang sangat pendek.

Buat dapat menang, atlet lari jarak pendek (sprinter) wajib mempunyai respon yang kilat, kecepatan yang baik, metode berlari yang efektif, ketepatan sewaktu melaksanakan start serta mempertahankan kecepatan dari dini sampai menggapai garis akhir. Dalam pertandingan formal lari jarak pendek dipecah jadi sebagian jenis lomba, antara lain merupakan; Lari jarak pendek 100m (short sprint), lari jarak pendek 200m (medium sprint) serta lari jarak pendek 400 m (long sprint).


Pengertian Lari Jarak Pendek Menurut Para Ahli

  • Muhajir (2007), Lari jarak pendek ataupun sprint merupakan perlombaan lari yang segala pelarinya memakai kecepatan sangat penuh dengan menempuh jarak 100 meter, 200 meter, ataupun 400 meter.
  • Syarifudin serta Muhadi (1992), Lari jarak pendek merupakan metode berlari di mana atlet wajib menempuh segala jarak dengan kecepatan semaksimal bisa jadi. Atlet wajib melaksanakan lari secepat- cepatnya dengan mengerahkan segenap kekuatan dari start hingga finish.
  • Adisasmita (1992), Lari jarak pendek ataupun sprint merupakan seluruh no lari yang dicoba dengan kecepatan penuh ataupun kecepatan optimal sejauh jarak yang ditempuh.

Sejarah Lari Jarak Pendek

Sejarah lari pendek tidak bisa dipisahkan dari sejarah olimpiade awal di dunia. Berolahraga lari telah diketahui semenjak era dulu serta jadi salah satunya cabang berolahraga yang diperlombakan pada Olimpiade Kuno yang diadakan di Yunani pada tahun 776 SM. Konon, berolahraga lari pada olimpiade tersebut dipertandingkan bagaikan penghormatan kepada seseorang prajurit Yunani yang berlari sepanjang 40 kilometer dengan bawa pesan kemenangan perang. Sesampainya di Athena serta mengabarkan kemenangan Yunani atas Persia, prajurit tersebut wafat.

Pada penyelenggaraan olimpiade berikutnya, barulah sebagian cabang berolahraga lain dipertandingkan, semacam memanah, bela diri, lempar tombak. Sedangkan itu, cabang berolahraga lari pendek baru mulai diperlombakan buat awal kalinya di ajang Olimpiade Modern pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Semenjak itu, berolahraga lari jarak pendek ataupun sprint jadi cabang berolahraga senantiasa yang dipertandingkan tiap kali olimpiade diadakan. Tidak hanya itu, banyak pula event lain yang memperlombakan lari jarak pendek.

Berolahraga ini sudah jadi salah satu cabang atletik yang sangat populer di dunia, tercantum di Indonesia, yang mempunyai atlet lari jarak pendek ataupun sprinter berbakat yang menorehkan prestasi serta mengharumkan nama Indonesia di tingkatan internasional.

Kamu bisa jadi sempat mendengar nama Purnomo, Mardi lestari ataupun pula Suryo agung wibowo yang sukses membuat catatan waktu 10, 20 detik pada Sea Permainan 2009 serta jadi sprinter tercepat se- Asia Tenggara. 10 tahun setelah itu, sprinter muda, Kemudian Muhammad Zohri, sukses membongkar rekor tersebut dengan catatan waktu 10, 15 detik. Sedangkan itu, di tingkatan dunia, terdapat Usain Bolt yang mempunyai rekor waktu 9, 58 detik buat jarak 100 m.


Pengetahuan Dasar Lari Jarak Pendek

Saat sebelum melangkah ke metode berlari kilat, seseorang pelari wajib mengenali pengetahun dasar berlari kilat ataupun lari jarak pendek. Bagi Bompa( 1999), hal- hal dasar yang wajib dikenal pelari jarak pendek merupakan bagaikan berikut:

  • Badan sedikit condong ke depan dikala berlari, kedua lengan sedikit fleksi 90 derajat serta diayunkan searah dengan gerakan dikala berlari.
  • Otot- otot bagian depan serta kedua lengan senantiasa dalam kondisi rilek.
  • Tungkai dasar ditolakan dengan kokoh hingga lurus, serta penaikan pada depan diusahakan hingga posisi sejajar dengan tanah.
  • Pinggang senantiasa dalam posisi ketinggian yang sama sepanjang berlari.
  • Kala menggapai finish, tubuh dicondongkan dengan serentak ke depan buat membawakan bagian dada memegang pita.

Lari Sprint : Pengertian, Sejarah, manfaat Lari Sprint


Metode Start Lari Jarak Pendek

Start merupakan sesuatu persiapan dini seseorang pelari saat sebelum melaksanakan gerakan berlari. Tujuan utama dari start dalam lari jarak pendek merupakan memaksimalkan pola lari kilat( Purnomo 2007: 23).

Ada 3 berbagai metode start dalam lari jarak pendek, ialah bagaikan berikut:

  • Start Pendek (Bunch Start). Kaki kiri di depan serta lutut kaki kanan diletakkan di sebelah kaki kiri dekat satu kepal. Kedua tangan diletakkan di balik garis start dengan jari- jari rapat serta bunda jari terpisah.
  • Start Menengah (Medium Start). Kaki kiri di depan, lutut kaki kanan diletakkan di sebelah kanan tungkak kaki kiri jaraknya dekat satu kepal. Kedua tangan diletakkan diletakkan di balik garis start dengan 4 jari- jari rapat. Bunda jari terpisah.
  • Start Panjang (Long Start). Kaki kiri diletakkan di depan lutut kaki kanan di balik kaki kiri, jaraknya dekat satu kepal. Kedua tangan diletakkan di balik garis start dengan jari- jari rapat serta bunda jari terpisah.

Menurut Bompa (1999), ada 3 urutan ataupun langkah- langkah metode start lari jarak pendek, ialah dipaparkan bersumber pada aba- aba bagaikan berikut:

Aba – aba bersedia

Sehabis starter membagikan aba- aba bersedia, hingga pelari hendak menempatkan kedua kakinya memegang blok depan serta balik, setelah itu lutut kaki balik diletakkan di tanah, terpisah selebar bahu. Jari- jari tangan membentuk V terbalik serta kepala dalam kondisi datar dengan punggung, sebaliknya mata senantiasa memandang lurus ke dasar.

Aba- aba siap

Sehabis terdapat aba- aba siap, posisi tubuh seseorang pelari merupakan lutut ditekan ke balik, lutut kaki depan terdapat dalam posisi membentuk sudut siku- siku 90 derajat, sebaliknya kaki balik pelari membentuk 120- 140 derajat. Serta posisi pinggang sedikit dinaikan lebih besar dari bahu, badan sedikit condong ke depan, dan bahu agak maju ke depan dari 2 tangan.

Aba- aba Yaak

Sehabis seseorang starter membagikan aba- aba, hingga gerakan seseorang pelari merupakan tubuh diluruskan serta dinaikan pada dikala kedua kaki menolak ataupun menekan keras pada start blok, serta kedua tangan dinaikan dari tanah secara bertepatan buat setelah itu diayunkan bergantian. Kaki balik mendesak lebih kokoh, dorongan kaki depan sedikit demi sedikit, tetapi tidak lama, kaki balik diayunkan ke depan dengan kilat sebaliknya tubuh condong ke depan, lutut serta pinggang diluruskan penuh pada dikala akhir dorongan.


Metode Lari Jarak Pendek

Bagi Purnomo (2007: 33), ada 2 sesi dalam berlari cepat, ialah dipaparkan bagaikan berikut:

Fase Topang

Fase topang bertujuan buat memperkecil hambatan dikala memegang tanah serta mengoptimalkan dorongan ke depan. Fase topang terdiri dari topang depan serta topang dorong. Ada pula tekniknya merupakan bagaikan berikut:

  • Mendarat pada telapak kaki.
  • Lutut kaki topang bengkok wajib minimun pada dikala amortasi.
  • aki ayun dipercepat, pinggang, sendi lutut serta mata kaki dari kaki topang wajib diluruskan kuat- kuat pada dikala bertolak.
  • Paha kaki ayun naik dengan kilat ke sesuatu posisi horizontal.

Fase layang

Fase layang bertujuan buat mengoptimalkan dorongan ke depan serta buat mempersiapkan sesuatu penempatan kaki yang efisien dikala memegang tanah. Ada pula tekniknya merupakan bagaikan berikut:

  • Lutut kaki ayun bergerak ke depan serta ke atas.
  • Lutut kaki topang bengkok dalam fase pemulihan, ayunan lengan aktif tetapi rilek.
  • Kaki topang bergerak ke balik.

Metode Melewati Garis Finish

Seseorang pelari dikatakan telah menggapai garis finish, bila bagian- bagian badannya telah dalam bidang vertikal dari sisi terdekat garis finish, cocok dengan peraturan serta garis yang disediakan. Bagian badan yang diartikan ialah kepala, leher, lengan serta kaki.

Bagi Muhtar (2011: 14), terdapat 3 metode melewati garis finish pada lari jarak pendek, ialah:

  • Menjatuhkan dada ke depan.
  • Menjatuhkan salah satu bahu ke depan.
  • Lari secepat- cepatnya sampai sebagian m melewati garis finish

Metode yang kerap dicoba sprinter ialah dengan menjatuhkan dada ke depan bila terdapat sebagian pelari yang bertepatan melewati garis finish, hingga pelari yang anggota badannya memegang pita terlebih dulu yang jadi pemenangnya.


Peraturan Lari Jarak Pendek

Peraturan perlombaan lari jarak pendek diatur serta diresmikan oleh induk organisasi atletik internasional IAAF (International Amateur Atloetik Federation) ataupun tingkatan nasional PASI (Persatuan Atletik Segala Indonesia).


Peraturan Perlombaan

Ada pula peraturan dalam perlombaan lari jarak pendek ataupun sprint ialah:

  • Garis start serta finish dalam lintasan lari ditunjukkan dengan suatu garis selebar 5 centimeter siku- siku dengan batasan tepi dalam lintasan. Jarak perlombaan wajib diukur dari tepi garis start ke tepi garis fnish terdekat dengan garis start.
  • Aba- aba yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek yatu“ bersedia”,“ siap” serta“ ya” ataupun bunyi pistol.
  • Seluruh partisipan lomba lari mulai berlari pada dikala aba- aba“ ya” ataupun bunyi pistol yang ditembakkan ke hawa.
  • Partisipan yang membuat kesalahan pada dikala start wajib diperingatkan( optimal 3 kali kesalahan).
  • Lomba lari jarak pendek pada perlombaan besar dicoba 4 sesi, ialah babak awal, babak kedua, babak semi final, serta babak final.
  • Babak awal hendak diadakan bila jumlah partisipan banyak, pemenang I serta II masing- masing heat berhak maju ke babak selanjutnya.

Diskualifikasi ataupun Hal- hal yang Dikira Tidak Sah

Hal- hal yang dikira tidak legal dalam lari jarak pendek ialah:

  • Melaksanakan kesalahan start lebih dari 3 kali.
  • Merambah lintasan pelari lain.
  • Mengusik pelari lain.
  • Keluar dari lintasan.
  • Ketahuan memakai obat perangsang.

Lapangan Lari Sprint

Lapangan yang digunakan oleh cabor lari sprint, jadi satu dengan cabang atletik yang lain semacam lari jarak menengah, jauh serta estafet.

Berikut keterangannya :

  • Denah di atas ialah denah lapangan dengan standar IAAF. Lapangan tersebut mempunyai luas 400 m persegi dengan cuma ada 1 titik garis finish. Oleh karenanya tiap no lari sprint mempunyai garis start yang berbeda, baik yang 100 meter, 200 meter ataupun 400 meter.
  • Lintasan yang digunakan sprinter 100 meter ialah lintasan yang tidak melewati tikungan, lurus ke depan. Penempatan ini terencana terbuat supaya sprinter no 100 meter bisa memakai kecepatan maksimum mulai dari start sampai finish.
  • Nomor lari pendek 200 meter terletak pada tikungan kiri atas serta garis finish- nya sama dengan no 100 meter. Tikungan ini terletak pada dini dikala berlari, sehingga sprinter 200 meter wajib pintar mengendalikan kecepatan saat sebelum memakai tenaga serta kecepatan maksimumnya.
  • Pada sprinter dengan no lari berjarak 400 meter, atlet hendak menempuh 1 kali putaran lapangan penuh. Nantinya atlet hendak melewati 2 trek melengkung, sebab posisi start terletak dsetelah garis finish.
  • Lintasan pada lapangan atletik, mempunyai 8 lintasan. Lebar lintasan pelari jarak pendek ialah 1, 22 meter dengan besar tiang finish ialah 1, 5 meter.
  • Perlengkapan yang diperlukan buat perlombaan lari sprint ini ialah sepatu spike, stopwatch, bendera, pistol serta tiang finish.

Peraturan dalam Cabor Lari Sprint

Peraturan lomba cabang berolahraga( cabor) atletik lari jarak dekat, diatur serta ditetapkan oleh International Association of Athletics Federations( IAAF) di tingkatan internasional serta Persatuan Atletik Segala Indonesia( PASI) di tingkatan nasional.

Peraturan berolahraga atletik lari sprint:

  • Garis start serta garis finish mempunyai lebar 5 centimeter yang mana wajib tegak lurus dengan garis tepi lintasan lari. Jarak lintasan lari yang di ukur yakni garis terluar yang ada pada garis start serta garis terdalam yang ada pada garis finish.
  • Tiap atlet harus mencermati aba- aba“ bersedia”,“ siap”, serta“ yaak ataupun bunyi pistol”, serta dikala terdengar aba- aba terakhir, atlet telah boleh mulai berlari.
  • Dikala awalan ataupun start, optimal kesalahan yang dapat ditoleransi ialah 3 kali, lebih dari itu hingga di anggap tidak legal.
  • Dilarang merambah lintasan pelari lain.
  • Dilarang mengusik pelari lain.
  • Tidak diperbolehkan keluar dari lintasan yang sudah didetetapkan.
  • Tidak diperbolehkan memakai doping.

Manfaat Sprint

Lari jarak pendek ataupun sprint merupakan berolahraga yang bisa jadi sangat gampang buat dilakukanya, tetapi butuh kita tahu, kalau melaksanakan sprint dengan tertib, hingga hendak berakibat baik buat kita. Berikut sebagian khasiatnya antara lain merupakan.

Membakar lemak

Yakin tidak yakin, kenyataannya merupakan melaksanakan sprint sepanjang 1 jam tiap minggu lebih baik dalam membakar lemak dari pada jogging sepanjang 1 jam tiap hari.

Memantapkan tulang

Bisa memantapkan tulang pada badan paling utama pada kaki. Ini sangat bagus supaya tulang tidak gampang patah dikala terjalin benturan keras.

Membentuk otot

Dapat kita amati dari para atlet lari handal, rata- rata kenyataannya mereka mempunyai tubuh yang sempurna, atletis dengan otot– otot yang berupa. Sebab perihal tersebutlah mereka kerap melaksanakan aktivitas lari.

Tingkatkan kecepatan dalam berlari

Telah jelas, kalau dari aktivitas lari ataupun sprint bisa tingkatkan kecepatan berlari kita. Sebab telah bisa di amati dari salah satu latihan para pesepak bola handal merupakan sprint ataupun terus berlari. Sebab mereka melaksanakan perihal tersebut supaya kecepatan lari mereka meningkat dengan semaksimal bisa jadi.

Memperlancar pernafasan

Sehabis diteliti kalau sprint yang dicoba secara teratur hendak bisa memperlancar pernafasan serta membuat napas lebih panjang.

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id mengenai Lari Sprint, Semoga bermanfaat.

Daftar Isi