Adsorpsi : Pengertian, Prinsip Kerja, Jenis, Faktor Yang Mempengaruhi dan Contohnya

Adsorpsi : Pengertian, Prinsip Kerja, Jenis, Faktor Yang Mempengaruhi dan Contohnya – Apakah itu Adsorpsi ?,Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahasnya dan tentunya hal-hal lain yang juga melingkupinya.Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.


Adsorpsi : Pengertian, Prinsip Kerja, Jenis, Faktor Yang Mempengaruhi dan Contohnya


Adsorpsi merupakan peristiwa dimana suatu zat menarik zat lain yang berada di sekitarnya untuk berinteraksi dan berikatan dengan zat tersebut. Proses adsorpsi ini dapat terjadi antara zat yang berada dalam satu fase seperti padat dengan padat atau zat yang berbeda fase misalnya padat dengan cair.

Peristiwa yang berkebalikan dengan adsorpsi yaitu adalah desorpsi yang merupakan proses pelepasan suatu materi dari material lain.

Peristiwa adsorpsi ini akan membuat zat yang awalnya menyebar ke lingkungan menjadi terkumpul dan terikat pada satu media adsorpsi yang dinamakan sebagai adsorben dimana material adsorben ini memiliki kemampuan dalam menarik zat lain yang cocok untuk berinteraksi dengan material tersebut. Sedangkan zat lain yang tertarik atau terikat ke dalam material adsorben dinamakan sebagai adsorbat.

Terjadinya adsorpsi melibatkan interaksi antar permukaan pada suatu molekul dimana material adsorben memiliki permukaan dengan tendensi untuk menarik material lain sehingga material adsorbat yang telah terikat akan menempel pada permukaan adsorben.

Proses adsorpsi ini banyak dimanfaatkan dalam bidang kimia seperti sebagai katalis, sebagai penjernih air, dan mengurangi pencemaran pada air.

Kita juga mengenal istilah absorpsi. Pada dasarnya kedua peristiwa ini mirip hanya saja adsorpsi melibatkan pengikatan molekul pada lapisan paling atas dari material adsorben. Sedangkan pada absorpsi, pengikatan atau penempelan molekul cenderung lebih dalam hingga menembus lapisan dari material adsorben. Oleh karena itu, pada umumnya peristiwa absorpsi memiliki kekuatan ikatan yang lebih tinggi.


Prinsip Kerja Adsorpsi

Adsorpsi terjadi dikarenakan adanya ketidakstabilan atau dalam bahasa ilmiah dinamakan residual forces pada permukaan suatu zat adsorben dimana adanya kestabilan itu membuatnya cenderung berikatan dengan zat lain yang cocok untuk mencapai kestabilan.

Maka itu, pada umumnya material adsorben memiliki gugus yang dinamakan dengan sisi aktif dimana gugus ini berperan penting pada proses adsorpsi yaitu dalam berinteraksi dengan molekul adsorbat. Selain adanya interaksi ini, adsorpsi juga bisa disebabkan karena keberadaan rongga atau pori pada material adsorben.

Material seperti karbon aktif dan zeolit merupakan material berpori yang memiliki luas permukaan besar di dalamnya. Akibatnya, adsorbat dapat masuk ke dalam pori dan memenuhi rongga yang ada sehingga akan terjebak di dalam pori tersebut.

Selanjutnya material yang telah berada dalam adsorben dapat distabilkan posisinya dengan berbagai interaksi seperti ikatan hidrogen, interaksi dipol, interaksi elektrostatik, interaksi van der waals, dan lain sebagainya.


Jenis Adsorpsi

Adapun beragam macam adsorpi dan penjelasan ini antara lain adalah sebagai berikut;

  • Fisisorpsi

Fisisorpsi adalah salah satu jenis adsorpsi yang didasarkan pada interaksi yang terjadi antara adsorbat dengan adsorben. Pada adsorpsi secara fisika, adsorbat akan ditarik oleh adsorben dan keduanya akan mengalami interaksi secara fisika seperti adanya gaya tarik menarik akibat interaksi van der waals.

Tetapi pada fisisorpsi ini tidak sampai melibatkan terjadinya ikatan antara molekul adsorben dengan adsorbat. Akibatnya yaitu karena tidak adanya ikatan antara keduanya, maka interaksi adsorben dan adsorbat cenderung lemah dan jenis adsorpsi ini cenderung lebih mudah untuk terjadinya desorpsi.

  • Kemisorpsi

Kemisorpsi merupakan jenis lain dari adsorpsi yang merupakan adsorpsi dengan interaksi kimia. Pada kemisorpsi, antara molekul adsorben dan adsorbat mengalami peristiwa ikatan kimia. Adanya ikatan kimia antara adsorben dan adsorbat akan membuat interaksi kedua material ini lebih kuat.

Akibatnya, untuk melepaskan molekul adsorbat dari material adsorben cenderung lebih susah dan membutuhkan energi yang lebih tinggi daripada fisisorpsi. Maka dari itu jenis kemisorpsi ini banyak diaplikasikan untuk tujuan tertentu karena sifat ikatannya yang cenderung kuat.


Faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi

Faktor yang bisa menjadi pendorong terjadinya adsorpi ini, antara lain adalah sebagai berikut;

  • Aktivasi Adsorben

Sebelum suatu material dapat digunakan sebagai adsorben, material tersebut perlu dilakukan treatment yang dinamakan sebagai aktivasi. Proses aktivasi ini bertujuan untuk membuat material adsorben tersebut memiliki kemampuan untuk menyerap zat lain.

Aktivasi pada umumnya dilakukan dengan menghilangkan guest yang ada pada pori atau rongga adsorben sehingga didapatkan material adsorben dengan rongga kosong dan memungkinkan untuk diisi dengan adsorbat yang diinginkan.

Proses aktivasi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan pemanasan untuk menguapkan zat guest atau dengan metode pencucian asam kuat untuk melarutkan material guest pada adsorben.

  • Luas Permukaan Adsorben

Surface area atau luas permukaan juga memiliki peran penting dalam proses adsorpsi karena peristiwa ini melibatkan permukaan dari adsorben. Semakin luas permukaan suatu material adsorben, maka material itu akan memiliki kapasitas adsorpsi yang semakin besar.

Hal itu karena semakin luas permukaan menandakan bahwa material itu memiliki peluang lebih banyak untuk berinteraksi dengan adsorbat.

  • Waktu Kontak

Pada umumnya, semakin lama kita mencampurkan adsorben dengan adsorbat maka interaksi yang terjadi juga akan semakin besar. Hal itu dikarenakan pada proses adsorpsi, terkadang adsorbat harus melalui difusi dimana proses ini juga memerlukan waktu.

Oleh karena itu dengan waktu yang cukup, maka proses difusi yang sempurna akan meningkatkan kapasitas adsorpsi suatu zat.

  • Pengaruh Temperatur

Suhu lingkungan juga berpengaruh pada proses adsorpsi karena pada dasarnya adsorpsi mengikuti prinsip Le-Chatelier pada kesetimbangan kimia dimana semakin tinggi suhu maka proses adsorpsi akan menurun sedangkan pada suhu rendah maka reaksi akan cenderung ke arah kanan.

  • Pengaruh Tekanan

Pengaruh tekanan ini biasa terjadi pada adsorpsi molekul gas dimana kenaikan tekanan adsorbat dalam hal ini yaitu gas, maka akan meningkatkan kemampuan adsorpsi dari adsorben.

Hal itu karena pada tekanan tinggi suatu molekul cenderung dipaksa untuk menempati ruang sempit, yang akan terjadi yaitu molekul akan lebih mudah masuk ke dalam rongga atau pori adsorben ketika diberi tekanan tinggi.


Fakta Tentang Proses Adsorpsi

Untuk beragam fakta yang menjadi ciri adsorpi dalam kimia ini, antara lain sebagai berikut;

  • Adsorpsi Terjadi Secara Spontan

Seperti kita tahu bahwa ketika suatu peristiwa itu terjadi secara spontan, itu berarti peristiwa tersebut dapat terjadi tanpa memerlukan energi tertentu dan dapat terjadi dengan sendirinya. Reaksi yang spontan menandakan bahwa reaksi tersebut memiliki nilai energi gibs negatif.

Dalam adsorpsi, proses spontan ini menunjukkan bahwa material adsorben dapat menyerap adsorbat dengan mudah tanpa membutuhkan bantuan energi lain.

  • Adsorpsi Merupakan Proses Eksotermik

Selain secara spontan, proses adsorpsi ini juga dikatakan proses eksotermik. Dalam pengertian termokimia telah dipelajari bahwa proses eksotermik menandakan bahwa reaksi itu terjadi dengan disertai pelepasan energi dan menghasilkan panas pada prosesnya.

Peristiwa adsorpsi juga demikian, ketika adsorben bertindak menyerap adsorbat dan membentuk interaksi antara kedua molekul ini maka akan terjadi pelepasan energi dengan jumlah tertentu dan didapatkan suhu yang lebih tinggi dari lingkungannya.

Adsorpsi : Pengertian, Prinsip Kerja, Jenis, Faktor Yang Mempengaruhi dan Contohnya


Contoh Adsorpsi

Untuk contoh penggunaan adsorpi ini, antara lain adalah sebagai berikut;

  • Penyerap Racun dari Norit

Norit adalah material yang tersusun dari bahan karbon aktif. Seperti yang kita tahu bahwa karbon aktif adalah material berpori yang memiliki kapasitas adsorpsi sangat baik. Norit digunakan sebagai adsorben untuk menyerap atau mengadsorpsi racun, gas, dan zat yang tidak dipakai di dalam perut dan kemudian akan dibuang.

  • Penjernih Air dari Tawas

Tawas merupakan material aluminium sulfat yang juga memiliki kapasitas adsorpsi tinggi. Material tawas ini banyak digunakan sebagai penjernih air dimana dalam air material ini memiliki kemampuan untuk menyerap zat lain seperti pengotor, zat warna, serta pencemar lain dalam air.

  • Penghilang Logam Berat

Proses Adsorpsi juga dikembangkan untuk mengatasi masalah pencemaran pada air limbah industri yang mengandung logam berat dan memiliki potensi berbahaya mencemari lingkungan. Inovasi yang ada yaitu dengan mengadsorpsi logam berat dalam air tersebut menggunakan material adsorben yang efektif.

Telah banyak dikembangkan material adsorben untuk mengurangi pencemaran logam berat dalam air seperti menggunakan karbon nano tube, zeolit alam, karbon aktif, dan lain lain.

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentangĀ Adsorpsi, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi