Tujuan Debat : Etika, Kedudukan, Dan Tata Cara

Tujuan Debat : Etika, Kedudukan, dan Tata Cara – Debat ialah suatu aktivitas menguji argumentasi yang dilakukan antar orang ataupun kelompok.Untuk lebih memahaminya kita akan membahas apa saja itu tujuan dari debat serta beberapa unsur penting dalam debat lainnya.Mari kita simak pembahasannya di bawah ini.

Tujuan Debat : Etika, Kedudukan, dan Tata Cara


Menurut Asidi dipodjojo dalam bukunya Komunikasi Lisan (1982:59),Debat adalah proses komunikasi lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan pendapat. Setiap pihak yang berdebat akan menyatakan argumen, memberikan alasan dengan cara tertentu agar pihak lawan berdebat atau pihak lain yang mendengarkan perdebatan itu menjadi yakin dan berpihak padanya.


Tujuan Debat

Debat mempunyai sebagian tujuan ialah mencapai kemenangan atas argumentasi demi menunjang suatu yang akan ditegakkan ataupun dijalankan. Tujuan dikerjakannya debat pula untuk menampilkan kebenaran atas suatu yang sedang dipermasalahkan, memunculkan pro serta kontra, serta sebagainya. Tujuan yang akan dicapai dengan debat tergantung pada partisipan serta anggota yang diundang, mosi ataupun kasus, waktu, serta tempat.Jadi secara umum tujuan debat antara lain:

  • Melatih mental atau keberanian mengemukakan pendapat dihadapan umum.
  • Melatih mematahkan pendapat dari lawan debat
  • Melatih untuk bersikap kritis terhadap semua materi yang diperdebatkan.
  • Memantapkan pemahaman konsep dari materi debat.
  • Debat pula bisa tingkatkan keahlian merespon sesuatu permasalahan dengan kilat lewat perilaku serta metode berpikir kritis terhadap sesuatu topik, serta menaikkan uraian sesuatu konsep ataupun teori paling utama yang berhubungan dengan modul.

Kedudukan Debat

Debat memiliki kedudukan yang sangat berarti dalam pemutusan perundang- undangan oleh legislatif, dalam bidang hukum misalnya dalam majelis hukum tersangka, dalam bidang pembelajaran, aktivitas politik semacam penentuan calon ataupun kebijakan internal politik, bidang binis, serta perekonomian.

Di negara- negara demokratis semacam Amerika serta Indonesia, debat dibutuhkan dalam penentuan undang- undang ataupun amandemen terhadap undang- undang. Permasalahan yang dinaikan di dalam ulasan amandemen akan didebatkan untuk mencari mana argumentasi ataupun gagasan yang mendekati benar serta sangat adil. Debat pula berfungsi dalam kemajuan bisnis industri spesialnya kala penentuan langkah- langkah visioner untuk memajukan industri.


Etika Debat

Seseorang yang tergabung dalam regu debat baik pro, kontra, ataupun regu netral wajib menjunjung etika ataupun norma dalam bertanya serta berdebat. Etika bertanya dalam debat ialah bersungguh- sungguh dalam mencari informasi, tidak menguji pembicara, persoalan langsung mengarah ke fokus kasus, mengajukan pertanyaan- pertanyaan spesial, menjauhi metode berpikir yang salah, tidak menyangkutpautkan prasangka emosional kala bertanya, serta menampilkan perilaku normal.

Sebaliknya etika berdebat ialah mempunyai pengetahuan yang baik, pertimbangan dalam mengomunikasikan alasan ataupun persuasi, keahlian dalam meyakinkan kesalahan serta celah, paham prinsip- prinsip dalam penyampaian persuasi serta pemakaian argumentasi dalam melemahkan statment lawan, penyampaian pidato mauun argumentasi secara terencana, mudah, serta kokoh, dan mengapresiasi kenyataan.

Tidak hanya mempunyai etika, guna, serta tujuan, debat pula mempunyai unsur- unsur debat, identitas debat, struktur, berbagai jenis debat, serta tata metode debat. Sebagian perihal tersebut umumnya berbeda- beda tergantung negeri yang mealukan debat serta kegiatan yang diselenggarakan. Tiap- tiap poin tersebut secara universal hendak dibahas dengan lengkap serta terperinci bagaikan berikut.

Tujuan Debat : Etika, Kedudukan, Dan Tata Cara


Jenis Jenis Debat

Debat mempunyai bermacam ataupun jenis yang dikelompokkan bersumber pada tujuan, wujud ataupun tata cara. Berikut ini merupakan berbagai jenis debat yang kerap kita temukan :

Debat pemeriksaa ulang atau cross- examination debating

Debat pemeriksaa ulanga dilakukan untuk mengenali kebenaran pengecekan yang sudah dicoba sebelumnya. Dalam debat ini, diajukan sebagian persoalan dari silih mempunyai ikatan sehingga menimbulkan orang yang diberi persoalan bisa menunjang posisi yang mau ditegakkan ataupun diperkokoh oleh pihak yang berikan persoalan.

Debat Parlementer atau Assembly or Parlementary Debating

Debat parlementer pula diketahui dengan istilah debat Majelis. Fungsi debat perlementer ini ialah untuk membagikan ataupun menaikkan dukungan pada sesuatu undang- undang tertentu. Di dalam debat parlementer segala anggota debat berhak mengajukan komentar serta gagasannya apakah dia menunjang atau menentang usul yang sudah di informasikan setelah diizinkan oleh majelis debat dengan diiringi alibi yang kokoh.

Debat Formal

Debat resmi atau debat konfensional ataupun debat pembelajaran. Debat resmi ini bertujuan buat membagikan peluang kepada tiap- tiap regu pembicara buat mengantarkan kepada audiens ataupun partisipan debat tentang sebagian alasan ataupun gagasan yang bisa mendukung ataupun menolak usulan. Alasan yang di informasikan wajib masuk ide, jelas, serta menyangkut kebutuhan bersama.


Tata Cara Melaksanakan Debat

Bagaimanakah tata cara melaksanakan debat yang baik serta benar? Berikut ini merupakan tata caranya:

  • Menguasai serta melaksanakan peraturan debat yang sudah disepakati oleh partisipan serta anggota debat. Bila seseorang anggota debat melanggar peraturan akan mempengaruhi kepada timnya.
  • Persoalan yang diajukan hendaknya di informasikan dengan handal, tidak menghina, menguji, ataupun merendahkan lawan, persoalan pula tidak boleh menyerang lawan secara individu tetapi fokus ke kasus yang sedang dibahas.
  • Ajukan alasan dengan analisis yang kritis, masuk ide, serta runtut. Ketiga perihal ini hendak lebih baik bila dilakukan dengan keahlian retorika yang baik.
  • Dalam mengantarkan gagasan kenali serta pahami kelemahan ataupun kelebihan yang dipunyai lawan. Perihal ini sangat berarti buat menyusun strategi debat sehingga efisien dalam menyangkal serta mempengaruhi lawan partisipan debat.
  • Alasan yang di informasikan tidak butuh sangat banyak sebab waktu yang terbatas. Susun alasan ke dalam poin- poin yang pendek serta lugas yang merujuk langsung ke kasus yang akan didebatkan.
  • Menguasai dengan baik tentang kesalahan- kesalahan dalam berpikir paling utama pada penyelesaian permasalahan. Perihal ini pula berperan buat mengenali kelemahan argumentasi yang diberikan oleh lawan.
  • Menyajikan gagasan yang akurat serta bisa dipertanggungjawabkan. Sertakan pula data- data yang valid yang bisa menunjang alasan ataupun gagasan.
  • Buatlah kesimpulan yang menampilkan statment final dengan kalimat yang lugas serta langsung mengarah ke titik celah lawan. Penyampaian kesimpulan tidak butuh sangat panjang poin- poin yang menegaskan argumentasi serta disampaian dengan tegas untuk menampilkan rasa yakin diri kalau argumentasi tersebut benar.

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id mengenai Tujuan Debat, Semoga bermanfaat

Daftar Isi