√ Aksiologi : Pengertian, Menurut Para Ahli dan Bagiannya

Aksiologi : Pengertian, Menurut Para Ahli dan Bagiannya – Pada kesempatan ini Seputar Pengetahuan akan membahas tentang Aksiologi. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan pengertian aksiologi, menurut para ahli, aspek dan bagiannya untuk lebih jelasnya simak artikel berikut ini.

Aksiologi : Pengertian, Menurut Para Ahli dan Bagiannya

Kata Aksiologi berasal dari bahasa yunani yaitu axios yang berarti nilai. Serta logos yang memiliki arti ilmu atau teori. Jadi, Pengertian Aksiologi adalah teori mengenai nilai. Nilai yang dimaksud disini yaitu sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan mengenai apa yang dinilai.

Aksiologi Menurut Para Ahli

Untuk dapat lebih mengenal tentang aksiologi, berikut adalah beberapa definisi mengenai aksiologi yang dikemukan oleh beberapa para ahli, yaitu sebagai berikut:

Menurut Jujun S. suriasumantri

Menurut Jujun S. Suriasumantri, Aksiologi yang terdapat di dalan bukunya filsafat ilmu sebuah pengantar popular bahwa aksiologi ini diartikan ialah sebagai teori nilai yang berhubungan dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh.

Menurut Bramel

Aksiologi Menurut Bramel terbagi dalam tiga bagian, yaitu:

  • Moral conduct, merupakan tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yaitu etika.
  • Esthetic expression, merupakan ekspresi keindahan. Bidang ini menimbulkan atau melahirkan suatu keindahan.
  • Sosio-political life, merupakan kehidupan social politik, yang akan melahirkan atau memunculkan filsafst sosio-politik.

Menurut Wibisono (dalam Surajiyo, 2009:152)

Menurut Wibisono, Aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika serta moral sebagai dasar normative penelitian dan juga penggalian, dan juga penerapan ilmu.

Menurut Kattsoff (2004: 319)

Menurut Kattsoff, bahwa aksiologi adalah sebagai ilmu pengetahuan yang menyelediki hakekat nilai yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.

Aspek Aksiologi

Aspek dari aksiologis dari filsafat membahas mengenai masalah nilai atau moral yang berlaku di kehidupan manusia. Dari aksiologi, dengan secara garis besar muncullah dua cabang filsafat yang membahas mengenai aspek kualitas hidup manusia, yakni etika serta stetika.

Mengapa dalam filsafat terdapat pandangan yang mengatakan nilai sangatlah penting. Hal tersebut disebabkan karena filsafat ialah sebagai philosophy of life mengajarkan nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan yang berguna yaitu sebagai pengontrol sifat keilmuan manusia. Teori nilai ini sama halnya dengan agama yang menjadi pedoman kehidupan manusia.

Etika

Etika ialah salah satu cabang ilmu fisafat yang membahas moralitas nilai baik serta juga buruk, etika tersebut bisa di definisikan ialah sebagai nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan manusia atau juga masyarakat yang mengatur tingkah lakunya.

Etika ini berasal dari dua (2) kata yakni ethos yang memiliki arti sifat, watak, kebiasaan, dan ethikos memiliki arti susila, keadaban atau juga kelakuan dan juga perbuatan yang baik.

Dalam istilah lain dinamakan dengan sebutan moral yang berasal dari bahasa latin mores, jamak dari mos yang memiliki arti adat, kebiasaan. Dalam bahasa arab disebut dengan sebutan akhlaq yang memiliki arti budi pekerti dan dalam bahasa Indonesia disebut dengan sebutan tata susila.

Dalam hal tersebut ada berbagai pembagian etika yang dibuat oleh para ahli etika, beberapa para ahli membagi ke dalam dua bagian, yakni

Etika deskriptif

Etika deskriptif  adalah cara melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas. Seperti misalnya: adat kebiasaan, anggapan mengenai baik atau buruk, tindakan yang di perbolehkan atau juga tidak. Etika deskriptif ini mempelajari moralitas yang terdapat pada individu, kebudayaan atau juga sub-kultur tertentu.

Oleh sebab itu, etika deskriptif ini tidak memberikan penilaian apapun, ia hanya menyampaikan atau memaparkan. Etika deskriptif ini lebih bersifat netral. Contohnya, penggambaran mengenai suatu adat mangayau kepala pada suku primitive.

Etika deskriptif dapat dibagi ke dalam 2 (dua) bagian, yaitu:

  • Sejarah moral, yang meneliti cita-cita, norma-norma yang pernah di berlakukan didalam kehidupan manusia pada kurun waktu serta juga suatu tempat tertentu atau dalam suatu lingkungan besar yang mencakup beberapa bangsa.
  • Fenomenologi moral, yang berupaya untuk menemukan arti serta makna moralitas dari berbagai fenomena moral yang ada.

Etika Normatif

Etika normatif yaitu mendasarkan pendiriannya atas norma. Ia dapat mempersoalkan norma yang diterima seseorang atau juga masyarakat itu dengan secara lebih kritis. Ia juga dapat mempersoalkan apakah norma itu benar atau juga tidak.

Etika normatif ini memiliki arti sistem-sistem yang dimaksudkan untuk dapat memberikan petunjuk atau juga penuntun dalam mengambil suatu keputusan yang menyangkut baik atau juga buruk. Etika normatif ini kerap kali juga disebut dengan sebutan  filsafat moral atau juga disebut etika filsafati.

Etika normatif ini dapat dibagi kedalam 2 (dua) teori, yakni

  • Teori nilai
  • Teori keharusan

Teori-teori nilai tersebut mempersoalkan sifat kebaikan. Sedangkan teori keharusan ini membahas mengenai tingkah laku. Adapula yang membagi etika normative ini kedalam dua golongan yaitu

  • Konsekuensialis ini berpendapat bahwa moralitas suatu tindakan itu ditentukan oleh konsekuensinya.
  • Adapun nonkonsekuensialis ini berpendapat bahwa moralitas suatu tindakan ditentukan oleh sebab-sebab yang menjadi dorongan dari tindakan tersebut, atau ditentukan oleh sifat-sifat hakikinya atau juga oleh keberadaanya yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan serta juga prinsip-prinsip tertentu.

Aksiologi Pengertian Menurut Para Ahli dan Bagiannya

Estetika

Estetika adalah cabang filsafat yang mempersoalkan seni serta keindahan. Istilah estetika ini berasal dari kata Yunani yang artinya aesthesis yaitu penyerapan indrawi, pemahaman intelektual, atau juga bisa berati pengamatan spiritual. Istilah kata art berasal dari kata latin ars, yang memiliki arti seni, keterampilan, ilmu, atau juga kecakapan.

Estetika merupakan cabang filsafat yang memberikan perhatian pada sifat keindahan, seni, rasa, atau selera, kreasi serta apresiasi mengenai suatu keindahan. Secara ilmiahnya, didefinisikan sebagai studi/ilmu mengenai nilai-nilai yang dihasilkan dari emosi-sensorik yang kadang dinamakan dengan sebutan nilai sentimentalitas atau cita rasa atau selera.

Secara luasnya, estetika ini didefinisikan ialah sebagai refleksi kritis mengenai seni, budaya, dan alam. Estetika ini dikaitkan dengan aksiologi ialah sebagai cabang filsafat serta juga juga diasosiasikan dengan filsafat seni.

Estetika ini dapat dibagi kedalam dua bagian, yakni estetika deskriptif dan estetika normative.

  • Estetika deskriptif ubu menguraikan serta melukiskan fenomena-fenomena pengalaman keindahan.
  • Estetika normative ini mempersoalkan serta juga menyelidiki hakikat, dasar, dan juga ukuran pengalaman keindahan.

Adapula yang membagi estetika kedalam filsafat seni (philosophy of art) serta juga filsafat keindahan (philosophy of beauty). Filsafat seni ini menitikberatkan status ontologis dari karya-karya seni serta juga memepertanyakan pengetahuan apakah yang dihasilkan oleh seni dan juga apakah yang dapat diberikan oleh seni untuk menghubungkan manusia dengan realitas. Filsafat keindahan membahas mengenai apakan keindahan itu ada apakah nilai indah itu objektif atau juga subjektif.

Demikian penjelasan tentang Aksiologi : Pengertian, Menurut Para Ahli dan Bagiannya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih.

Daftar Isi