√ Pengertian Intellectual Capital, Karakteristik, Komponen, Pengukuran dan Teorinya

Pengertian Intellectual Capital, Karakteristik, Komponen, Pengukuran dan Teorinya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang Intellectual Capital. Yang meliputi pengertian, karakteristik, komponen, pengukuran dan teori yang melandasi intellectual capital dengan pembahasan lengkap dan ringan dipahami.

Pengertian Intellectual Capital, Karakteristik, Komponen, Pengukuran dan Teorinya

Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan seksama.

Pengertian Intellectual Capital

Intellectual Capital/adalah asset yang tidak mempunyai wujud dalam bentuk sumber daya informasi dan juga pengetahuan yang fungsinya untuk peningkatan kemampuan bersaing serta bisa meningkatkan kinerja perusahaan.

International Federation of Accountan (IFAC) dalam Widyaningrum (2004) menyatakan ada beberapa istilah yang hampir mirip dengan intellectual capital, diantaranya intellectual property, intelektual aset, knowledge asset yang itu semua mempunyai maksud sebagai sahat atau modal yang basisnya pada pengetahuan yang ada para perusahaan.

Karakteristik Intellectual Capital

Sangkala dalam Agustina (2007) menyatakan intellectual capital mempunyai karakteristik antara lain berikut ini.

  • Non Rivalrous. Berarti sumber daya tersebut bisa digunakan secara berkelanjutan oleh semua macam pengguna pada lokasi yang berbeda dan pada waktu yang bersamaan.
  • Increasing Return berarti dapat menghasilkan peningkatan penghasilan margin perincremental unit dari masing-masing investasi yang dijalankan.
  • Not Additive berarti nilai yang tercipta dapat secara terus-menerus meningkat tanpa menyusutkan unsur pokok dari sumber daya tersebut karena sumber daya in iadalah codependent dalam penciptaan nilai.

Komponen Intellectual Capital

Pulic mengelompokkan intellectual capital didalam nilai tambah (value added) yang diperoleh dari selisih pendapatan (input) perusahaan dengan seluruh biaya (output). Secara khusus intellectual capital dibagi menjadi capital employed (VACA), human capital (VAHU), dan structural capital (STVA)

Human Capital (VAHU)

Adalah kombinasi knowledge, skill, innovativeness, dan kemmapuan individu dalam suatu perusahaan. Baroroh (2013:174) human capital yang tinggi akan bisa mendorong kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, inovasi, dan kemmpuan seseorang untuk melaksanakan tugasnya menjadikan dapat menciptakan suatu nilai.

Structural Capital (STVA)

Menurur Baroroh (2013:174) menyatakan struktural capital adalah kemampuan organisasi mencakup infrastruktur, sistem informasi, rutinitas, prosedur dan budaya organisasi yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan intelektual yang optimal.

Structural capital sebagai infrastruktur perusahaan yang membantu peningkatan produktivitas karyawan. Yang didalamnya juta adalah database, organizational, charts, process manuals, strategies routines, dan semua hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar dari materialnya.

Capital Employeed / Relational Capital

Adalah keterkaitan yang harmonis/association network yang ada pada perusahaan dengan para mitranya, baik yang asalnya dari para pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, asalnya dari hubungan perusahaan dengan pemerintah ataupun dengan masyarakat sekitar (Arifah dan Medyawati: 2012).

Pengukuran Intellectual Capital

Metode VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) didesain untuk memberikan informasi mengenai value creation efficiency dari aset berupa (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets) yang ada pada perusahaan.

VAIC adalah instrument untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan. Metode ini untuk mengukur seberapa dan bagaimana efisiensi intellectual capital dan capital employeed dalam menciptakan nilai menurut pada hubungan tiga komponen utama yakni Human Capital, Capital Employeed, dan Structural Capital.

Modal ini dimulai dari kemampuan perusahaan dalam menciptakan valua added (VA). Value added merupakan indikator yang paling objektif dalam penilaian keberhasilan bisnis dan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai (value creation). Value added dihitung seabgai selisih antara output dan input.

Output (OUT) menunjukkan revenue dan meliputi semua produk dan jasa yang dijual di pasar, sedangkan input (IN) meliputi semua beban yang dipakai dalam mendapatkan revenue.

Hal penting pada model ini adalah bahwa beban karyawan (labour expense) tidak termasuk dalam IN. Karena peran aktifnya dalam proses value creation, intellectual potential yang digambarkan dengan labour expense tidak dihitung sebagia biaya (cos) dan bukan termasuk komponen IN. Karena itu, aspek kunci dalam model Pulic ialah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai (value creating entity). Ulum, 2013:192.

Teori Yang Melandasi Intellectual Capital

Terdapat dua teori yang sangat berhubungan dengan intellectual capital. Teori ini adalah teori yang paling tepat dalam mendasari intellectual capital dan membahas alasan pengungkapan sebuah informasi oleh perusahaan dalam membuat laporan keuangan. Kedua teori tersebut adalah

Stakeholder Theory

Meek dan Fray (1988) dalam Baroroh (2013:174) menyatakan bahwa konsensus yang berkembang pada konteks teori stakebolder merupakan bahwa laba akuntansi hanya berupa ukuran yang lebih akurat yang dibuat oleh stakeholders dan selanjutnya didistribusikan pada stakeholders yang sama.

Zuliyati dan Arya (2011:114) menyatakan teori stakeholder lebih mempertimbangkan posissi para stakeholder yang dianggap powerfull. Kelompok stakeholder tersebut yang merupakan pertimbangkan paling pertama untuk perusahaan ketika mengungkapkan dan atau tidak mengungkapkan suatu informasi pada laporan keuangan.

Pengertian Intellectual Capital, Karakteristik, Komponen, Pengukuran, Teori

Legitimacy Theory

Degan (2004) dalam Baroroh (2013:174) menyatakan bahwa secara berkelanjutan mencari dana untuk penjaminan operasi mereka dalam batas dan norma yang berlaku pada masyarakat.

Teori legitimasi bekaitan dengan teori stakeholder. Dalam perspektif teori legitimasi, sebuah perusahaan akan secara sukarela melaporkan kegiatannya apabila manajemen menganggap bahwa hal ini merupakan yang menjadi harapan komunitas.

Demikianlah telah dijelaskan tentang Pengertian Intellectual Capital, Karakteristik, Komponen, Pengukuran dan Teorinya, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa utuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi