√ Pengertian Experiential Marketing, Fungsi, Manfaat, Strategi, Karakteristik dan Implementasinya

Pengertian Experiential Marketing, Fungsi, Manfaat, Strategi, Karakteristik dan Implementasinya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang experiential marketing. Yang meliputi pengertian experiential marketing yang dikemukakan oleh para ahli, fungsi dan manfaat, strategi, karakteristik, implementasi experiential marketing yang dibahas dengan lengkap dan ringan. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan seksama.

Pengertian Experiential Marketing, Fungsi, Manfaat, Strategi, Karakteristik dan Implementasinya

Mari kita bahas pengertiannya terlebih dahulu dengan seksama.

Pengertian Experiential Marketing

Experiential marketing yaitu suatu proses upaya yang digunakan perusahaan atau para pemasar untuk mengemas produk sehingga dapat menawarkan pengalaman emosi sehingga dapat menyentuh hati dan membuat penasaran konsumen. Experiential berasal dari bahasa Inggris experience yang artinya pengalaman

Experiential marketing adalah suatu teknik pemasaran baru yang diperkenalkan oleh Bernd H. Schmit lewat bukunya yang berjudul “Experiential Marketing: How To Get Customers to Sense, Feel, Think, Act dan Relate to Your Company and Brands

Pengertian lain nya yaitu suatu kegiatan untuk melaksanakan antisipasi, pengelolaan dan pencapaian kepuasan konsumen melalui proses pertukaran yang merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai tanggapan atau beberapa stimulus.

Pengertian Experiential Marketing Menurut Para Ahli

Dari beberapa pengertian secara umum diatas, berikut pengertian experiential marketing menurut beberapa ahli.

  1. Kartajaya (2004:166)

    Pengertian experiential marketing menurut Kartajaya adalah suatu konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk konsumen-konsumen yang loyal dengan menyentuh emosi mereka dan memberikan suatu feeling yang positif terhadap produk dan service

  2. Smilansky (2009:13)

    Pengertian experiential marketing menurut Smilansky adalah proses mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan konsumen dan aspirasi yang menguntungkan, melibatkan konsumen melalui komunikasi dua arah yang membawa kepribadian merek untuk hidup dan menambah nilai target audiens. Komunikasi dua arah dan keterlibatan interaktif adalah kunci untuk menciptakan pengalaman mengesankan yang mendorong word of mouth, dan mengubah konsumen menjadi pendukng merek dan loyalitas pelanggan terhadap suatu merek.

  3. Handi Chandra (2008:166)

    Pengertian experiential marketing menurut Handi Chandra adalah strategi pemasarn yang dibungkus dalam bentuk kegiatan sehingga memberi pengalaman yang dapat membekas dihati konsumen.

  4. Andreani (2007)

    Pengertian experiential marketing menurut Andreani adalah lebih dari sekedar memberikan informasi dan peluang pada pelanggan untuk mendapatkan pengalaman atas keuntungan yang diperoleh dari produk atau jasa itu sendiri namun juga membangkitkan emosi dan perasaan yang berdampak terhadap pemasaran, khususnya penjual. Experiential marketing merujuk pada pengalaman nyata pelanggan terhadap brand/product/service untuk meningkatkan penjualan (sales) dan brand image (awareness)

  5. Schmitt (1999.p60)

    Pengertian experiential marketing menurut Schmitt adalah suatu proses penawaran produk dan jasa oleh pemasar kepada konsumen dengan perangsangan emosi konsumen yang menghasilkan berbagai pengalaman bagi konsumen.

Fungsi dan Manfaat Experiential Marketing

Experiential marketing sering diaplikasikan pada perusahaan untuk menciptakan experiential connections dengan konsumen Experiential marketing sangat berkaitan dengan perusahaan marketing karena dapat dimanfaatkan dan menguntungkan dalam banyak situasi. Adapun manfaat dan fungsi experiential marketing untuk perusahaan adalah:

  • Mengangkat merk dagang yang mengalami penurunan
  • Membedakan dari produk pesaing
  • Membuat identitas dan brand image perusahaan
  • Mengenalkan inovasi
  • Menyokong percobaan, pembelian dan konsumen yang loyal

Fungsi experiential marketing untuk para pemasarn agar dapat memakai berbagai pilihan yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, baik untuk mencapai brand awareness, brand perception, brand equity maupun brand loyality. Experiential marketing adalah peluang untuk pelanggan agar memperoleh pengalaman terhadap merk dan jasa yang memberikan informasi cukup untuk bisa mengambil keputusan pembelian. Aspek emosional dan rasional yaitu sebagian aspek yang akan menjadi tujuan pemasar dengan program tersebut.

Strategi Experiential Marketing

Strategi experiential marketing menurut Bernd H. Schmitt adalah sebagai berikut.
Suatu perusahaan dapat dikatakan bagus dalam menerapkan experiential marketing apabila telah memenuhi kriterian lima elemen atau strategi, yaitu:

  • Sense (Panca Indera)

    Sense marketing mempunyai ketertarikan dengan indra. Hal ini bertujuan untuk membuat pengalaman sensorik melalui penglihatan, suara, sentuhan, rasa dan penciuman. Sense marketing dapat dipakai untuk membedakan perusahaan dan produk, motivasi kepada konsumen, dan nilai produk menjadi bertambah. Sense marketing membutuhkan pemahaman tentang bagaimana mencapai dampak sensorik.

    Tujuan semua kampanye sense adalah untuk menciptakan kesenangan estetika, kegembiraan, keindahan, dan kepuasan dengan rangsangan indera. Terdapat tiga strategi kunci yang dapat memotivasi sense marketing. Organisasi dapat memakai sense marketing untuk membuat perbedaan diri dan produk di pasar, memotivasi konsumen untuk membeli produk dan memberikan nilai pada konsumen.

  • Feel (Perasaan)

    Feel marketing membangkitkan perasaan dan emosi pelanggan yang bertujuan menciptakan pengalaman afektif dari suasana hati positif berkaitan dengan merek sampai emosi yang kuat dari kegembiraan dan kebanggan. Hal yang diperlukan dalam feel marketing adalah pemahaan stimulus apa yang dapat merangsang emosi tertentu dan juga kemauan konsumen untuk terlibat dalam mengambil perspektif dan empati.

  • Think (Pola Pikir)

    Think Marketing menarik kecerdasan yang bertujuan untuk menciptakan kognitif, pengalaman pemecahan masalah yang menyangkut konsumen secara kreatif. Think membuat pelanggan untuk berfikir memusat dan menyebar melalui kejutan, intrik, dan provokasi. Think marketing bukan tidak hanya produk teknologi tinggi tetapi juga bisa diaplikasikan untuk desain produk eceran, dan dalam pengkomunikasian industri lainnya.

  • Act (Perilaku)

    Act marketing memiliki tujuan untuk mempengaruhi pengalaman tubuh, gaya hidup dan juga interaksi. Act marketing menjadikan kehidupan konsumen dengan meningkatkan pengalaman fisik mereka, menunjukkan pada pelanggan cara lain untuk melaksanakan aktivitas, gaya hidup alternatif dan interaksi. Biasanya perubahan gaya hidup lebih memotivasi dan mengispirasi serta spontas secara alami dan juga dijadikan panutan. Iklan pada act marketing menunjukkan hasil perilaku atau gaya hidup.

  • Relate (Pertalian)

    Relate marketing memuat tentang aspek pemasaran sense, feel, think dan act. Namun, relate marketing tumbuh melampaui kepribadian individu, perasaan pribadi, hal tersebut membuat pengalaman individu bertambah dan menghubungkan individu tersebut dengan dirinya sendiri, orang lain ataupun budaya.

    Kampanye relate marketing membuat tertarik untuk keinginan individu dalam pengembangan diri. Mereka menarik kebutuhan untuk supaya dianggap positif oleh orang lain. Mereka menghubungkan orang dengan sistem sosial yang lebih luas yang membangun keterkaitan merk yang kuat dan komunitas merk.

Karakterisik Experiential Marketing

Experiential marketing mempunyai 4 karakteristik menurut Schmitt (1999:57) yaitu:

  1. Fokus Pada Pengalaman Pelanggan

    Pengalaman terjalin dari pertemuan, menjalani atau melewati situasi tertentu yang memberikan nilai indrawi, emosi, kognitif, perilaku dan relasional yang menggantikan nilai fungsional. Adanya pengalam dapat menjadikan badan usaha dan produknya terhubung dengan gaya hidup pelanggan yang mendorong adanya pembelian pribadi dalam lingkup usaha.

  2. Pola Konsumsi

    Analisis pola konsumsi dapat menjadikan hubungan untuk menciptakan sinergi yang lebih besar timbul. Produk dan jasa tidak dievaluasi dengan terpisah, tetapi dapat dievaluasi sebagai bagian dari semua pola pemakaian yang sesuai dengan kehidupan konsumen. Hal yang paling utama, pengalaman sesudah pembelian dinilai melalui kepuasan dan loyalitas

  3. Keputusan Rasional Dan Emosial

    Pengalaman hidup biasanya digunakan untuk sebagai fantasi, perasaan dan kesenangan. Seringkali keputusan dibuat dengan mengikuti kata hati dan tidak rasional. Experiential marketing konsumen merasa bahagian dengan keputusan pembelian yang telah dibuat.

  4. Metode Dan Perangkat Bersifat Elektrik

    Metode dan perangkat untuk mengukur pengalaman seorang bersifat lebih elektrik. Artinya sangat bergantung pada objek yang akan diukur atau mengacu pada setiap situasi yang terjadi daripada memakai suatu standar yang sama. Di experiential maerketing, merk tidak hanya sebagai pengenal perusahaan, tetapi lebih sebagai pemberi pengalaman positif terhadap konsumen sehingga dapat menimbulkan loyalitas kepada konsumen terhadap perusahaan dan merk tersebut.

Pengertian Experiential Marketing, Fungsi, Manfaat, Strategi, Karakteristik, Implementasi

Impelementasi Experiential Marketing

Dalam esperiential marketing hal yang menjadi alat untuk mengimplementasikannya adalah Experiences providers (Expros). Berdasarkan pernyataan Schmitt (1999:72-74), experiences providers terdiri atas sebagai berikut:

  • Communications (komunikasi)

    Komunikasi di experintial providers adalah promosi yang dilaksanakan perusahan dalam bentuk iklan, majalah, katalog, brosur, surat kabar, laporan tahunan dan lain sebagainya.

  • Visual/Verbal Indentity (Identitas visual)

    Verbal identity dapat digunakan untuk membuat produk yang bisa menyentuh indera, perasaan, fikiran, perilaku dan pertalian dalam bentuk nama, logo, dan juga tanda perusahaan.

  • Product Present (bentuk produk)

    Product present expros meliputi produk, kemasan dan tampilan produk dan juga karakter merk sebagai bagian dari kemasan

  • Co-Branding

    Co-branding dimanfaatkan untuk membesarkan satu atau beberapa experiential module, co-branding epros meliputi event marketing, sponsorship, partnership dan juga bentuk kerjasama lain.

  • Spatial Environments (Ruang)

    Spatial environments meliputi desain gedung, kantor, atmosfer dan lainnya.

  • Website (Situs)

    Website perusahaan dapat membentuk penciptaan SEMs, Warna, suara dan kreatifitas menu dalam situs adalah bagian pembentukan pengalaman pengguna situs perusahaan

  • People (Staff atau karyawan yang ada diperusahaan)

    People bisa dijadikan kekuatan diantara ExPros yang lainnya, hal ini dikarenakan keberadaannya adalah sesuatu yang dinamis, kemampuannya dalam berinteraksi dengan konsumen, dan juga pengaruhnya yang dapat dirasakan secara langsung oleh konsumen. People dalam ExPros meliputi tenaga penjual, wakil perusahaan dan juga personel lain yang dengan langsung bisa berinteraksi dengan konsumen.

Demikianlah telah dijelaskan tentang Pengertian Experiential Marketing, Fungsi, Manfaat, Strategi, Karakteristik dan Implementasinya, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel kami lainnya.

Daftar Isi