Pengertian Sitoskeleton, Fungsi dan Strukturnya (Terlengkap)

Pengertian Sitoskeleton, Fungsi dan Strukturnya (Terlengkap) – Bertemu lagi dengan Seputar Pengetahuan, sekarang kita akan membahas mengenai sitoskeleton. Apa itu sitoskeleton? Nah bagi yang belum tahu dan yang ingin tahu mari kita bahas tentang sitoskeleton.

Pengertian Sitoskeleton, Fungsi dan Strukturnya (Terlengkap)

Agar dapat lebih mengetahui apa itu sitoskeleton dan juga fungsinya bisa terus membuka dan membaca seputarpengetahuan, sehingga dapat mengerti dan juga faham tentang sitoskeleton untuk itu mari kita sama-sama fokus dan menyimak penjelasan yang aan dibrikan dibawah ini.

Pengertian Sitoskeleton

Sitoskeleton merupakan jaringan serat dan juga kerangka sel dan kemudian mengorganisasikan struktur dan juga aktivitas didalam sel. Dimana jejaring yang berbekas protein yang kemudian menyusun sitoplasma didalam sel. Di masa awal mikroskopi elektron, dimana ahli biologi menduga bahwa organel-organel sel eukariot yang mengembang bebas didalam sitosol.

Tetapi perbaikan mutu dari mikroskopi cahaya ataupun mikroskopi elektron agar mengungkapkan keberadaan sitoskeleton. Atau juga sering disebut dalam bahasa ilmiah Cytoskeleton. Jejaring yang serta membentang di keseluruhan sitoplasma. Sitoskeleton sendiri yang memainkan peranan yang penting didalam pengorganisasian struktur dan juga didalam aktivitas sel, yang juga tersusun atas tiga struktur molekular, mikrofilamen, dan juga filament intermedit.

Fungsi Sitoskeleton

  1. Dapat memberikan kekuatan mekanik pada sel
  2. Berfungsi sebagai kerangka sel
  3. Dapat membantu didalam gerakan substansi dari satu bagian sel kebagian sel yang lain

Struktur Sitoskeleton

Sitoskeleton memiliki beberapa struktur didalam penyusunan sitoskeleton, apa saja struktur yang dapat menyusun sitoskeleton untuk dapat lebih jelasnya mari kita lihat penjelasan yang ada dibawah ini.

1. Mikrotubulus

Keseluruhan sel eukariot mempunyai mikrotubulus atau sering disebut dalam bahasa ilmiahnya microtubule, didalam batang-batang yang berongga dan memiliki diameter sekitar 25 nm dan juga panjangnya antara 200 mm sampai 25 um. Dan dinding tabung yang berongga tersebut tersusun juga dari protein globular yang juga disebut dengan tubulin.

Disetiap protein didalam tubulin merupakan dimer, molekul yang sudah tersusun dan diatas dua sub unit. Dimana suatu dimer tubulin yang terdiri juga dari dua polipeptida yang sedikit agak berbeda, tubulin A dan juga tubulin B. Dimana mikrotubulus bertambah panjang dan juga melalui penambahan dimer tubulin, dan juga mikrotubulus yang diurai dan juga tubulinnya digunakan agar dapat membangun mikrotubulus di tempat yang lain didalam sel.

Mikrotubulus juga membentuk serta menyokong sel dan juga berperan sebagai jalur yang telah dapat disusuri dengan organel yang telah dilengkapi oleh protein motorik. Agar dapat memberikan contoh dan juga berbeda dari mikrotubulus yang memandu vesikel sekresi yang didapat dari aparatus golgi ke dalam membran plasma. Dan juga mikrotubulus memisahkan kromosan disaal pembelahan sel.

Fungsi Mikrotubulus

  1. Agar dapat mempertahankan bentuk sel atau penopang penahan-kompresi
  2. Motilitas sel atau seperti pada silia atau juga flagela
  3. Pergerakan yang terjadi pada kromosom didalam pembelahan sel
  4. Pergerakan organel

2. Filamen Intermediat

Filamen intermediat atau sering juga disebut dalam bahasa ilmiahnya intermediate filament dan juga memiliki diameter 8 sampai dengan 12 nm. Yang lebih besar dibandingkan dengan diameter mikrofilamen tetapi lebih kecil dibandingkan dengan mikrotubulus. Dimana filamen intermediat terspesialisasi supaya menahan tegangan atau seperti mikrofilamen.

Dan juga terdiri dari berbagai macam kelas dan juga unsur sitoskeleton. Dimana setiap tipenya tersusun dari sub unit molekular yang berbeda dan juga tergolong ke dalam suatu keluarga dari protein. Dan sebaliknya mikrotubulus dan juga mikrofilamen memiliki diameter serta komposisi yang tetap dan juga ada sema sel eukariot.

Dimana filamen intermediat berguna sebagai pengukuh sel yang lebih permanen dibandingkan dengan mikrofilamen dan juga mikrotubulus. Yang dapat diuraikan dan juga dirakit kembali didalam berbagai bagian sel. Dan bahkan jika terjadi sel mati, jaringan filamen intermediat sangat sering untuk tetap bertahan, contohnya lapisan terluar dari kulit kita dan terdiri dari sel-sel kulit mati yang penuh dengan protein keratin.

Fungsi Filamen Intermediat

  1. Dapat mempertahankan bentuk dari sel atau unsur penahan-tegangan
  2. Tambatan nukleus dan juga organel lain yang tertentu
  3. Sebagai pembentukan lamina nukleus

3. Mikrofilamen

Mikrofilamen atau sering disebut dalam bahasa ilmiahnya microfilament merupakan batang padat yang mempunyai diameter sekitar 7 nm. Untuk Mikrofilamen sering disebut dengan filamen aktin karena tersusun oleh molekul-molekul aktin atau bahasa ilmiahnya actin. Dan sejenis protein globular, dimana mikrofilamen adalah seutas rantai ganda atau sub unit-sub unit aktin yang sedang memuntir.

Dan juga terdapat filamen sebagai filamen yang lurus, mikrofilamen juga bisa membentuk jaring struktual, karena keberadaan protein yang sudah berikatan disepanjang sisi filamen aktin serta dapat memungkinkan filamen baru yang membentang sebagai cabang. Mikrofilamen yang tampak ditemukan di semua sel eukariot.

Mikrofilamen dapat terkenal karena peranannya didalam motilitas sel yang terutama adalah sebagai bagian dari aparatus kontraktil dari sel otot. Tetapi berbeda dengan peranan dari penahan atau kompresi oleh mikrotubulus, peran struktual dari mikrofilamen didalam sitoskeleton agar dapat menahan tegangan.

Jejaring yang berdimensi tiga yang terbentuk oleh mikrofilamen tepat berada dibagian dalam membran plasma atau mikrofilamen korteks yang membantu menyokong bentuk sel. Jejaring tersebut dapat menyebabkan lapisan dari sitoplasma terluar sel atau disebut dengan korteks, yang juga mempunyai konsistensi didalam semisolid gel, dan juga kebalikan dari kondisi sitoplasma interior yang lebih lancar.

Di dalam sel hewan yang memiliki terspesialisasi untuk mentrasnpor materi agar dapat melintasi membran plasma, contohnya sel yang ada pada usus seperti yang sudah disebutkan tadi.

Pengertian Sitoskeleton, Fungsi Dan Struktur Sitoskeleton

Fungsi Mikrofilamen

  1. Untuk mempertahankan bentuk dari sel atau unsur penahan tegangan
  2. Perubahan bentuk dari sel
  3. Kontraksi pada otot
  4. Aliran sitoplasmik
  5. Motilitas sel atau seperti pada pseudopodia
  6. Pembelahan pada sel

Sekian penjelasan yang telah diberikan mengenai Pengertian Sitoskeleton, Fungsi dan Strukturnya (Terlengkap), semoga dapat membantu agar lebih mudah memahami sitoskeleton, semoga bermanfaat 🙂

Baca juga:

Daftar Isi