Hakikat Sosiologi : Pengertian Menurut Para Ahli, Sifat Dan Sejarah Perkembangannya

Hakikat Sosiologi : Pengertian Menurut Para Ahli, Sifat Dan Sejarah Perkembangannya – Apakah itu hakikat sosiologi ?, Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahasnya dan tentunya tentang hal lain yang juga melingkupinya.Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.


Hakikat Sosiologi : Pengertian Menurut Para Ahli, Sifat Dan Sejarah Perkembangannya


Secara etimologis, Sosiologi berasal dari kata latin socius yang berarti “kawan” dan kata Yunani logos yang berarti “kata” atau “berbicara”. Dapat dikatakan bahwa sosiologi berarti “berbicara mengenai masyarakat”. Menurut Auguste Comte (1798-1857) sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum yang merupakan hasil terakhir perkembangan ilmu pengetahuan.

Istilah dari ‘sosiologi’ pertama kali digunakan oleh Auguste Comte pada tahun 1839 , Auguste Comte adalah seorang ahli filsafat kebangsaan Prancis. Selain itu, dia juga memberi sumbangan yang begitu penting terhadap sosiologi. Oleh karena itu para ahli sepakat untuk menyebutnya sebagai ‘Bapak Sosiologi’.

Sosiologi berawal dari filsafat yang dianggap sebagai induk ilmu (Master scientiarum). Filsafat adalah ilmu mengenai pengetahuan, kritik, dan sistematika pengetahuan, penyimpulan ilmu pengetahuan empiris, pengajaran rasional, akal pengalaman, dan seterusnya.

Hakikat Sosiologi merupakan sebagai ilmu pengetahuan salah satunya khusus memberikan wawasan mengenai hubungan dan gejala sosial dalam masyarakat. Sebagai ilmu mempunyai sejumlah sifat yang kemudian menjadi hakikatnya.

Salah satu sifat yang menjadi hakikat ilmu Sosiologi tersebut adalah bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang yang abstrak bukan konkret sebab yang menjadi objek kajian dari sosiologi adalah pola perilaku serta peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.

Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari kehidupan masyarakat bukan termasuk kedalam ilmu alam atau ilmu eksak. Jadi, sosiologi harus dipahami dengan memandang prinsip awal sosiologi tersebut secara mendalam.

Sebenarnya masyarakat juga bukan hanya merupakan objek kajian, akan tetapi juga merupakan suatu subjek. Masyarakat juga hidup dalam lingkungan tertentu yang mengakibatkan mereka menjadi mengerti akan sebuah permasalahan dalam kehidupan sosial yang mereka alami. Sebagai pusat refleksi, maka seorang sosiolog harus terlibat dalam lingkup permasalahan yang menjadi objek dan subjek dalam kajiannya

Beberapa hakikat sosiologi antara lain sebagai berikut:

  • Sosiologi merupakan ilmu sosial.
  • Sosiologi Ilmu Pengetahuan Umum
  • Sosiologi merupakan ilmu abstrak
  • Sosiologi merupakan ilmu yang rasional
  • Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni bukan ilmu pengetahuan terapan .
  • Sosiologi Termasuk ilmu Pengetahuan yang Kategoris
  • Sosiologi menghasilkan pola dan pengertian dalam masyarakat

Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli

Beberapa pengertian sosiologi menurut para ahli antara lain sebagai berikut:

  • William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff

Menurut William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial. Interaksi sosial . adalah hubungan timbal balik antara perorangan dengan perorangan, perorangan dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

  • Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu norma-norma sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial.

Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh ekonomi terhadap politik, agama terhadap ekonomi, hukum terhadap agama dan sebagainya. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur sosial.

  • Pitirin Sorokin

Menurut Pitirin Sorokon, pengertian sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, seperti gejala agama, gejala moral, gejala ekonomi, dan gejala keluarga hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala non sosial, seperti gejala geografis dan biologis; ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial lainnya.

  • Roucek dan Warren

Menurut Roucek dan Warren, pengertian sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.


Sifat Hakikat Sosiologi

Berikut adalah beberapa sifat dasar hakikat sosiologi antara lain yakni:

  • Empiris artinya ilmu pengetahuan tersebut dilihat berdasarkan pada observasi yang dilakukan terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat menduga-duga.
  • Teoritis artinya sebuah ilmu yang selalu berusaha untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang berdasarkan hasil pengamatan (observasi) serta penalaran agar dapat menyusun suatu kerangkan dan juga menghasilkan teori keilmuan.
  • Komulatif artinya sebuah ilmu dimana teori-teorinya ialah pengembangan dari teori lama yang sudah ada sebelumnya. Jadi Teori-teori sosiologi ialah hasil dari perbaikan, perluasan, dan juga memperdalam, serta memperhalus teori ataupun ilmu lama. Misalnya ialah mengenai Teori Hukum yang dikaitkan dengan suatu
  • interaksi sosial, sebab didalam menjalani kehidupan sosial, kita tidak boleh melanggar suatu hukum.
  • Nonetis artinya suatu pembahasan yang tidak mempermasalahkan mengenai baik atau buruknya suatu fakta, melainkan lebih ke mementingkan penjelasan fakta tersebut secara analitis dan juga apa adanya.

Sejarah Perkembangan Sosiologi

Menurut Berger dan Berger, sosiologi berkembang menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena adanya ancaman terhadap tatanan social yang selama ini di anggap sudah seharusnya demikian nyata dan benar (threats to the taken for granted world). L. Laeyendecker mengindetifikasi ancaman tersebut meliputi:

  • Terjadinya dua revolusi, yakni revolusi industry dan revolusi prancis,
  • Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad ke-15,
  • Perubahan di bidang social dan politik,
  • Perubahan yang terjadi akibat gerakan reformasi yang di cetuskan Martin Luther,
  • Meningkatnya individualisme,
  • Lahirnya ilmu pengetahuan modern,
  • Berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri.

Auguste Comte, seorang filsuf prancis, melihat perubahan-perubahan tersebut tidak saja bersifat positif seperti berkembangnya demokratisasi dalam masyarakat, tetapi juga berdampak negative. Oleh karena itu, Comte menyarankan agar semua penelitian tentang masyarakat di tingkatkan menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri.

Sosiologi baru berkembang menjadi ilmu setelah Emile Durkheim mengembangkan metodologi sosiologi melalui bukunya Rules of Socialogical Method. Meskipun demikian, atas jasanya terhadap lahirnya sosiologi, Auguste Comte tetap di sebut sebagai Bapak Sosiologi. Meskipun Comte menciptakan istilah sosiologi, Herbert Spencer-lah yang mempopulerkan istilah tersebut melalui buku Principles of Sociology.


Perkembangan Sosiologi di Indonesia

Sosiologi di Indonesia sebenarnya telah berkembang sejak zaman dahulu. Walaupun tidak mempelajari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, para pujangga dan tokoh bangsa Indonesia telah banyak memasukan unsure-unsur sosiologi dalam ajaran-ajaran mereka. Sosiologi di Indonesia pada awalnya, yakni sebelum perang dunia II hanya di anggap sebagai ilmu pembantu bagi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Dengan kata lain, sosiologi belum di anggap cukup penting untuk di pelajari dan di gunakan sebagai ilmu prngetahuan, yang terlepas dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.

Setelah proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945, sosiologi di indinesia mengalamiperkembangan yang cukup signifikan. Adalah Soenario Kolopaking yang pertama kali memberikan kuliah sosiologidalam bahasa Indonesia pada tahun 1948 di akademi ilmu politik Yogyakarta (sekarang menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM).

Akibatnya, sosiologi mendapat tempat dalam insane akademis di Indonesia apalagi setelah semakin terbukanya kesempatan bagi masyarakat Indonesia menuntut ilmu di luar negri sejak tahun 1950. Banyak para pelajar Indonesia yang khusus memperdalam sosiologi di luar negri, kemudian mengajarkan ilmu itu di Indonesia.

Hakikat Sosiologi : Pengertian Menurut Para Ahli, Sifat Dan Sejarah Perkembangannya


Manfaat dan Kegunaan Sosiologi

Manfaat Metode Dalam Sosiologi Terdapat dua metode, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.

  • Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur dengan angka-angaka atau ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut ada dengan nyata dalam masyarakat. Dalam metode kualitatif termasuk metode historis dan metode komparatif.
    • Metode historis menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk menetukan prinsip-prinsip umum.
    • Metode komparatif mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan-perbadaan dan persamaan-persamaaan serta sebab-sebabnya.
  • Metode kuantitatif mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala yang diteliti dapat diukur dengan skala-skala, indeks, table, formula, yang semuanya menggunakan ilmu pasti.

Dan dua metode lainnya yaitu:

  • Metode deduktif: berdasarkan hal-hal yang bersifat umum kemudian ditarik ke hal-hal yang lebih khusus.
  • Metode induktif: berdasarkan hal yang khusus kemudian diambil generalisasinya.

Kegunaan sosiologi bagi masyarakat adalah :

  • Untuk pembangunan. Sosiologi berguna untuk memberikan data social yang di perlukan pada tahap perencanaan pelaksanaan maupun penilaian pembangunan.
  • Untuk penelitian.Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan di peroleh suatu perencanaan atau pemecahan masalah social.

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Hakikat Sosiologi , semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi