Adab Adalah : Arti, Faktor Yang Mempengaruhi dan Contohnya

Adab Adalah : Arti, Faktor Yang Mempengaruhi dan Contohnya – Apakah yang di maksud dengan adab?, Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahasnya dan tentunya hal-hal lain yang juga melingkupinya.Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.


Adab Adalah : Arti, Faktor Yang Mempengaruhi dan Contohnya


Adab secara etimologi, dimaknai sebagai kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak. Adapun “beradab” berarti mempunyai adab, mempunyai budi bahasa yg baik, berlaku sopan .

Secara bahasa, pengertian adab adalah sebuah akhlak mulia dalam bentuk tingkah laku, tabiat atau aturan yang didasarkan pada norma maupun agama. Adab berasal dari bahasa arab yang berarti pendidikan atau mendidik.

Menurut bahasa Yunani, adab berarti kebiasaan atau etika. Pada intinya, adab adalah sebuah perilaku yang menunjukkan kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak untuk mendidik diri sendiri agar menjadi orang yang paham aturan dan bertanggungjawab.

Manusia beradab akan menjadi pribadi yang adil sehingga patut dijadikan pemimpin. Selain itu, manusia beradab akan terus belajar dan memperbaiki diri untuk menyempurnakan akhlaknya.

Adab merupakan salah satu hal penting dalam menumbuhkan kecintaan kepada sang Pencipta maupun ke sesama manusia. Tak hanya itu, adab ini juga penting dalam mencegah manusia untuk berbuat buruk.

Menurut KH. Hasyim Asy’ari seperti dikutip Adian Husaini mengatakan, adab adalah satu istilah khas dalam agama Islam seperti halnya makna iman, Islam, ibadah dan lainnya. Adab bukanlah sekedar “sopan santun” atau baik budi bahasa, atau yang populer hari ini dengan istilah membangun karakter (character building) dalam suatu pendidikan.

Membaca penjelasan para ahli tafsir pada ayat “ya ayyuha alladzina amanu qu anfusakum wa ahlikum naran” (Surah at-Tahrim [66]: 6) tentang perintah menjaga keluarga dari api neraka, terdapat korelasi kuat antara pendidikan dan adab.

Abdurrahman Nashir as-Sa’di, misalnya, memaknai perintah tersebut dengan makna pendidikan adab dan ilmu. Ia menyatakan “wa wiqayah al-ahli wa al-aulad bi ta`dibihim wa ta’limihim wa ijbarihim ‘ala amrillah” [Dan penjagaan istri dan anak-anak itu dengan cara mengajari mereka “ta`dib” /pendidikan adab dan “ta’lim” (pendidikan ilmu)].

Senada di atas, pendapat Ali bin Abi Thalib dalam Tafsir Ibn Katsir, berkata bahwa yang dimaksud perintah memelihara diri dan keluarga adalah ajarilah mereka adab dan ilmu (addibuhum wa ‘allimuhum).

Dalam kitab tafsir yang lain, Mufassir al-Maraghi menyatakan, ayat itu mengandung perintah ajarilah ketaatan kepada Allah dan mengerjakan seluruh perintah-Nya. Sebagaimana kalian juga memiliki kewajiban dalam mendidik keluarga dengan amal melalui nasihat dan adab. “wahmiluhum ‘ala dzalika bi an-nushhi wa at-ta`dib”.

Menurut Muhammad Syed Naquib al-Attas, pendidikan adalah penyemaian dan penanaman adab dalam diri seseorang, ini disebut dengan ta’dib. Al-Qur’an menegaskan bahwa contoh ideal bagi orang yang beradab adalah Nabi Shallahu ‘Alaihi Wassallam Muhammad. Olehnya, tujuan pendidikan Islam adalah melahirkan manusia yang beradab atau manusia yang baik (to produce a good man).

Manusia beradab atau insan adabiy adalah manusia yang mengenal Tuhannya, mengenal dan mencintai Nabi Shallahu ‘Alaihi Wassallamnya, menjadikan Nabi Shallahu ‘Alaihi Wassallam sebagai uswatun hasanah, menghormati para ulama sebagai pewaris Nabi Shallahu ‘Alaihi Wassallam, memahami dan meletakkan ilmu pada tempat yang terhormat. Ia juga bisa memilah dan memahami antara ilmu yang bermanfaat dan yang merusak, serta sanggup menjalankan fungsi sebagai abdullah dan khalifah di muka bumi.

Terakhir, dekandensi adab dan akhlak saat ini tentu bukan tanpa penyebab. Salah satunya adalah ketika seorang guru hanya tampil sebagai pemindah ilmu (tansfer of knowledge) tanpa mencontohkan keteladanan dan pendidikan adab (transfer of value). Akibatnya, mereka memiliki ilmu pengetahuan yang luas tapi justru kacau dengan pemikirannya sendiri (confusion of knowledge).*/Masykur Abu Jaulah


Faktor Yang Mempengaruhi Adab

Adapun faktor yang mempengaruhi adab manusia, diantaranya yaitu:

  • Ajaran Agama

Pada dasarnya, agama merupakan pondasi dalam kehidupan sehari-hari dan juga bekal hidup kedepannya. Mereka yang mendapatkan pendidikan agama yang tepat akan mengetahui betapa pentingnya adab dalam kehidupan.

Mereka yang beriman akan patuh terhadap aturan agamanya dan cenderung takut melakukan perbuatan buruk sehingga lebih mudah menanamkan adab. Bahkan, manusia yang patuh terhadap hukum syara hidupnya akan lebih tenteram, damai dan bahagia.

  • Adat Istiadat

Adat istiadat merupakan salah satu hal yang memengaruhi sikap manusia dan nantinya bisa berpengaruh pada adab. Adat istiadat identik dengan sikap yang turun-temurun dan sudah dipertahankan sejak lama. Untuk itu, hal ini mempengaruhi kebiasaan manusia sehari-hari. Namun, pada beberapa kondisi adat ini tidak sesuai dengan hukum maupun ajaran agama. Mereka cenderung membenarkan apa yang menurut mereka benar, bukan kebenaran sesungguhnya. Maka, perlu memilah setiap adat istiadat yang ada dalam belajar menjadi manusia beradab.

  • Nafsu

Nafsu merupakan salah satu faktor pendorong manusia untuk mendapatkan sesuatu seperti makan, ambisi, hubungan biologis hingga kemewahan. Nafsu merupakan hal yang paling sering menjerumuskan manusia terutama jika tidak dikendalikan nurani ataupun berpegang teguh pada agama. Untuk memperbaiki adab, manusia harus selalu mempertahankan nafsu baik pada jiwanya. Selain itu, harus rajin menjalankan perintah dalam agama dan menjauhi larangannya.

  • Undang-Undang

Undang-undang merupakan aturan dasar dalam kehidupan bernegara. Aturan tersebut dibuat sebaik mungkin demi kemakmuran rakyatnya. Tidak adanya aturan undang-undang yang bersifat negatif. Untuk itu, manusia beradab tentu akan berperilaku sesuai dengan aturan undang-undang.


Macam-Macam Adab dalam Islam dan Contohnya

Berikut ini beberapa macam macam adab alam islam beserta contohnya:

  • Adab Berpakaian

Diantaranya yaitu:

    • Harus memperhatikan syarat pakaian yang islami, seperti dapat menutupi aurat terutama wanita.
    • Kenakan pakaian yang bersih dan rapi.
    • Hendaklah mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan, baru sebelah kiri.
    • Tidak menyerupai pakaian wanita bagi laki-laki, atau pakaian laki-laki bagi wanita.
    • Tidak meyerupai pakaian Pendeta Yahudi atau Nasrani atau melambangkan pakaian kebesaran agama lain.
    • Tidak terlalu ketat dan transparan, sehingga terkesan ingin memperlihatkan lekuk tubuhnya atau mempertontonkan kelembutan kulitnya.
    • Tidak terlalu berlebihan atau sengaja melebihkan lebar kainnya, sehingga terkesan berat dan rikuh menggunakannya, selain itu bisa mengurangi nilai kepantasan dan keindahan pemakainya.
    • Sebelum mengenakan pakaian, hendaklah berdoa.

  • Adab Berhias

Diantaranya yaitu:

    • Memakai perhiasan atau alat-alat untuk berhias yang halal dan tidak mengandung efek ketergantungan.
    • Menggunakan alat atau barang hias sesuai kebutuhan dan kepantasan dan tidak berlebihan.
    • Mendahulukan anggota tubuh sebelah kanan lalu sebelah kiri.
    • Berhias untuk tujuan ibadah atau kebaikan, seperti untuk melaksanakan salat, mengaji, belajar, menyambut suami tercinta, dan sebagainya.
    • Membaca basmalah sebelum memulai berhias, agar mendapatkan berkah dan pahala.
    • Membaca doa setiap kali menghadap cermin untuk berhias.

  • Adab Bepergian

Diantaranya yaitu:

    • Mengucapkan salam ketika hendak meninggalkan rumah, agar Allah memberikan keselamatan baik bagi yang pergi maupun yang ditinggalkan.
    • Menulis wasiat atau pesan jika ada hal yang dianggap penting dan jika berpergian menuju tempat yang sangat jauh dan memakan waktu lama.
    • Saling memaafkan satu sama lain, sehingga tidak ada beban bagi yang hendak pergi maupun yang ditinggalkan
    • Membaca doa sebelum meninggalkan atau keluar rumah.
    • Berniat sengaja berpergian untuk bekerja atau belajar demi mencari ridho SWT.

Adab Adalah : Arti, Faktor Yang Mempengaruhi dan Contohnya


  • Adab Bertemu

Diantaranya yaitu:

    • Sebelum memasuki rumah seseorang, maka kita harus meminta izin terlebih dahulu dengan mengucapkan salam, jika tuan rumah mempersilahkan kita masuk, barulah kita masuk ke rumahnya dengan sopan.
    • Sebagai tamu, jika kita tidak mendapati tuan rumah, atau merasa tidak diterima tuan rumah karena satu dan lain hal maka segera tinggalkan rumah itu, tapi jangan sampai memperlihatkan kekecewaan terhadap perlakuan tuan rumah yang tidak berbudi baik tersebut.
    • Jika sudah diterima dengan baik, janganlah berbuat seenaknya di rumah orang, meskipun udah dikatakan oleh tuan rumah, anggaplah sebagai rumah sendiri. Itu adalah hak dan kewajiban dia sebagai tuan rumah, sedangkan kemu mempunyai hak dan kewajiban tersendiri sebagai tamu.
    • Menjadi tamu dirumah teman dekat harus tetap menjaga kesopanan. Jangan melihat-lihat semua benda yang ada dirumah itu, kecuali benar-benar dipersilahkan oleh tuan rumah
    • Jika kita dihidangkan makanan dan minuman maka cicipi makanan dan minuman tersebut setelah kita dipersilahkan oleh tuan rumah untuk dicicipi, seandainya makanan dan minuman itu tidak sesuai dengan selera kita maka jangan ditampakkan bahwa kita tidak suka, tapi cicipilah sekedarnya saja.
    • Jika dirasa sudah sudah cukup keperluannya maka dengan sikap yang agak berat kita berpamitan, untuk pulang. Tidak lupa sampaikan penghargaan yang atas sambutannya dengan harapan kita akan menanti kedatangannya di rumah kita, dan bisa bertemu kembali di lain waktu.

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Adab Adalah : Arti, Faktor Yang Mempengaruhi dan Contohnya , semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi