√ Silvikultur : Pengertian, Tujuan, Dasar dan Kedudukannya

Silvikultur : Pengertian, Tujuan, Dasar dan Kedudukannya – Pada kesempatan ini Seputar Pengetahuan akan membahas tentang Silvikultur. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan pengertian silvikultur, tujuan, dasar, kedudukan dan kegiatannya dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya simak artikel berikut ini.

Silvikultur : Pengertian, Tujuan, Dasar dan Kedudukannya

Dalam mengelola hutan dan perbanyakan pada jenis tanaman dibidang perhutanan sering disebut dengan Silvikultur. Silvikultur mungkin sudah tidak asing lagi bagi para petualang dimana sering meneliti dan menata pada pertumbuhan pepohonan.

Ada juga pendapat dari beberapa ahli mengenai definisi dari Silvikultur, antara lain yaitu:

  • Teori serta praktek pengendalian, pembentukan komposisi serta pertumbuhan hutan.
  • Ilmu serta juga seni membudidayakan hutan tanaman.
  • Penerapan ilmu pengetahuan silvika didalam memperlakukan hutan.
  • Seni dapat memproduksi serta memlihara hutan.

Dalam pendapat lain mengatakan Silvikultur hutan adalah suatu aktivitas yang dijalankan unutk dapat menentukan pokok hutan atau dasar lahan agar dapat memenuhi keperluan optimal dalam mencapai pertumbuhan yang maksimal.

Dapat juga didevinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan seni membudidyakan hutan agar dapat memproduksi serta memelihara hutan. Hal ini termasuk pertumbuhan hutan praktek pengendalian, dan pembentukkan komposisi.

Pengertian Silvikultur

Silvikultur adalah sebuah seni pembentukkan dan pemeliharaan hutan pada ilmu silvika yang sesuai dengan tujuan tertentu dengan tidak meningglakan aspek dari segi ekonomi. Adapun manfaatnya dapat berupa secara langsung yaitu hasil hutan atau non langsung yaitu pengolahan sistem hutan sendiri.

Dasar Silvikultur

Adapun dasar dari silvikultur sendiri, antara lain yaitu:

  • Silvikultur sendiri sifatnya harus menguntungkan dan baik.
  • Pada konflik ekonomi, administrasi dan ekologi harus dapat terselesaikan.
  • Dapa menganalisis keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitar dan tegakan pohon.
  • Silvikultur adalah ilmu pengetahuan ekologi dan biologi.
  • Selalu berhubungan dengan administrasi dan sosial ekonomi.

Kedudukan Silvikultur

Melihat kedudukan dair silvikultur sendiri dapat melihat dari berbagai aspek, antara lain yaitu :

  • Silvikultur sendiri seperti halnya agronomi pada pertanian.
  • Silvikultur berhubungan dengan fisiologi, perlindungan hutan, ilmu tanah dan silvika.
  • Untuk membuktikan sebuah kebenaran formal dan ide baru dilapangan.
  • Bekerja sama pada faktor tanah dan iklim.
  • Silvikultur dengan menggunakan metode yang tepat dalam aktivitas pengelolaan (azas pelestariaan).
  • Pihak manajemen akan mendapatkan keuntungan dari investasinya didalam menggunakan silvikultur.
  • Bisa menentukan pilihan dan memilih dalam penerapan teknologi silvikultur.

Tujuan Silvikultur

Adapun tujuan silvikultur ada berbagai macam jenisnya, antara lain yaitu:

Menentukan pilihan teknologi, yang mana bisa hingga merombak hutan itu sendiri. Dimana berguna untuk dapat mendapatkan bahan baku kayu (pulp, plywood, kayu, dll)

Sebagai kawasan perlindungan sumber daya alam hayati atau sebagai suatu sistem tata air. Yangmana sedikit sekali tindakan pengelolaan didalam kawasan tersebut, sehingga hanya dengan cara membiarkannya dengan secara alamiah. namun juga diperlukan tindakan silvikultur apabila terjadi bencana alam

Sebagai pembangunan serta juga pemeliharaan hutan juga menghasilkan sebuah produk barang yang  dapat berupa kayu dan non kayu, barang juga jasa

Mengatur struktur tegakan pohon

Mengubah sebagian ekosistem menjadi ekosistem yang baru, sebagiannya dapat dibiarkan alami

Untuk pemanenan hasil hutan, pemandangan yang menarik juga bagus, sebagai wisata alam, mengontrol populasi hama, dan juga perlindungan air

Mengontrol komposisi jenis dari aspek ekonomi ekologi, misalanya Tegakan hutan yang dikelola mempunyai jenis yang sedikit atau sebaliknya jenis yang berlebihan; jenis yang berharga atau juga eksotik dapat ditingkatkan jumlahnya

Mengatur kerapatan tegakan yang dipengaruhi oleh diameter maupun tinggi; apabila tegakan rapat, maka diameter kecil serta melambat, memacu pertumbuhan, tinggi batang bebas cabang (TBBC) tinggi, juga mengalami prunning alami; apabila tinggi batang bebas cabang (TBBC) rendah atau tegakan jarang, maka diameternya besar, sehingga akan dilakukan penjarangan, begitu juga sebaliknya

Pengendalian pertumbuhan sebuah tanaman, tergantung dari keadaan ruang tumbuh, bisa dengan cara memberikan ruang tumbuh, yang optimal untuk tanaman pokok

Pengendalian rotasi, dimulai dari penanaman, lanjut ke pemeliharaan, lalu penjarangan, lalu panen daserta n dimulai lagi dari pemanenan, dan juga seterusnya

Proteksi hama serta penyakit, dengan cara salvage cutting (tebang penyelamatan)

Pelestarian ekosistem, tanah, terbentuknya lahan hutan, dan juga daur hara

Kegiatan Silvikultur

Kegiatan-Kegiatan didalam Silvikultur Hutan ini mencakup sebagai berikut:

  • Peremajaan hutan

Peremajaan hutan yaitu sebuah usaha memperbarui tegakkan hutan dengan cara menanam pohon-pohon yang baru. Dalam metode peremajaan untuk suatu spesies yang digunakan unutk kepadatan tegakan pada sebuah pohon dipilih berdasarkan tujuan yang ingin diperoleh.

Untuk hal ini dapat dibedakan menjadi peremajaan alami dan peremajaan buatan. Pada peremajaan buatan sudah menjadi metode dalam menanam sebab lebih dapat diandalkan bila dibandingkan dengan peremajaan alami atau regenerasi alami. Penanaman tersebut dapat menggunakan akar yang belum tercabut, benih atau menggunakan bibit.

Silvikultur Pengertian Tujuan Dasar dan Kedudukannya

  • Perawatan hutan

Kegiatan atau aktivitas Perawatan hutan, meliputi sebagai beriktu:

  1. Pengayaan

Enrichment/ pengayaan yaitu meningkatkan kepadatan tegakan hutan dengan cara menanam di hutan yang sudah tumbuh.

  1. Penipisan atau thinning

Thinning/ Penipisan yaitu suatu pengendalian jumlah pohon disuatu area tertentu. Semisal dengan menebang pohon yang tumbuh dengan secara tidak normal atau karena kualitas kayu yang buruk sehingga akan dapat memberikan ruang lebih baik bagi pohon lain yang tentu kondisinya lebih sehat.

Penipisan tersebbut bukan untuk menyediakan ruang dalam menanam kembali. Penipisan tersebut bisa dilakukan dengan cara menebang pohon tertentu atau dengan secara mekanis dengan pola atau juga dengan tebang pilih. Semisal menebang pada lokasi tertentu atau baris tertentu. Penipisan tersebut juga sering dilakukan dengan tujuan ekologi untuk melestarikan spesies tertentu serta bukan untuk meningkatkan hasil kayu.

  1. Pemangkasan

Pemangkasan yaitu pemotongan cabang terendah dari sebuah pohon yang hasilnya itu tidak produktif dalam hal fotosintesis hal itu juga mencegah perkembangan mata kayu. Kayu yang terbebas dari mata kayu akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Umumnya sebuah cabang dengan daun yang tidak menerima suatu cahaya matahari dalam waktu lama akan runtuh dengan sendirinya. Dimana angin akan membantu dalam mempercepat keruntuhan cabang. Pohon dapat ditanam dengan jarak tertentu sehingga ranting terbawah sulit menerima cahaya matahari dan efek keruntuhan cabang secara alami tersebut dapat terjadi sesuai dengan tujuan.

Demikian penjelasan tentang Silvikultur : Pengertian, Tujuan, Dasar dan Kedudukannya, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terimakasih.

Daftar Isi