Sejarah Bahasa Indonesia & Perkembangannya Secara Singkat

Sejarah Bahasa Indonesia & Perkembangannya Secara Singkat – Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib mengetahui seluk beluk lahirnya bahasa Indonesia atau sejarahnya. Bahasa Indonesia yang digunakan sebagai bahasa Nasional ini memiliki sejarah yang cukup unik. Meskipun di Negara kita ini terdapat berbagai macam bahasa, namun bahasa Indonesialah yang dapat menyatukan kita. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia.

Sejarah Bahasa Indonesia & Perkembangannya Secara Singkat

Disini akan kita bahas lengkap tentang sejarah bahasa Indonesia dan perkembangannya.

Sejarah Bahasa Indonesia Dan Perkembangannya

Pada awal permulaannya, bahasa Indonesia ini berasal dari bahasa melayu, yang kemudian resmi dijadikan sebagai bahasa Nasional Negara Indonesia, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Indonesia. Diresmikannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yakni pada tanggal 18 Agustus 1945 dan bersamaan dengan berlakunya konstitusi di Indonesia.

Secara linguitic, bahasa Indonesia ini merupakan salah satu ragam dari bahasa Melayu. Dasar yang digunakan ialah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Bahasa melayu ini telah menyebar ke berbagai pelosok di Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Pada zaman dahulu, bahasa Indonesia melayu digunakan sebagai bahasa perdagangan. Baik jalur darat maupun lautan, sebagai bahasa antar suku, antar agama, antar pulau maupun antar kerajaan yang digunakan oleh raja-raja di istananya.

Pertumbuhan dan perkembangan bahasa Melayu ini tampak terlihat jelas dari berbagai peninggalan prasasti-prasasti, seperti: prasasti Kedukan Bukit di Palembang pada tahun 683; prasasti Talang Tuo di Palembang tahun 684; prasasti Kota Kapur di Bangka Barat tahun 686; prasati Karang Brahi Bangko di Merangi Jambi tahun 688; dan tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye Tujoh Aceh tahun 1380.

Dengan adanya berbagai proses perkembangan, bahasa itu mengalami perubahan dalam penggunaannya karena digunakan sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan lainnya. Sehinga penamaan bahasa Indonesia mulai dicanangkannya pada saat Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Diresmikannya penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) oleh presiden Soeharto pada tanggal 16 Agustus 1972.

Foktor Pendorong

Adapun faktor yang menyebabkan bahasa Melayu dipilih sebagai salah satu sumber atau ragam bahasa Indonesia adalah:

  • Bahasa Melayu merupakan lingua franca pada saat itu, yakni bahasa perantara atau penghubung yang digunakan di seluruh Asia Tenggara dalam berbagai perkumpulan dan kegiatan-kegiatan kenegaraan.
  • Bahasa Melayu memiliki sistem bahasa yang cukup mudah dipelajari dan sederhana. Sehingga dapat digunakan oleh berbagai suku yang ada di berbagai penjuru negeri ini.
  • Berbagai suku di negara Indonesia, baik suku jawa, sunda, badui, batak, lampung, betawi dan suku-suku lainnya menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa nasional.
  • Bahasa Melayu memiliki kemampuan untuk digunakan sebagai bahasa kebudayaan yang mencakup arti yang sangat luas.

Sejarah Bahasa Indonesia Dan Perkembangannya Secara Singkat

Sejarah perkembangan bahasa dan sastra Indonesia banyak dipengaruhi oleh para sastrawan Minangkabau seperti: Hamka, Marah Rusli, Abdul Muis, Sutan Takdir Alisyahbana, Nur Sutan Iskandar, Roestam Effendi dan Chairil Anwar. Para sastrawan tersebut banyak memberikan tambahan dalam perbendaharaan kata, sintaksis, dan morfologi bahasa Indonesia.

Jadi kesimpulannya, bahasa Indonesia pertama kali diakui keberadaannya ialah pada tanggal 28 Oktober 1928 yakni tepatnya ketika diproklamirkannya Sumpah Pemuda. Namun, bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa persatuan Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945.

Itulah sekilas tentang Sejarah Bahasa Indonesia & Perkembangannya Secara Singkat, semoga bermanfaat dan sekian terimakasih 🙂

Baca juga:

Daftar Isi