Puisi Rakyat : Pengertian, Jenis dan Contohnya

Puisi Rakyat : Pengertian, Jenis dan Contohnya – Apa itu yang di maksud dengan Puisi Rakyat dan apa saja jenisnya? Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahas apakah saja itu Puisi Rakyat dan hal-hal lain tentangnya. Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.

Puisi Rakyat : Pengertian, Jenis dan Contohnya


Puisi adalah karya sastra yang didalamnya terdapat beberapa jenis bait dan baris. Dengan menggunakan kata-kata yang indah yang diambil dari suatu tema yang dibahas oleh penilis puisi. Dan salah satu contoh puisi tersebut adalah puisi rakyat.

Puisi Rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya. Umumnya puisi rakyat terdiri dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama.

Jenis puisi rakyat berbentuk ungkapan tradisional, pertanyaan tradisional, kategori : paparikan dan wawangsalan. Kemudian paparikan dibedakan menjadi dua yakni rarakitan cerita rakyat, dan kepercayaan rakyat yang berupa mantra. Puisi rakyat berisi nilai-nilai yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Termasuk puisi rakyat adalah puisi lama yang berisi pesan-pesan dan nilai- nilai warisan leluhur bangsa Indonesia.

Jenis dari puisi rakyat yaitu berbentuk penyataan tradisional, ungkapan tradisional, dan kategorinya adalah wawangsalan dan paparikan. Lalu paparikan dibedakan menjadi dua yaitu kepercayaan rakyat yang berupa mantra dan rarakitan cerita rakyat. Puisi rakyat mempunyai nilai-nilai yang berkembang didalam kehidupan masyaratakat. Termasuk juga dari puisi rakyat yaitu puisi lama yang berisi nilai-nilai dan pesan-pesan warisan leluhur bangsa Indonesia.


Jenis Jenis Puisi Rakyat

Jenis-jenis puisi rakyat antaranya yaitu pantun, gurindam, syair atau juga puisi rakyat yang sudah berkembang disuatu daerah tertentu. Didalam dunia kesastraan mempunyai warisan tutun-temurun yang berupa tentang cerita rakyat atau puisi rakyat yang tidak diketahui siapa pengarangnya karena cerita atau puisi tersebut sudah ada sejak dulu kala.

Karena puisi lama hasil turun temurun dan tidak diketahui siapa pengarangnya, biasanya puisi lama disampikan dengan cara mulut-kemulut. Puisi lama biasanya terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris dan jumlah kata, pengulangan kata dan juga jumlah baris dalam setiap bait bisa diawal atau di akhir sajak atau yang disebut dengan rima.


Gurindam


Gurindam merupakan puisi lama yang berasal dari negara India. Istilah gurindam berasal dari bahasa Indiayaitu kirindam yang berarti “mulamula” atau “perumpamaan”.

Gurindam merupakan sarat dari moral dan nilai agama, oleh karena itu bagi orang dulu gurindam sangatlah penting untuk dijadikan norma didalam kehidupan. Gurindam merupakan salah satu puisi lama atau melayu yang sangatlah penting sebagai warisan budaya bangsa.

Ciri Ciri Gurindam :

  • Terdapat dari dua baris dalam satu bait.
  • Setiap baris mempunyai jumlah kata sekitar 10-14 kata.
  • Setiap baris mempunyai rima atau bersajak A-A, B-B, C-C dan lain sebagainya.
  • Merupakan satu kesatuan yang utuh.
  • Pada baris pertama berisikan masalah, soal, atau perjanjian.
  • Pada baris kedua berisikan jawaban akibat dari masalah atau perjanjian yang terdapat pada baris pertama.
  • Maksud atau isi dari gurindam yaitu terdapat pada baris kedua.
  • Isi dri gurindam biasanya berisikan nasihat, kata-kata mutiara atau bisa juga tentang filosofi hidup.

Contoh Gurindam :

Barang siapa mencari ilmu
Maka carilah ke para guru

Ketika engkau tengah belajar
Haruslah tekun dan juga sabar

Barang siapa tidak berilmu
Bagaikan kursi tidak bertumpu

Ilmu jangan hanya dihafalkan
Namun juga harus diamalkan

Kalau engaku tidak tahu
Maka harus cari ilmu

Ketika hendak mencari ilmu
Haruslah sungguh-sungguh selalu

Jika bermalas-malas selalu
Ilmu tak akan bisa kau ampu

Jikalau engkau tidak berilmu
Maka hidupmu sesat selalu


Pantun


Pengertian pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan.

Pantun tersebar hampir diseluruh Indonesia. Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah lainnya) sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur. Melalui pantun kita menghibur orang dengan permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi nasihat. Ini bukan berarti orang kita tidak tegas kalau hendak mengatakan sesuatu, tetapi dapat dikatakan bahwa kita memiliki gaya tersendiri dalam mengungkapkan sesuatu. Melalui pantun leluhur kita terkesan lebih santun untuk menegur atau menasihati orang secara tidak langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau dipojokkan.

Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya.

Ciri Ciri Pantun :

  • Setiap bait terdiri atas empat baris.
  • Setiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata.
  • Baris pertama dan kedua adalah sampiran.
  • Baris ketiga dan keempat adalah isi.
  • Rima dari setiap akhir yaitu a-b-a-b.

Contoh Pantun :

Pintu mu akan dibukakan
Aku menyebut namamu
Di saat kamu ksesepian
Aku akan menemanimu

Jalan-jalan ke kota paris
Banyak rumah berbaris-baris
Biar mati diujung keri
Asal dapat dinda yang manis

Kalau keladi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta balas

Layangan putus nyangkut di paku
Pakunya nempel di jemuran baju
Cinta mu tulus hanya untuk ku
Tapi sayang mama ku ngga setuju

Sungguh bahaya ular berbisa
bila tergigit akan koma
sungguh bahagia kurasa
bila kita slalu bersama

Pokok pinang ditanam rapat
Puyuh kini berlari-lari
Samalah kita menjunjung adat
Tunggak budaya semai dihati


Syair


Syair merupakan salah satu dari puisi lama, syair berasal dari negara persia yang dibawa masuk kedalam negara ini bersama dengan masuknya agama islam ke Indonesia. Istilah atau kata syair yaitu berasal dari negara Arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang mempunyai arti “perasaan yang menyadari”, lalu kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang mempunyai arti puisi didalam pengetahuan umum.

Didalam perkembanganya syair mengfalami modifikasi dan perubahan oleh karena itu menjadi khas Melayu, dan sudah tidak lagi mengacu kepada sastra syair dari negeri Arab. Dalam hal tersebut yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah tokoh penyair semua seperti Hamzah Fansuri yaitu dengan karyanya seperti: Syair Perahu, Syair Dagang, Syair Burung Pingai, dan Syair Sidang Fakir.

Ciri-Ciri Syair :

Syair mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan teks puisi lama lainya yaitu:

  • Dalam setiap bait terdiri dari 4 baris.
  • Dalam setiap baris terdiri dari 8-14 suku kata.
  • Syair bersajak a-a-a-a.
  • Dalam setiap baris adalah isi.
  • Bahasa yang digunakan biasanya berupa bahasa kiasan.

Puisi Rakyat : Pengertian, Jenis dan Contohnya

Contoh Syair :

Jangan risau dengan cobaan
Jangan bersedih karena kesulitan
Berdoa saja pada Tuhan
Insya Allah Dia kan kabulkan

Tak perlulah kau menabur cinta
Ini hanya akan membuat luka
Jika akhirnya kita tak bersama
Tak seperti janji kita saat kala

Ke sekolah luruskan niatmu
Tekadkan hati mencari ilmu
Tak ada rugi belajar tiap waktu
Supaya baik masa depanmu

Walau kamu sudah besar
Jangan bertutur kata dengan kasar
Jadilah pribadi yang sabar
Agar tetangga tak jadi gusar

Mungkin begini harusnya cinta
Jalan berliku berdamping cerita
Pastilah terkenang sepanjang masa
Mungkin kan abadi selamanya

Jauhi semua perbuatan jahat
Jauhi pula pebuatan maksiat
Mari kita segera bertaubat
Supaya kita selamat dunia akhirat

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Puisi Rakyat, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi