Peran adalah : Pengertian Menurut Para Ahli, Konsep dan Jenisnya

Peran adalah : Pengertian Menurut Para Ahli, Konsep dan Jenisnya – Pada kesempatan ini Seputar Pengetahuan akan membahas tentang Peran. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan pengertian peran, peran menurut para ahli, konsep, dan jenisnya dengan secara singkat dan jelas. Unutk lebih jelasnya simak artikel berikut ini.

Peran adalah : Pengertian Menurut Para Ahli, Konsep dan Jenisnya

Peran adalah suatu aspek dinamis dari status sosial atau kedudukan. Pada saat seseorang dapat melaksanakan kewajiban serta mendapatkan haknya maka orang tersebut sudah menjalankan sebuah peran.

Pengertian Peran

Pengertian peran adalah suatu rangkaian perilaku yang diharapkan dari seseorang dengan berdasarkan posisi sosial, baik itu dengan secara formal maupun informal.

Ada juga yang mengatakan bahwa arti peran adalah suatu tindakan yang dilakukan individu atau sekelompok orang dalam suatu kejadian atau peristiwa. Serta merupakan suatu pembentuk tingkah laku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai kedudukan di masyarakat.

Ruang Lingkup Peran

Peran lebih mengedepankan pada fungsi penyesuaian diri dan sebagai suatu proses. Dalam peran seseorang tersebut mencakup tiga hal, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  • Peran merupakan bagian dari peraturan (norma-norma) yang membimbing seseorang di dalam masyarakat.
  • Peran adalah sesuatu yang seharusnya dilakukan individu di dalam suatu masyarakat.
  • Peran tersebut juga yaitu perilaku individu yang memiliki peranan penting di dalam struktur sosial masyarakat.

Pengertian Peran Menurut Para Ahli

Agar dapat lebih memahami mengenai apa itu peran. Maka kita dapat merujuk pada beberapa pendapat para ahli dibawah ini:

Menurut Suhardono (1994)

Menurut Suhardono, pengertian peran adalah suatu patokan atau ukuran yang terdapat dalam kehidupan manusia sehingga berfungsi untuk dapat membatasi perilaku dalam tiap-tiap posisi.

Menurut Poerwadarminta

Menurut Poerwadarminta, pengertian peran yaitu suatu tindakan yang dilakukan seseorang dengan berdasarkan peristiwa yang melatar belakanginya. Peristiwa atau kejadian tersebut bisa dalam hal baik serta hal buruk sesuai dengan lingkungan yang sedang mempengaruhi dirinya untuk betindak.

Menurut Soekanto (2009)

Menurut Soekanto, arti peran yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan dengan dinamis sesuai dengan status atau juga kedudukan yang disandang. Status serta kedudukan tersebut sesuai dengan keteraturan sosial, bahkan dalam keteruran tindakan semuanya itu disesuaikan dengan peran yang berbeda.

Menurut Riyadi (2002)

Menurut Riyadi, pengertian peran adalah sebuah orientasi atau konsep yang terbentuk disebabkan karena suatu pihak dalam oposisi sosial di kehidupan masyarakat. Hal tersebut di dasari pada invidu dan juga alasan untuk melangsungkan tindakan yang diinginkan.

Menurut Mifta Thoha (2002)

Menurut Mifta Thoha, peran yaitu serangkaian perilaku seseorang yang dilakukan dengan berdasarkan dengan karakternya. Kondisi tersebut bisa dilatarbelakangi oleh psikologi seseorang dalam melakukan tindakan yang diinginakan, sesuai dengan kata hatinya.

Menurut Katz dan Kahn

Menurut Katz dan Kahn, pengertian peran adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dengan berdasarkan karakter dan kedudukannya. Hal tersebut di dasari pada fungsi-fungsi yang dilakukan dalam menunjukan kedudukan dan juga karakter kepribadian tiap-tiap manusia yang menjalankannya.

Konsep Peran

Dari penjelasan di atas mungkin dapat mengetahui bahwa peran serta status sosial merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Terdapat beberapa konsep peran diantaranya yaitu sebagai berikut:

Persepsi Peran

Persepsi Peran yaitu sebuah pandangan kita terhadap tindakan yang seharusnya dilakukan pada situasi tertentu. Persepsi tersebut berdasarkan interpretasi atas sesuatu yang diyakini mengenai bagaimana seharusnya kita dalam berperilaku.

Ekspektasi Peran

Ekspektasi peran yaitu sesuatu yang telah diyakini orang lain bagaimana seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu. Sebagian besar perilaku seseorang tersebut ditentukan oleh peran yang didefinisikan dalam konteks yang mana orang tersebut bertindak.

Konflik Peran

Konflik peran pada saat seseorang berhadapan dengan ekspektasi peran yang berbeda, maka akan menimbulkan konflik peran. Konflik tersebut akan muncul disaat seseorang menyadari bahwa syarat satu peran lebih berat untuk dipenuhi ketimbang peran lain.

Peran Pengertian Menurut Para Ahli Konsep dan Jenisnya

Struktur Peran

Secara umum, struktur peran dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Peran Formal

Peran formal adalah suatu peran yang nampak jelas, yakni segala perilaku yang sifatnya itu homogen. Contohnya seperti dalam keluarga, suami/ ayah dan istri/ibu mempunyai peran sebagai provider (penyedia), pengatur rumah tangga, merawat anak, rekreasi, serta lain-lain.

Peran Informal

Peran informal adalah peran yang tertutup, yakni suatu peran yang memiliki sifat implisit (emosional) serta umumnya tidak terlihat di permukaan. Tujuan dari peran informal ini ialah untuk pemenuhan kebutuhan emosional serta juga menjaga keseimbangan dalam keluarga.

Jenis-Jenis Peran

Dari penjelasan diatas maka, peran dapat dibagi menjadi tiga jenis. Menurut Soerjono Soekamto, adapun jenis-jenis peran ini diantaranya sebagai berikut:

Peran Aktif

Peran aktif yaitu suatu peran seseorang seutuhnya selalu aktif dalam tindakannya pada suatu organisasi. Hal tersebut bisa dilihat atau diukur dari kehadirannya serta juga kontribusinya terhadap suatu organisasi.

Peran Partisipasif

Peran partisipasif yaitu suatu peran yang dilakukan seseorang dengan berdasarkan kebutuhan atau hanya pada saat tertentu saja.

Peran Pasif

Peran pasif yaitu suatu peran yang tidak dilaksanakan oleh individu. Artinya, peran pasif ini hanya dipakai sebagai simbol dalam situasi tertentu di dalam kehidupan masyarakat.

Demikian penjelasan tentang Peran adalah : Pengertian Menurut Para Ahli, Konsep dan Jenisnya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih.

Daftar Isi