Interferon Adalah : Fungsi, Jenis, Penggunaan, Sistem Kerja Dan Efek Sampingnya

Interferon Adalah : Fungsi, Jenis, Penggunaan, Sistem Kerja Dan Efek Sampingnya – Apakah itu interferon dan fungsinya?, Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahasnya dan tentunya tentang hal lain yang juga melingkupinya.Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.


Interferon Adalah : Fungsi, Jenis, Penggunaan, Sistem Kerja Dan Efek Sampingnya


Interferon merupakan hormon berbentuk sitokin berupa protein berjenis glikoprotein yang disekresi oleh sel vertebrata karena akibat rangsangan biologis, seperti virus, bakteri, protozoa, mycoplasma, mitogen, dan senyawa lainnya.

Penemuan interferon dimulai pada tahun 1954 ketika Nagano dan Kojima menemukannya pada virus di kelinci.Tiga tahun kemudian Isaacs dan Lindenmann berhasil mengisolasi molekul yang serupa dari sel ayam dan molekul tersebut disebut interferon.

Interferon merupakan suatu protein alami yang diproduksi tubuh sebagai respon tubuh dalam melawan senyawa berbahaya, seperti virus, bakteri, atau kanker. Interferon juga tersedia dalam bentuk obat. Interferon dalam bentuk obat dapat bekerja dengan meningkatkan respon kekebalan tubuh dan menghambat pertumbuhan virus, bakteri, atau kanker.

Senyawa interferon adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh nonspesifik dan senyawa tersebut akan terinduksi pada tahap awal infeksi virus. Dengan kata lain, pada saat virus memasuki tubuh dan mulai menginfeksi sel-sel tubuh, interferon akan segera terbentuk sebelum sistem imun spesifik merespon infeksi tersebut.

Pada saat rangsangan biologis terjadi, sel yang terinduksi akan segera melepaskan interferon ke lingkungannya sehingga interferon dapat berikatan dengan reseptor sel target dan menginduksi transkripsi kurang lebih 20 sampai 30 gen antiviral. Hal ini membuat sel-sel tersebut mampu mengaktifkan kemampuan antivirus sehingga perluasan infeksi virus dapat dicegah.


Fungsi Interferon

Interferon, terutama alfa dan beta mempunyai peranan penting dalam pertahanan terhadap infeksi virus. Senyawa interferon merupakan bagian dari sistem imun non-spesifik dan senyawa tersebut akan terinduksi pada tahap awal infeksi virus, sebelum sistem imun spesifik merespon infeksi tersebut.

Pada saat rangsangan atau stimulus biologis terjadi, sel yang memproduksi interferon akan mengeluarkannya ke lingkungan sehingga interferon dapat berikatan dengan reseptor sel target dan menginduksi transkripsi dari 20-30 gen pada sel target. Hal ini menghasilkan keadaaan anti-virus pada sel target. Aktivasi protein interferon terkadang dapat menimbulkan kematian sel yang dapat mencegah infeksi lebih lanjut pada sel.

Berikut adalah beberapa fungsi interferon antara lain yakni:

  • Untuk melindungi tubuh
  • Untuk terapi berbagai penyakit
  • Untuk pertahanan terhadap infeksi virus
  • Dapat digunakan untuk pengobatan kanker dan infeksi hepatitis C.

Jenis Jenis Interferon

Pada dasarnya interferon terbagi lagi dalam 3 kelompok besar, yakni Alfa, Beta, dan Gamma. Masing-masing kelompok tersebut memiliki tipe obat dengan fungsi, merk dagang, dan dosis yang berbeda. Di Indonesia, terdapat 4 tipe interferon, yakni:

Berikut adalah beberapa jenis-jenis interferon antara lain sebagai berikut:

  • Interferon Alfa-2a Biasanya obat ini umumnya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit digunakan untuk mengatasi Leukemia jenis sel berambut dan myeloid kronis, sarkoma Kaposi terkait AIDS, hepatitis C kronis, hepatitis B kronis, kanker ginjal, melanoma, serta limfoma jenis sel-T kutaneus dan folikular.
  • Interferon Alfa-2b Biasanya digunakan untuk mengatasi condyloma acuminata (kutil kelamin), Leukemia sel berambut, Leukemia myeloid kronis, Hepatitis C kronis, Hepatitis B kronis aktif, melanoma, sarkoma Kaposi terkait AIDS, tumor karsinoid, limfoma folikular, dan Multiple Myeloma.
  • Interferon Beta-1a Biasanya digunakan untuk mengatasi multiple sclerosis.
  • Interferon Beta-1b Biasanya digunakan untuk mengatasi multiple sclerosis kambuhan.

Manfaat Interferon

Beberapa fungsi interferon berdasarkan jenisnya:

  • Interferon-alfa: mengobati infeksi virus mulai dari hepatitis C kronis, leukemia sel berambut, sarkoma Kaposi disebabkan oleh AIDS, leukemia granulisitik kronis, hepatitis B dan C kronis, kutil kelamin, limfoma, melanoma ganas.
  • Interferon-beta: mengobati multiple sclerosis.
  • Interferon gamma-1b: mengobati penyakit granulomatosa kronis dan osteoporosis ganas parah.

Terapi Interferon

Terapi interferon telah berhasil digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Sebut saja seperti pertahanan kepada virus. Dan juga penyembuhan hepatitis C dan B tertentu yang bersifat kronis serta akut, maka dapat dilakukan dengan menggunakan terapi interferon tersebut.

Namun dalam penggunaan haruslah berdasarkan anjuran dari dokter, karena pada umumnya interferon ini memiliki sejumlah dampak negatif bagi tubuh. Meskipun interferon mampu melindungi tubuh dari serangan penyakit, penggunaan interferon sebagai terapi masih memiliki banyak kelemahan.

Pertama, adanya efek samping yang dapat timbul berupa gejala demam, nyeri otot, malaise, dan sakit kepala. Kedua, penggunaan interferon dalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan turunnya kemampuan organ penglihatan serta dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Ketiga, masa terapi interferon sangat lama, bahkan mencapai lebih dari satu tahun. Ini akan menyusahkan pasien karena interferon biasanya dikonsumsi melalui infus. Oleh karena itu, tampaknya dibutuhkan studi lebih lanjut mengenai keberlangsungan penggunaan interferon sebagai terapi bagi manusia.


Penggunaan Interferon

Interferon harus  sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Berikut adalah aturan minum Interferon dan penggunaannya yang benar:

  • Obat ini diberikan melalui intravena baik melalui infus atau suntikan.
  • Pemberian Interferon harus dilakukan oleh tenaga medis profesional.
  • Jangan menerima Interferon apabila warna cairan telah berubah.
  • Gunakan obat ini sesuai dengan aturan dan jangan menghentikan penggunaanya tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Interferon Adalah : Fungsi, Jenis, Penggunaan, Sistem Kerja Dan Efek Sampingnya


Sistem Kerja Interferon

Secara umum, cara kerja Interferon adalah mengganggu dan mencegah virus untuk berkembang biak. Nama Interferon sendiri berasal dari kata ‘interfere’ yang berarti ‘mengganggu’.

Interferon sendiri terdiri dari 3 jenis yaitu Interferon-alfa, Interferon-beta, Interferon-gamma. Interferon-alfa dan Interferon-beta bekerja untuk memberikan sinyal peringatan pada sistem kekebalan tubuh. Hal ini kemudian memicu sistem kekebalan tubuh untuk melepaskan Interferon-gamma yang akan melawan kuman atau virus tersebut.

Jadi dapat disimpulkan, Interferon pada dasarnya bekerja dengan beberapa cara yang berbeda, yaitu:

  • Memperingatkan sistem imun tubuh agar dapat mengejar virus atau kanker
  • Membantu sistem imun untuk mengenali virus atau kanker
  • Memberi tahu sistem imun untuk melawan
  • Menghentikan virus dan sel kanker agar tidak tumbuh dan membelah
  • Membantu sel sehat untuk melawan infeksi.

Efek Samping Interferon

Beberapa efek samping atau reaksi penggunaan interferon yang biasanya dirasakan antara lain yakni:

  • Demam
  • Panas dingin
  • Mual muntah
  • Sakit perut
  • Nyeri sendi
  • Sakit punggung
  • Pusing
  • Anoreksia
  • Detak jantung meningkat
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Tidak enak badan
  • Kelelahan
  • Diare

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Interferon Adalah : Fungsi, Jenis, Penggunaan, Sistem Kerja Dan Efek Sampingnya , semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya

Daftar Isi