Ikatan Ionik : Pengertian, Ciri, Sifat Dan Contoh Senyawanya

Ikatan Ionik : Pengertian, Ciri, Sifat Dan Contoh Senyawanya – Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahas tentang ikatan ionik dan tentunya tentang hal lain yang juga melingkupinya.Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.


Ikatan Ionik : Pengertian, Ciri, Sifat Dan Contoh Senyawanya


Ikatan ion merupakan ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan electron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif.

Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen). Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan nonlogam.

Proses terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan NaCl. Natirum (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga konfugurasi elektron berubah menjadi (2,8). Sedangkan Klorin (Cl), yang mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium.

Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih besar daripada ukuran sebelumnya.

Ketika pertukaran elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan positif (Na+) dan Cl akan menjadi bermuatan negatif (Cl). Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na+ dan Cl sehingga membentuk ikatan ionik.

Ikatan ionik atau dapat disebut juga dengan ikatan elektrovalen merupakan salah satu jenis ikatan kimia yang terbentuk oleh adanya tarikan elektrostatik antara dua atom dengan muatan yang berbeda. Seperti yang kita tahu bahwa pada keadaan normal, atom memiliki muatan netral. Namun beberapa jenis atom memiliki kemampuan untuk melepaskan elektron atau menangkap elektron lain.

Atom yang melepaskan elektron akan menjadi bermuatan positif atau disebut sebagai kation. Sedangkan atom yang menangkap elektron akan menjadi bermuatan negatif dan disebut sebagai anion. Kedua atom bermuatan ini dapat saling tarik menarik karena adanya muatan yang berbeda pada kedua atom tersebut.

Ketika tarik menarik mendekatkan kedua atom dan menghubungkan kedua atom, maka ikatan yang terjadi antara atom tersebut adalah ikatan ionik.

Senyawa ionik merupakan senyawa yang terbentuk melalui adanya ikatan ionik di dalamnya. Ikatan ionik dapat terbentuk antara atom non logam dengan atom logam alkali atau alkali tanah. Dalam suatu kristalin ionik, gaya tarik menarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif membuat sebuah molekul menjadi kuat.

Dalam hal ini kedua ciri ion bermuatan tersebut bersifat saling menyeimbangkan atau saling menetralkan sehingga didapatkan senyawa yang tak bermuatan dan hal itu akan meningkatkan stabilitas senyawa. Gaya tarik menarik dalam kristalin tersebut tentunya dapat ditentukan secara pasti melalui perhitungan tertentu.

Jika kita mengulas kembali ikatan kovalen, ikatan ionik ini hampir sama seperti sebuah ikatan kovalen polar namun sangat ekstrem. Jika dalam ikatan kovalen terbentuk dari dua atom yang berbeda keelektronegatifan maka dalam ikatan ionik ini yang berbeda adalah sudah  lebih tinggi dari elektronegativitas yakni muatannya.

Elektron dalam ikatan kovalen tidak dipindahkan secara penuh oleh satu atom ke atom lain melainkan digunakan secara bersama sama oleh kedua atom. Namun dalam ikatan ionik elektron diberikan secara penuh dari satu atom ke atom lain sehingga akan mempengaruhi muatan atom atom tersebut.

Tentunya tidak semua atom dapat membentuk ikatan ionik dengan atom yang lain. Ada syarat tertentu yang harus dipenuhi suatu atom untuk membentuk suatu ikatan ionik. Jika suatu atom tidak memenuhi persyaratan tersebut maka atom tersebut tidak dapat membentuk ikatan ionik dan mungkin dapat membentuk ikatan kovalen ataupun ikatan logam.

Dari segi sifat senyawa yang terbentuk maupun bagaimana proses terbentuknya ikatan ionik tentu akan berbeda jika dibandingkan ikatan kovalen maupun ikatan logam. Sesuatu yang terjadi pada garam merupakan salah satu contoh jenis ikatan ionik. Dalam hal ini garam seperti natrium klorida ataupun kalium klorida juga termasuk dalam senyawa ionik.


Ciri Ikatan Ionik

Adapun ciri karakteristik ikalatan ionik, antara lain adalah;

  • Suatu ikatan ionik terbentuk melalui transfer penuh elektron valensi dari satu atom ke atom lain untuk mencapai suatu kestabilan.
  • Jenis ikatan ini memungkinkan terbentuknya dua muatan ion yang berlawanan yakni ion bermuatan positif atau kation dan ion bermuatan negatif atau anion.
  • Keberadaan dua ion dengan muatan yang berlawanan ini akan menghasilkan gaya tarikan yang kuat antara keduanya.
  • Ikatan ionik terjadi antara atom non logam dengan atom logam alkali atau alkali tanah
  • Ikatan ionik terbentuk dari atom yang memiliki perbedaan elektronegativitas yang besar bahkan lebih besar daripada ikatan kovalen polar
  • Senyawa yang terbentuk dengan adanya gaya tarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif disebut dengan senyawa ionik

Sifat Ikatan Ionik


  • Membentuk kristal

Keistimewaan sebuah senyawa ionik adalah senyawa tersebut berada dalam bentuk kristal. Pada tingkat atomik, suatu anion dan kation akan saling bergabung untuk membentuk susunan struktur kristal tiga dimensi berdasarkan ukuran dari ion yang terlibat didalamnya.

Suatu kristal memiliki struktur yang rapi dan berulang. Sebagai contoh dalam garam dapur (NaCl) memiliki struktur kristal kubus dimana ion Na+ dan Cl akan membentuk susunan kubus secara berulang dan tentunya tiga dimensi.

  • Titik didih dan titik leleh yang tinggi

Energi yang lebih besar diperlukan untuk memecah ikatan ionik yang terjadi antara ion positif dan ion negatif dalam senyawa ionik. Oleh karena itu, titik didih dan titik leleh dari suatu senyawa ionik pun akan lebih tinggi dan umumnya lebih tinggi dari senyawa kovalen.

Titik didih yang tinggi juga membuat senyawa ionik tidak mudah menguap sehingga pada umumnya senyawa ionik tidak memiliki bau yang menyengat karena tidak ada zat yang berbentuk gas dan dapat dihirup oleh indra penciuman.

  • Entalpi peleburan dan penguapan yang tinggi

Sesuai dengan sifatnya yang memiliki titik didih dan titik leleh tinggi, senyawa ionik juga memiliki kalor entalpi peleburan dan penguapan yang 10 hingga 100 kali lebih tinggi dibandingkan suatu senyawa molekular.

Entalpi peleburan merupakan panas yang dibutuhkan untuk melelehkan satu mol padatan dalam tekanan konstan. Sedangkan entalpi penguapan adalah panas yang dibutuhkan untuk menguapkan satu mol senyawa dalam bentuk cairan pada tekanan tetap.

  • Keras namun rapuh

Kekerasan yang tinggi pada senyawa ionik akibat adanya tarikan yang sangat kuat antara ion positif dan ion negatif dalam senyawa ionik sehingga membuat satu dengan yang lain sulit untuk dipisahkan.

Namun, adanya tekanan dapat menginduksi gaya elektrostatik di dalamnya untuk memecahkan kristal tersebut. Ketika suatu struktur telah mengalami split maka sangat mudah bagi senyawa ionik tersebut untuk pecah. Oleh karena itu suat senyawa ionik memiliki struktur yang keras namun rapuh.

  • Larut dalam air

Senyawa ionik merupakan senyawa yang mudah larut dalam air. Air merupakan sebuah senyawa yang bersifat sangat polar dimana struktur air memiliki muatan dipol positif pada atom hidrogen dan dipol negatif pada oksigen yang disebabkan karena tarikan elektron oleh atom oksigen dimana atom ini memiliki nilai elektronegativitas yang tinggi.

Adanya muatan dipol dalam air maka suatu senyawa ionik akan terdisosiasi dalam air menjadi ion penyusunnya dan masing masing ion tersebut akan tertarik pada muatan dipol air yang berlawanan. Hal ini menjelaskan pernyataan di awal mengapa garam dapat larut dalam air dimana ion Na+ akan tertarik ke arah atom oksigen dari air sedangkan ion Cl akan tertarik ke arah hidrogen dari molekul air.

  • Larutan dan lelehan dapat menghantarkan listrik

Dalam air, senyawa ionik akan terdisosiasi sebagai anion dan kation. Adanya anion dan kation memungkinkannya untuk menjadi konduktor listrik dimana masing masing ion tersebut yang akan bergerak dalam larutan untuk mengalirkan listrik. Selain larutannya, lelehan dari senyawa ionik juga dapat menjadi penghantar listrik.

  • Isolator yang baik

Meskipun dalam bentuk larutan dan lelehannya dapat menghantarkan listrik, namun padatan senyawa ionik tidak dapat menghantarkan listrik atau bersifat isolator. Hal itu karena setiap ion terikat begitu erat dengan ion yang lain sehingga tidak memungkinkan terjadinya pergerakan elektron untuk menghantarkan listrik.

Ikatan Ionik : Pengertian, Ciri, Sifat Dan Contoh Senyawanya


Contoh Senyawa Ionik

Garam dapur yang dapat kita temukan dengan mudah di dapur. Garam dapur atau natrium klorida memiliki rumus kimia NaCl dan memiliki titik didih yang tinggi yakni 800 oC.

Kita dapat mengetahui sifat senyawa ionik dalam garam dapur dengan melarutkan senyawa ini dalam air dan kemudian dilakukan uji untuk menghantarkan listrik maka larutan tersebut akan mampu menghantarkan listrik dengan baik.

Jika kita melihat struktur garam dapur secara mikroskopis, maka kita dapat melihat bagaimana struktur kubik yang teratur dalam garam dapur yang dihasilkan dari kisi kristal.

Meskipun kita dapat mengetahui rasa garam dengan mudah yakni memiliki rasa asin, namun kita akan sulit mengidentifikasi garam dengan penciuman karena tekanan uap yang sangat rendah dimiliki garam dapur sehingga akan sangat sulit untuk mencapai indra penciuman manusia.

Contoh lain senyawa ionik selain NaCl yaitu ada KCl, Mg(OH)2, LiF, NaF, dan lain lain.

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Ikatan Ionik , semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi