Teori Tumbukan :  Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Teori Tumbukan :  Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi – Pernah dengar istilah Teori Tumbukan ? Bagi anak Fisika tentu ini bukan istilah yang asing.Tapi untuk kamu yang belum paham maksudnya,lebih baik simak artikelnya di bawah ini untuk lebih mengenalnya.Mari kita simak pembahasannya.

Teori Tumbukan :  Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi


Teori tumbukan merupakan penjelasan kualitatif tentang bagaimana suatu reaksi kimia dapat berlangsung dan mengapa laju reaksi dapat berbeda untuk reaksi yang berbeda. Teori tumbukan pertama kali diusulkan oleh Max Trautz pada tahun 1916. Max menyatakan bahwa ketika partikel reaktan bertumbukan satu dengan yang lainnya, hanya beberapa persen tumbukan saja yang menyebabkan perubahan kimia yang dikenal sebagai tumbukan yang efektif.

Agar terjadi tumbukan yang efektif diperlukan syarat orientasi tumbukan molekul harus tepat. Orientasi merupakan arah atau posisi antarmolekul yang bertumbukan. Sebelum tumbukan terjadi, partikel partikel memerlukan suatu energi minimum yang dikenal dengan energi pengaktifan atau energi aktivasi (Ea). Energi aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi. Energi tersebut yang digunakan untuk memutus ikatan sekaligus membentuk ikatan baru, sehingga terbentuk produk reaksi.

Molekul yang bergerak akan mempunyai energi kinetik. Jika gerakannya semakin cepat, maka semakin besar energi kinetik yang diubah menjadi energi vibrasi. Apabila energi kinetik pada mulanya besar, maka molekul yang bertumbukan akan bergetar kuat sehingga mengakibatkan pemutusan berapa ikatan kimia dalam molekul. Terbentuknya hasil reaksi diawali dengan putusnya ikatan sebagai langkah pertama. Tetapi, apabila energi kinetik awal kecil, maka molekul hanya akan terpental dan utuh. Agar suatu reaksi dapat terjadi, energi tumbukan minimum harus terpenuhi. Maka dari itu, agar terjadi reaksi, molekul yang bertumbukan harus memiliki energi kinetik total sama dengan atau lebih besar daripada energi aktivasi (Ea). Apabila energi kinetik lebih kecil daripada energi aktivasi, molekul akan tetap utuh, yang mengakibatkan tidak terjadinya suatu reaksi.

Reaksi kimia terjadi ketika partikel-partikel zat yang bereaksi (pereaksi) saling bertumbukan. Namun, tidak semua tumbukan yang terjadi akan menghasilkan zat baru. Zat baru dapat dihasilkan dari tumbukan yang berlangsung sempurna. Tumbukan sempurna dinamakan tumbukan efektif. Partikel zat yang saling bertumbukan kadang-kadang juga tidak langsung berubah menjadi zat hasil. Tumbukan tersebut terlebih dahulu membentuk suatu molekul kompleks yang disebut molekul kompleks teraktivasi. Pembentukan molekul kompleks teraktivasi berhubungan dengan energi aktivasi. Energi aktivasi (EA) merupakan energi tumbukan terendah yang diperlukan untuk pembentukan molekul kompleks teraktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung.

Dasar Teori tumbukan

Tumbukan yang menghasilkan reaksi adalah tumbukan yang antar partikelnya mempunyai energi lebih besar daripada energi aktivasi. Semakin kecil harga energi aktivasi, semakin cepat reaksi berlangsung.

Reaksi P + Q → R + S dapat terjadi jika P + Q memiliki energi aktivasi minimum. Adanya energi aktivasi minimum memungkinkan terjadinya tumbukan yang menghasilkan energi, dengan syarat energi tumbukan pereaksi > Ea.

Teori tumbukan yang didasarkan atas teori kinetik molekul gas menyatakan beberapa hal berikut.

  • Gas terdiri atas molekul-molekul gas yang berukuran lebih kecil daripada jarak antarmolekul.
  • Molekul-molekul gas selalu bergerak lurus ke segala arah.
  • Tumbukan antara molekul-molekul gas dengan dinding wadahnya bersifat elastis sempurna, artinya molekul-molekul gas akan dipantulkan kembali tanpa kehilangan energi.
  • Kecepatan gerak molekul gas dipengaruhi oleh perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, maka semakin cepat gerak molekul-molekul gas.
  • Energi kinetik rata-rata molekul gas sama besar pada suhu yang sama atau tidak dipengaruhi oleh massanya.
  • Besarnya laju reaksi dari suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kita dapat mengatur besarnya laju reaksi dengan cara mengubah faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi. Namun, perlu diingat bahwa untuk data sebuah percobaan dengan variasi beberapa faktor, tidak semua faktor selalu berpengaruh.

Teori Tumbukan :  Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Konsentrasi

Konsentrasi berhubungan dengan frekuensi tumbukan. Terus menjadi besar konsentrasi, hingga terus menjadi banyak partikel zatyang bereaksi. Dampaknya, mungkin tumbukan antarpartikel pereaksi terus menjadi besar serta tumbukan efisien antarpartikel pula terus menjadi banyak. Dengan demikian, respon hendak terus menjadi kilat berlangsung.

Luas Permukaan

Bila luas permukaan terus menjadi besar, mungkin terjalin singgungan antarpereaksi pula hendak terus menjadi besar. Perihal ini hendak perbanyak frekuensi tumbukan sehingga tumbukan efisien pula hendak banyak terjalin. Frekuensi tumbukan efisien yang terus menjadi banyak hendak tingkatkan laju respon.

Suhu

Kala temperatur dinaikkan, tenaga kinetik dalam molekul reaktan pula meningkat. Terdapatnya tenaga kinetik yang besar menyebabkan gerakan antarmolekul terus menjadi kilat serta acak. Dampaknya, frekuensi tumbukan yang terjalin terus menjadi besar, serta tumbukan efisien pula hendak terus menjadi banyak sehingga respon terus menjadi kilat berlangsung.

Katalis

Katalis ialah zat yang bisa memesatkan laju respon tanpa hadapi pergantian kimia secara kekal ataupun permanen sehingga pada akhir respon zat tersebut bisa diperoleh kembali. Katalis dibedakan jadi 2, ialah katalis homogen serta katalis heterogen.

Katalis homogen ialah katalis yang memiliki fase sama dengan fase pereaksi. sebaliknya, Katalis heterogen ialah katalis yang memiliki fase berbeda dengan fase pereaksi. Pada biasanya katalis heterogen digunakan dalam bentuk padat. Sedangkan itu, reaktannya berwujud gas.

Akumulasi katalis menyebabkan terjadinya tahap- tahap respon bonus yang membagikan jalur lain dengan tenaga aktivasi( Ea) lebih rendah. Tenaga aktivasi( Ea) ialah tenaga minimun yang wajib dipunyai ataupun diberikan kepada partikel agartumbukannya menciptakan respon. Tahap- tahap respon bonus berbentuk sesi pengikatan katalis serta sesi pelepasan katalis pada akhir respon. Katalis bertabiat khusus, ialah cuma bisa berperan buat sesuatu respon tertentu.

Katalis berperan buat merendahkan tenaga aktivasi. Terdapatnya katalis hendak menyebabkan respon berlangsung dalam sebagian sesi. Rangkaian tahap- tahap respon dalam sesuatu respon kimia diucap mekanisme respon. Sesi respon sangat lelet dalam sesuatu mekanisme respon ialah sesi penentu laju respon.

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Teori Tumbukan, semoga bermanfaat.

Daftar Isi