√ Pengertian Deuteromycota, Struktur, Siklus, Ciri dan Perannya

Pengertian Deuteromycota, Struktur, Siklus, Ciri dan Perannya – Pada kesempatan ini Seputar Pengetahuan akan membahas tentang pengertian deuteromycota, strukutr, siklus, ciri dan perannya dengan secara singkat dan jelas. Agar dapat lebih mudah dalam memahaminya bisa dilihat pada artikel berikut ini.

Pengertian Deuteromycota, Struktur, Siklus, Ciri dan Perannya

Pengertian Deuteromycota merupakan jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Deuteromycota juga dapt disebut dengan jamur yang tidak sempurna. Jenis jamur ini tidak dapat dimasukkan ke dalam kelompok ascomycota. Karena tidak memiliki askus dan tidak dapat dikategorikan ke dalam basidiomycota juga karna tidak mempunyai basidium.

Jamur Deuteromycota juga merupakan jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Selain itu reproduksi dari jamur Deuteromycota dapat dengan secara aseksual dan juga dapat dilakukan dengan membentuk berbentuk tunas atau blastospora dan pembentukan spora dengan benang hifa atau artrospora.

Contohnya sepeti jamur oncom atau Monilia sitophila yang mana diketahui reproduksi seksualnya tergolong pada Deuteromycota. Namun saat ini diketahui juga reproduksinya dengan menghasilkan askospora didalam askus atau peritesium. Jadi digolongkan kedalam Ascomycota dan diganti nama Neurospora sitophila atau Neurospora crassa.

Struktur Jamur Deuteromycota

Struktur pada jamur Deuteromycota atau biasa disebut jamur tidak sempurna (imperfect fungi) terdapat hifa, Alternaria, Conidium, phialophora dan claosporium.

Pengertian Deuteromycota Struktur Siklus Ciri dan Perannya

Siklus Hidup Deuteromycota

Pada jamur Deuteromycota memiliki sifat saprofit pada materi organik yaitu hidus sebagai parasit pada tumbuhan tingkat tinggi dan sebagai penyebab rusaknya dari beberapa tanaman budidaya. Deuteromycotabisa menyebabkan penyakit pada manusia seperti penyakit panu dan kurap, bila pada tanaman akan menyebabkan pelapukan pada kayu.

Dalam divisi artivisial ada juga yang bereproduksi secara aseksual seperti konidia yang terbentuk pada ujung konidiosfora secara langsung pada hifa yang bebas. Ada juga yang hidup pada dedaunan dan sisa pada tumbuhan yang tengelam didasar sungai yang memiliki arus deras.

Reproduksi Paraseksual dan Aseksual Deuteromycota

Dalam hal ini Deuteromycota walau tidak memiliki reproduksi seksual, tetapi rekombinasi genetiknya itu masih bisa terjadi maka disebut paraseksualitas. Dengan siklus paraseksual ini yang menjadi suatu proses mengirim materi genetik tanpa melalui pembelahan meiosis dan perkembangan dari struktur seksual.

Untuk reproduksi aseksual dapat terjadi dengan menghasilkan konidia atau deng menghasilkan hifa khusus yang disebut konidioforn.

Ciri Deuteromycota

Dibawah ini merupakan ciri-ciri atau karakteristik dari Deuteromycota, diantaranya sebagai berikut :

Berikut adalah beberapa ciri atau karakteristik dari Deuteromycota, antara lain yaitu:

  • Dinding sel itu terbuat dari zat kitin;
  • Multiseluler (memiliki sel banyak) tapi terdapat beberapa jenis jamur itu merupakan organisme yang memiliki sel tunggal dan juga membentuk sebuah pseudomiselium(miselium semu) dikondisi atau situasi lingkungan yang menguntungkan;
  • Banyak yang sifatnya parasit atau merusak yang mengakibatkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia serta juga tanaman budidaya;
  • Sebagian besar itu adalah mikroskopis (artinya tidak dapat atau bisa diamati dengan mata telanjang);
  • Hidupnya itu secara saprofit maupun juga parasit;
  • Pada jenis-jenis tertentu juga ditemukan hifa bersekat dengan sel yang berinti satu, namun dominan itu berinti banyak;
  • Terbentuk spora itu dengan secara vegetatif serta belum diketahui fase kawinnya sehinga disebut kemudian jamur tidak sempurna atau imperfekti;
  • Berkembang biaknya itu dengan membentuk spora aseksual yakni dengan melalui fragmentasi serta konidium yang bersel satu atau juga yang bersel banyak. Sedangkan untuk reproduksi seksual itu belum diketahui;
  • Biasanya itu berhabitat pada tempat yang lembab.

Peranan dan Contoh Deuteromycota

Berikut ini adalah beberapa peranan dan contoh dari Deuteromycota, antara lain yaitu:

Peranan Deutoromycota yang menguntungkan

  • Aspergillus oryzae dapat digunakan untuk melunakan adonan roti;
  • Aspergillus wentii dapat digunakan sebagai bahan pembuatan asam oksalat, tauco, kecap serta, sake;
  • Monilia sitophyla dapat proses pembuatan oncom;
  • Tolypocladium inflatum dapat digunakan obat untuk menekan reaksi kekebalan;

Peranan Deutoromycota yang merugikan;

  • Epidermophyton Floocosum dimana dapat menyebabkan kutu air;
  • Melazasia fur-fur dimana dapat menyebabkan panu;
  • Altenaria sp yaitu parasit pada tanaman kentang;
  • Fusarium yaitu dapat menjadikan tanaman tomat sebagai inangnya;
  • Trychophyton tonsurans dapat menyebabkan ketombe;
  • Tinea versicolor dapat mengakibatkan penyakit kaki atlet pada manusia;
  • Trichophyton sp dapat mengakibatkan penyakit kulit ring worm pada manusia;
  • Helminthospora oryzae dapat sebagai parasit karena dapat merusak kecambah dan menyerang daun serta berbagai buah tanaman budidaya;
  • Ephidermophyton floocosum yaitu jamur yang menyebabkan penyakit kutu air;
  • Mycrosporum sp. dan Tryghophyton sp dapat menyebabkan penyakit kurap;
  • Sclerothium rolfsie dapat menyebabkan penyakit busuk pada tanaman;
  • Candida ablicans dapat meyebabkan infeksi pada vagina;
  • Curvularia sp yaitu hidup parasit;
  • Chaclosporium sp. yaitu parasit pada buah buahan dan sayuran;
  • Trychophyton tonsurans yaitu dapat menimbulkan ketombe di kepala;
  • Fusaarium sp dimana hidup pada tanaman tomat;
  • Altenaria sp dimana hidup pada tanaman kentang.

Demikian penjelasan tentang Pengertian Deuteromycota, Struktur, Siklus, Ciri dan Perannya, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Daftar Isi