√ Pengertian Penerimaan Diri, Komponen, Ciri-Ciri, Tahapan dan Faktor Yang Mempengaruhinya

Pengertian Penerimaan Diri, Komponen, Ciri-Ciri, Tahapan dan Faktor Yang Mempengaruhinya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang penerimaan diri. Yang meliputi pengertian penerimaan diri, komponen penerimaan diri, ciri-ciri penerimaan diri, tahapan penerimaan diri, dan faktor yang mempengaruhi penerimaan diri dengan pembahasan lengkap dan mudah dipahami. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan seksama.

Pengertian Penerimaan Diri, Komponen, Ciri-Ciri, Tahapan dan Faktor Yang Mempengaruhinya

Mari kita bahas pengertiannya terlebih dahulu dengan seksama.

Pengertian Penerimaan Diri

Penerimaan diri atau disebut juga self acceptance yaitu suatu keadaan dan sikap positif seseorang dalam bentuk penghargaan terhadap diri sendiri, menerima semua kelebihan dan kekurangan, tahu kemampuan dan kelemahan, tidak menyalahkan diri sendiri ataupun orang lain dan berupaya sebaik mungkin supaya bisa berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Pengertian Penerimaan Diri Menurut Para Ahli

1. Chaplin (2011)

Pengertian penerimaan diri menurut Chapling adalah sikap yang pada dasarnya merasa puas dengan diri sendiri, kualitas dan bakat yang dimiliki sendiri serta pengakuan atas kekurangan yang dimiliki oleh diri sendiri.

2. Cronbach (1953)

Pengertian penerimaan diri menurut Cronbach adalah karakteristik yang lebih dalam untuk beberapa penjelasan yang luas tentang alasan seseorang melakukan sesuatu seperti yang dia inginkan.

3. Wenkart (1955)

Pengertian penerimaan diri menurut Wenkart adalah bahwa setiap pemikiran manusia atau gagasan secara fundamental didasarkan pada penerimaan dan diarahkan pula pada penerimaan.

4. Supratiknya (1995)

Pengertian penerimaan diri menurut Supratiknya adalah keadaan individu dengna penghargaan tertinggi terhadap diri sendiri, awau lawannya, tidak bersikap sinis terhadap diri sendiri reaksi diri terhadap orang lain.

5. Handayani, Ratnawati, dan Helmi

Pengertian penerimaan diri menurut Handayani, Ratnawati dan Helmi adalah sejauh mana seseorang dapat menyadari dan mengakui karakteristik pribadi dan menggunakannya dalam menjalani kelangsungan hidupnya.

6. Calhoun dan Acocella

Pengertian penerimaan diri menurut Calhoun dan Acocella menjelaskan bahwa penerimaan diri berhubungan dengan konsep diri yang positif, dimana dengan konsep diri yang positif, seseorang dapat menerima dan memahami fakta-fakta yang begitu berbeda dengan dirinya.

Komponen Penerimaan Diri

Bastaman (2007) menyatakan, ada beberapa komponen yang menjadi penentu keberhasilan seseorang dalam penerimaand diri yakni sebagai berikut:

  • Pemahaman Diri (Self Insight)
    Adalah peningkatan pada kesadaran atas buruknya kodisi diri ketika saat ini dan keinginan kuat untuk menjalankan perubahan pada arah kondisi yang lebih baik.
  • Makna Hidup (The Meaning Of Life)
    Adalah nilai-nilai penting yang berarti untuk kehidupan pribadi seseorang yang fungsinya sebagai tujuan hidup yang harus dipenuhi dan pemberi arah aktivitas-aktivitasnya.
  • Pengubahan Sikap (Changging Attitude)
    Merubah diri yang bersikap negatif menjadi positif dan lebih tepat dalam menghadapi masalah.
  • Keikatan Diri (Self Commitment)
    Adalah komitmen individu terhadap arti hidup yang ditetapkan. Komitmen yang kuat akan membaw diri pada hidup yang lebih berarti dan mendalam.
  • Kegiatan Terarah (Directed Activities)
    Suatu usaha-usaha yang dilakukan dengan sadar dan sengaja dalam bentuk pengembangan potensi pribadi yang positif dan juga pemanfaatan relasi antar pribadi untuk mencapai tujuan hidup.
  • Dukungan Sosial (Social Support)
    Adalah hadirnya seseorang atau sejumlah orang yang akrab, bisa dipercaya dan selalu ada memberi bantuan ketika saat-saat dibutuhkan.

Ciri-Ciri Penerimaan Diri

Johnson David menyatakan terdapat ciri-ciri penerimaan diri, antara lain:

  • Menerima Diri Sendiri Apa Adanya
    Pemahaman diri ditandai dengan perasaan tulus, nyata dan jujur dalam menilai diri sendiri. Kemampuan seseorang untuk memahami dirnya bergantung dari kapasitas intelektualnya dan kesempatan menemukan dirinya.
  • Seseorang bukan saja tentang mengenal diri sendiri, tetapi juga menyadari kenyataan dirinya. Pemahaman diri dan penerimana diri itu berjalan secara beriringan, semakin paham seseorang tentang dirinya, maka semakin besar juga seseorang menerima dirinya.
  • Tidak Menolah Dirinya Sendiri, Jika Memiliki Kelemahan Dan Kekurangan
    Sikap atau respon dari lingkungan membentuk sikap kepada diri seseorang. Seseorang yang mendapatkan sikap yang sesuai dan menyenangkan dari lingkungannya, cenderung akan menerima dirinya. Tidak menolak diri merupakan suatu sikap menerima kenyataan diri sendiri, tidak menyesali diri sendiri, siapakah kita dulu ataupun sekarang, tidak membenci diri sendiri, dan jujur pada diri sendiri.
  • Memiliki Keyankinan Bahwa Untuk Mencintai Diri Sendiri, Maka Seseorang Tidak Harus Dicintai Oleh Orang Lain Dan Dihargai Orang Lain
    Adalah individu yang bisa mengidentifikasi dirinya sendiri maupun dengna orang lain dan juga mempunyai penyesuaian diri yang baik, maka cenderung bisa menerima dirinya dan bisa melihat dirinya sama dengan apa yang dilihat orang lain terhadapnya. Individu tersebut cenderung memahami diri dan
    menerima dirinya.
  • Untuk Merasa Bahagia, Maka Seseorang Tidak Perlu Merasa Benar-Benar Sempurna
    Individu yang memiliki konsep diri yang stabil akan melihat dirinya dari waktu kewaktu dengan konstan dan tidak mudah berubah. Konsep diri yang tidak stabil, adalah individu yang ketika waktu tertentu memandang dirinya dengan positif dan di waktu yang lain secara negatif akan gagal memperoleh gambaran yang jelas mengenai dirinya yang seharusnya.

Tahapan Penerimaan Diri

  • Germer (2009) menyatakan proses penerimaan diri adalah suatu bentuk kondisi melawan ketidaknyamanan. Tahap awal yang terjadi adalah rasa kebencian, kemudian proses diawali dengan keingintahuan terhadap masalah. Jika hal ini berjalan dengna baik maka akan berarkhir dengan merangkul apapun yang terjadi dalam hidup seseorang. Pembahasan tentang tahapan penerimaan diri adalah berikut ini:
  • Aversion (Kebencian/Keengganan, Menghindar, Resisten)
    Reaksi alami pada perasaan yang menjadikan tidak nyaman adalah kebencian atau keengganan. Kebencian/keengganan ini juga bisa membentuk terikatnya mental atau perenungna, mencoba mengetahui bagaimana cara untuk menghilangkan perasaan tersebut.
  • Curiosity (Melawan Rasa Tidak Nyaman Dengan Perhatian)
    Di tahapan ini seseorang mulai mempunyai pertanyaan-pertanyaan kepada hal-hal yang dianagap perlu untuk diperhatikan. Pertanyaan-pertanyaan yang seringkali muncul adalah “perasaan apa ini?, Apa artinya perasaan ini?, kapan perasaan in terjadi”.
  • Tolerance (Menanggung Derita Dengan Aman)
    Toleransi adalah menanggung rasa sakit emosional yang dirasakan, namun seseorang tetap melawannya dan berkeinginan perasaan tersebut akan segera hilang.
  • Allowing (Membiarkan Perasaan Datang Dan Pergi)
    Sesudah melewati proses bertahan akan perasaan tidak menyenangkan sudah seslesai, individu akan mulai membiarkan perasaan tersebut datanag dan pergi dengan begitu saja. Individu akan terbuka membiarkan perasaan itu mengalir dengan sendirinya.
  • Friendship (Merangkul, Melihat Nilai-Nilai Yang Tersembunyi)
    Individu melihat nilai-nilai yang ada pada waktu kondisi sulit menimpanya. Hai ini adalah tahapan terakhir dalam penerimaan diri.

Pengertian Penerimaan Diri, Komponen, Ciri-Ciri, Tahapan, Faktor Yang Mempengaruhi

Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Diri

Hurlock (1996) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam penerimaan diri adalah sebagai berikut:

  • Pemahaman Diri
    Pemahaman diri adalah suatu persepsi terhadap diri sendiri yang ditandai oleh keaslian tidak berpura-pura, realistis bukan khayalan, kebenaran bukan kebohongan, keterus-terangan bukan berbelit-belit.
  • Harapan Yang Realistis
    Pada saat pengharapan seseorang terhadap sukses yang ingin diraih merupakan pengharapan yang realistis, kesempatan untuk meraih sukses tersebut akan muncul, sehingga akan terbentuk kepuasan diri sendiri yang pada akhirnya membentuk sikap penerimaan terhadap diri sendiri.
  • Tidak Hadirnya Hambatan-Hambatan Dari Lingkungan
    Ketidakmampuan untuk meraih tujuan yang realistis bisa dikarenakan oleh ketidakmampuan seseorang untuk mengontrol terdapatnya hambatan-hambatan dari lingkungan seperti diskriminasi, ras, gender dan kepercayaan.
  • Tidak Adanya Tekanan Emosi Yang Berat
    Tekanan yang berat dan terus menerus seperti yang terjadi pada lingkungan kerja atau rumah, yang mana kondisi sedang tidak baik, bisa mengakibatkan gangguan yang berat, sehingga perilaku orang itu dinilai menyimpang dan orang lain menjadi terlihat selalu mencela dan menolak orang tersebut.
  • Sukses Yang Sering Terjadi
    Kegagalan yang diterima menjadikan seseorang menolak terhadap diri sendiri, sebaliknya kesuksessan yang sering terjadi menumbuhkan penerimaan terhadap diri sendiri.
  • Konsep Diri Yang Stabil
    Konsep diri yang baik akan membuahkan penerimaan diri yang baik, tetapi sebaliknya jika konsep diri yang buruk secara alami akan memperoleh penolakan terhadap diri sendiri.

Demikianlah telah dijelaskan tentang Pengertian Penerimaan Diri, Komponen, Ciri-Ciri, Tahapan dan Faktor Yang Mempengaruhinya, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi