✓ Pengertian Transaksi, Bukti, Jenis dan Contohnya (Terlengkap)

Pengertian Transaksi, Bukti, Jenis dan Contohnya (Terlengkap) – Di kesempatan kali ini kami akan menjelaskan tentang transaksi. Yang meliputi pengertian transaksi, bukti transaksi, jenis-jenis transaksi dan contohnya yang dibahas dengan lengkap dan ringan.

Pengertian Transaksi, Bukti, Jenis dan Contohnya (Terlengkap)

Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan seksama.

Pengertian Transaksi

Transaksi merupakan suatu aktvitas yang dilaksanakan seseorang yang menjadikan perubahan pada harta atau keuangan yang dimiliki baik itu bertambah atau berkurang. Seperti menjual barang, membeli barang, membayar tagihan dan juga membayar segala macam biaya untuk terpenuhinya suatu kebutuhan hidup.

Didalam transaksi ada suatu administrasi transaksi. Adapun yang dimaksud dengan administrasi disini adalah suatu kegiatan untuk mencatat berubahnya keuangan seseorang atau organisasi yang dilaksanakan dengan teliti dan juga memakai suatu metode-metode tertentu.

Administrasi transaksi bertujuan supaya hasil yang dicacat dapat di komunikasi pada pihak lain. Sebagaimana yang dimaksud dengan transaksi keuangan adalah suatu kegiatan ekonomi yang bisa diukur dengan satuan uang tertentu, yang dapat merubah posisi keuangan perusahaan atau seseorang tersebut.

Bukti-Bukti Transaksi

Bukti transaksi adalah suatu bukti secara tertulis terhadap setiap kegiatan transaksi yang ada pada suatu perusahaan atau suatu bisnis. Adapun manfaat dari bukti transaksi yaitu sebagai bukti tertulis atas transaksi yang telah dilakukan agar terhindar dari kemungkinan terjadinya sengketa atau permasalahan pada kemudian hari.

Pembagian bukti transaksi yaitu terdiri dari dua jenis sebagai berikut:

Bukti Transaksi Internal

Bukti transaksi internal adalah suatu bukti catatan masing-masing transaksi yang ada didalam perusahaan tersebut. Bukti transaksi internal dapat berbentuk memo dari pimpinan atau orang tertentu.

Bukti Transaksi Eksternal

Bukti transaksi eksternal adalah suatu bukti catatan masing-masing transaksi yang ada antara satu perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Yang mana bukti transaksi eksternal bisa berbentuk sebagai berikut:

Faktur

Faktur yaitu suatu bukti transaksi tentang perhitungan penjualan barang yang dilaksanakan dengan kredit dan dibuat oleh pihak penjual untuk diberikan kepada pihak pembeli. Faktur sering dibuat menjadi dua rangkap, yakni yang asli dan copian. Faktur asli diberikan kepada pembeli untuk sebagai bukti pencatatan pembelian secara kredit. Dan yang kopian dibawa oleh penjual untuk bukti pencatatan penjualan secara kredit.

Kwitansi (Official receipt)

Kwitansi yaitu suatu bukti transaksi tentang penerimaan uang atas pembayaran barang atau lain sebagainya. Kwitansi dibuat dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak, baik pihak yang menerima uang ataupun pihak yang telah melakukan pembayaran.

Seringkali kwitansi terdiri daru dua bagian, yaitu bagian pertama dan bagian kedua. Bagian pertama diberikan untuk pihak yang membayar, yang bertujuan sebagai bukti pencatatan pengeluaran uang. Sedangkan bagian yang kedua (sub atau bonggol kwitansi) di pegang oleh penjual, yang bertujuan agar dapat dijadikan sebagai bukti pencatatan penerimaan uang.

Nota Debet (debit memo)

Nota debet yaitu suatu bukti transaksi tentang perhitungan atau pemberian yang dikirim oleh suatu perusahaan atau badan usaha pada konsumennya. Nota debet menunjukkan kepada konsumen jika akunnya sudah didebet dengan jumlah tertentu. Penerima nota debet tersebut akan mencatat pada akun pihak pengirim nota yang ada pada sisi kredit.

Nota Kredit

Nota kredit yaitu suatu bukti transaksi tentang pemberitahuan atau perhitungan yang dikirim suatu perusahaan atau badan usaha kepada pelanggannya. Nota kredit tersebut diberikan pada konsumen agar konsumen mengetahui jika akunnya telah dikredit dengan jumlah tertentu. Penerima nota kredit tersebut akan mencatat pada akun pihak pengirim nota yang ada di sisi debet.

Cek (cheque)

Cek yaitu suatu bukti transaksi yang bentuknya surat perintah yang tidak memiliki syarat kepada suatu bank untuk membayarkan sejumlah uang dari seorang nasabah. Cek ditanda tangani oleh pihak yang menjadi nasabah. Nasabah tersebut mempunyai simpanan di bank tersebut dalam bentuk giro.

Lembaran cek terdiri atas dua bagian, yaitu bagian utama dan bagian bonggol. Lembar utama diberikan kepada pihak lain untuk alat pembayaran, sedangkan bagian bonggol/struk dipakai untuk tambahan transaksi yang dijadikan satu dengan kwitansi bukti dari pembayaran.

Bilyet Giro

Bilyet Giro yaitu suatu bukti transaksi yang bentuknya surat perintah dari nasabah kepada pihak hank agar memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima. Pemiliki tabungan telah menyebutkan nama penerima didalam bilyet giro pada bank yang sama maupun pada bank yang berbeda

Penerima bilyet giro tidak bisa menukarkan dengan uang tunai kepada pihak bank yang bersangkutan, namun tetapi penerimta tersebut bisa menyetorkan bilyet giro kepada bank sebagai tambahan simpanan pada rekeningnya.

Rekening Koran

Rekening koran yaitu suatu bukti transaksi tentang mutasi kas pada bank yang disusun dari pihak bank untuk nasabahnya. Rekening koran digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara saldo kas menurut perusahaan dengan saldo kas menurut bank.

Bukti Setoran Bank

Bukti setoran bank yaitu suatu bukti transaksi masing-masing nasabah ketika melaksanakan setoran bank. Nasabah wajib mengisi slip setoran yang telah disediakan oleh bank dengan lebih dulu. Tujuannya adalah untuk bukti jika nasabah tersebut benar sudah menyetorkan uang pada bank tersebut.

Bukti Memorandum

Bukti memorandum yaitu suatu bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan maupun pihak tertentu yang memiliki kewenangan. Bukti memorandum digunakan untuk kejadian-kejadian yang berlangsung didalam internal perusahaan tersebut. Bukti memorandum seringkali terjadi pada akhir periode sepert memo yang pencatatan gaji para karyawan yang masih dibayar.

Bukti Kas Masuk dan Bukti Kas Keluar

Bukti kas masuk yaitu suatu bukti transaksi terhadap penerimaan uang yang mauk yang telah lengkap dengan bukti tertulis. Misalnya adalah kuitansi dan nota. Sedangkan bukti kas keluar yaitu suatu bukti transaksi terhadap pengeluaran uang kas, misalnya adalah kuitansi dari kreditur dan nota kontan asli.

Jenis-jenis Transaksi dan Contohnya

Didalam aktivitas sehari-hari transaksi yang dilakukan suatu perusahaan dibedakan menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut:

Transaksi Internal

Transaksi internal merupakan suatu transaksi yang ada didalam perusahaan. Yakni transaksi yang hanya berhubungan dengan personalia yang ada didalam perusahaan tersebut. Transaksi internal lebih menekankan kepada perubahan posisi keuangan yang terjadi pada bagian dalam perusahaan.

Contohnya adalah memo dari pimpinan kepada seorang karyawannya, perubahan nilai keuangan karena kemunduran perusahaan, pemakaian perlengkapan kantor.

Transaksi keuangan dibuat dan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. Transaksi internal bisa juga dimaksudkan sebagai bukti catatan terhadap kegiatan-kegiatn yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan tersebut.

Contoh Transaksi internal adalah pada penghapusan tanggungan hutang sebuah sektor usaha suatu perusahaan dan lain sebagainya.

Pengertian Transaksi, Bukti, Jenis Dan Contoh

Transaksi Eksternal

Transaksi eksternal merupakan suatu transaksi yang melibatkan pihak luar perusahaan. Yakni transaksi yang melibatkan orang luar atau organisasi lain. Transaksi eksternal dapat pula diartikan dengan bukti catatan atas kegiatan-kegitan yang terjadi pada perusahaan yang berkaitan dengan pihak luar dari perusahaan tersebut.

Contoh transaksi eksternal adalah: transaksi penjualan, pembelian, pembayaran hutang piutang dan lain sebagainya.

Demikianlah telah dijelaskan tentang Pengertian Transaksi, Bukti, Jenis dan Contohnya (Terlengkap), semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel kami lainnya.

Daftar Isi