Hukum Kekekalan Massa : Pengertian, Sejarah, Bunyi Hukum Dan Contoh Percobaannya – Apa bunyi hukum kekekalan massa?, Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahasnya dan tentunya tentang hal lain yang juga melingkupinya.Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya
Hukum Kekekalan Massa : Pengertian, Sejarah, Bunyi Hukum Dan Contoh Percobaannya
Massa adalah ukuran jumlah materi dalam suatu benda. Massa dilambangkan dengan m atau M.Sedangkan Berat adalah ukuran dari jumlah gaya yang bekerja pada massa karena percepatan akibat gravitasi. Berat biasanya dilambangkan dengan W. Berat adalah massa dikalikan dengan percepatan gravitasi (g).
Hukum Kekekalan Massa merupakan prinsip bahwa massa suatu materi tak pernah berkurang atau bertambah. Hukum ini sangat berguna bagi ilmu kimia modern. Hukum Kekekalan Massa dapat terjadi jika sebuah reaksi kimia dilakukan di tempat tertutup dan tidak ada reaksi yang keluar dari tempat tersebut. Selain itu, zat yang ada di tempat masih dalam kondisi sama, baik sesudah maupun sebelum terjadi reaksi kimia.
Saat sebelum ilmu kimia modern, berkembanglah teori di golongan ilmuwan menimpa air yang jadi residu bila dipanaskan terus menerus. Kejadian ini bisa dimaksud kalau air berganti jadi tanah akibat proses pemanasan yang berkepanjangan. Teori yang lain berkata kalau zat bisa dihilangkan lewat serangkaian proses.
Tetapi, Lavoisier tidak setuju teori tersebut. Lewat percobaannya, dia meyakinkan terdapatnya teori lain. Salah satu percobaan yang sempat dikerjakannya merupakan memanaskan air dalam sesuatu wadah. Saat sebelum memanaskannya, dia menimbang terlebih dulu air beserta tempatnya. Penimbangan ini bertujuan buat mengenali selisih berat saat sebelum serta setelah dipanaskan. Perihal ini jadi bakal dari statment kalau api tidak pengaruhi massa barang.
Sehabis dipanaskan, wadah beserta air ditimbang kembali. Berat tempat air menurun, tetapi berat residu serta air meningkat. Nyatanya, pertambahan air serta residu sama beratnya dengan pengurangan berat bejana. Tidak hanya percobaan ini, Lavoisier pula melaksanakan 2 percobaan yang lain memakai timah putih serta raksa. Ketiga percobaan meyakinkan kalau massa sesuatu barang senantiasa sama. Temuan ini menjadikan Lovoisier diakui bagaikan ayah Kimia modern sampai saat ini.
Sejarah Lahirnya Hukum Kekekalan Massa Lavoisier
Telah lama orang mengenali kalau pada pembakaran kayu dihasilkan arang ataupun abu yang massanya lebih ringan, sebaliknya logam jadi lebih berat sehabis jadi karat ataupun sehabis terbakar. Namun, hingga pertengahan abad ke- 17 pada ilmuwan tidak bisa menarangkan terdapatnya pergantian massa dalam respon kimia. Perihal ini diakibatkan keterlibatan udara dalam sesuatu respon belum dimengerti secara jelas pada dikala itu.
- Teori Flogiston
- Percobaan Joseph Priestley
- Percobaan Antonie Laurent Lavoisier
Bunyi Hukum Kekekalan Massa Lavoisier
Percobaan yang dicoba oleh lavoisier sudah sukses meyakinkan kalau teori flogiston kandas. Perihal ini diakibatkan, pada massa saat sebelum Lavoisier, pada ilmuwan belum menguasai keterlibatan gas dalam respon kimia. Setelah itu teori flogiston itu lenyap sehabis Antonie Laurent Lavoisier menerbitkan bukunya yang berjudul Traite Elementaire de Chemie.
Dalam novel tersebut, Lavoisier mengemukakan kalau bila sesuatu respon kimia dicoba dalam tempat tertutup, sehingga tidak terdapat hasil respon yang keluar dari tempat tersebut, nyatanya massa zat saat sebelum respon serta setelah respon merupakan senantiasa. Inilah yang diucap sebagai Hukum Kekekalan Massa.
Sehabis melaporkan Hukum Kekekalan Massa, Lavoisier setelah itu diketahui sebagai Bapak Kimia Modern karena dia ialah orang yang awal kali memakai tata cara ilmiah dalam ilmu kimia serta menekankan berartinya pengamatan kuantitatif dalam eksperimen.
Pergantian modul yang kita lihat dalam kehidupan tiap hari biasanya berlangsung dalam wadah terbuka. Bila hasil respon terdapat yang berbentuk gas( semacam pada pembakaran kertas), hingga massa zat yang tertinggal jadi lebih kecil daripada massa semula. Kebalikannya, bila respon mengikat suatu dari lingkungannya( misalnya oksigen), hingga hasil respon hendak lebih besar daripada massa semula.
Contoh Soal Hukum Kekekalan Massa
Contoh Soal 1
Pada sebuah pembakaran magnesium yakni dengan oksigen sejumlah 1,52 g magnesium tepat bereaksi dengan 1,00 g oksigen. Berapakah jml gram oksigen yang diperlukan untuk bereaksi dengan jumlah 12,2 g magnesium?
Jawaban :
Magnesium + Oksigen → Magnesium oksida
1,52 g magnesium itu memerlukan 1,00 g oksigen. Maka berapa untuk 12,2 g magnesium diperlukan oksigen sejumlah :
(12,2 g magnesium/ 1,52 g magnesium ). 1,00 g oksigen = 8,03 g Oksigen
Contoh Soal 2
Kawat tembaga dibakar dalam pembakaran bunsen sehingga terbentuk tembaga oksida (CuO). Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
Contoh Soal 3
Unsur hidrogen dan oksigen bereaksi membentuk air (H2O) dengan perbandingan 1 : 8. Apabila diketahui massa hidrogen yang bereaksi adalah 10 gram, hitunglah berapa massa air yang dihasilkan.
Contoh Soal 4
Untuk sebuah pembakaran mineral yaitu dalam O2 senilai 1,52 g mineral tepat bereaksi dengan 1,00 g O2. Berapakah hasil gram O2 yang diperlukan untuk bereaksi dengan jumlah 12,2 g mineral?
Jawaban:
Mineral + O2 → Mineral CO2
1,52 g mineral itu memerlukan 1,00 g oksigen. Maka berapa untuk 12,2 g mineral diperlukan O2 sejumlah :
(12,2 g mineral/ 1,52 g mineral ). 1,00 g O2
hasil = 8,03 g O2
Contoh Soal 5
Pada tempat tertutup, 4 gram metal kalsium dibakar bersama O2, menghasilkan kalsium C02. Jika massa kalsium CO2 yang dihasilkan ialah 5,6 gram, maka berapa massa O2 yang diperlukan?
Jawaban:
m Ca = 4 gram
m CaO = 5,6 gram
m O2 = ..?
Berdasarkan hukum Lavoisier :
Massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi
m Ca + m O 2 = m CaO
m O 2 = m CaO – m Ca
= (5,6 – 4,0) gram
hasil = 1,6 gram
Contoh Soal 6
Pada reaksi antar metal mineral sebanyak 10 gram dengan 6 gram O2 sesuai persamaan reaksi :
2 Mg (s) + O2 (g) ——– > 2 MgO (s)
Ternyata dari percobaan dihasilkan 15 gram mineral CO2 dan sisa metal mineral sebanyak 1 gram, berapa masa O2 dan masa mineral pada mineral CO2 ? ( Ar Mg = 24, Ar O = 16)
Jawaban:
Massa O dalam MgO
= (Ar O)/(Mr MgO) x massa MgO
= 16/40 x 15 gram
hasil = 6 gram
Baca Juga : Contoh Koloid
Masa Mg dalam MgO
= (Ar Mg) / (Mr MgO) x massa MgO
= 24/40 x 15 gram
hasil = 9 gram
Contoh Soal 7
Logam bereaksi dengan sulfur, data sebagai berikut. .
Fe + S → FeS
56 grm 32 gram 88 grm
28 grm 16 gram 44 grm
logam sulfur dapat bereaksi masing-masing 64 gram, kemudian menghitung masa logam dan sulfur yang bereaksi, masa FeS yang terbentuk dan massa zat yang tersisa?
Jawaban:
Masa Fe : S : FeS = 56 : 32 : 88
64 gram S Setelah bereaksi, Fe yang diperlukan ialah :
56/32 x 64 grm = 112 grm [ mustahil jika Fe hanya ada di sana 64 grm].
Ini berarti maka zat bereaksi ialah Fe = 64 grm
S diperlukan ialah 32/56 x 64 grm = 36,6 grm
S sisa ialah [64-36,6] grm = 27,4 gram
FeS terbentuk = 88/56 x 64 grm = 100,6 grm
masa zat setelah = massa FeS + S sisa
hasil = [100,6 + 27,4] grm = 128 grm
masa zat sebelum = masa Fe + S direksikan
hasil = [64+64] grm = 128
Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Hukum Kekekalan Massa : Pengertian, Sejarah, Bunyi Hukum Dan Contoh Percobaannya , semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.
Daftar Isi