Kearifan Lokal Adalah : Pengertian Menurut Ahli, Ciri, Fungsi, Ruang Lingkup, Bentuk dan Contohnya

Kearifan Lokal Adalah : Pengertian Menurut Ahli, Ciri, Fungsi, Ruang Lingkup, Bentuk dan Contohnya – Apa yang di maksud dengan Kearifan Lokal dan Penjelasannya?, Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahasnya dan tentunya hal-hal lain yang juga melingkupinya.Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.


Kearifan Lokal Adalah : Pengertian Menurut Ahli, Ciri, Fungsi, Ruang Lingkup, Bentuk dan Contohnya


Kearifan berasal dari kata arif. Menurut himpunan makna yang termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arif memiliki dua makna yang berkesinambungan, yaitu tahu atau mengetahui. Sedangkan makna yang kedua adalah cerdas , pintar, dan bijaksana. Secara etimologi, Kata arif yang jika diimbuhi awalan “ke” dan akhiran “an” yang kemudian membentuk kata kearifan yang bermakna kebijaksanaan, kecerdasan sebagai sesuatu yang dibutuhkan dalam proses berinteraksi dengan lingkungan.

Definisi kearifan lokal ,Jika dilihat dari Kamus Inggris Indonesia, Kearifan lokal berasal dari 2 kaya yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Wisdom berarti kebijaksanaan dan local berarti setempat. Dalam arti yang lain local wisdom atau kearifan lokal yaitu gagasan, nilai, pandangan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.

Kearifan lokal di berbeda- beda dalam dimensi wilayah dan waktu tertentu. Perbedaan kearifan local di masing- masing wilayah disebabkan oleh tantangan kondisi alam dan beragamnya kebutuhan hidup, sehingga pengalaman dalam tujuan pemenuhan kebutuhan, akan memunculkan berbagai sistem pengetahuan, baik lingkungan alam maupun sosial.

Pengertian kearifan lokal yang lain yakni, kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak bisa dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri.

Kearifan lokal umumnya diwariskan secara turun temurun melalui cerita dari mulut ke mulut. Kearifan lokal berada dalam cerita rakyat, peribahasa, lagu dan permainan rakyat. Kearifan lokal ialah sebagai pengetahuan yang ditemukan masyarakat lokal tertentu melalui kumpulan pengalaman dalam mencoba dan diintegrasikan dengan pemahaman terhadap budaya dan keadaan alam suatu tempat.


Pengertian Kearifan Lokal Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pengertian kearifan lokal menurut para ahli, terdiri atas:

  • Quaritch Wales

Menjelaskan bahwa local genius atau kearifan lokal berarti kemampuan budaya setempat dalam menghadapi pengaruh kebudayaan asing pada waktu kedua kebudayaan itu berhubungan.

  • Haryati Soebadio

Mengatakan bahwa local genius adalah juga culture identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri (Ayatrohaedi (1986) dan Saragih (2013)).

  • Undang-Undang No. 32 Tahun 2009

Memberikan pengertian tentang kearifan lokal, yaitu nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat antara lain untuk melindungi dan mengolah lingkungan hidup secara lestari.

  • S. Swars

Menyatakan bahwa secara konseptual, kearifan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional. Kearifan lokal adalah nilai yang dianggap baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama, bahkan melembaga (Mariane, 2014).

  • Phongphit dan Nantasuwan

Menyatakan kearifan lokal sebagai pengetahuan yang berdasarkan pengalaman masyarakat turun-temurun antargenerasi. Pengetahuan ini menjadi aturan bagi kegiatan sehari-hari masyarakat ketika berhubungan dengan keluarga, tetangga, masyarakat lain dan lingkungan sekitar (Kongprasertamorn (2007) dalam Afandi dan Wulandari (2012)).

  • I Ketut Gobyah

Mengatakan bahwa kearifan lokal (local genius) adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat universal (Samudra, 2010).

  • Rahyono (2009)

Menurutnya kearifan lokal merupakan kecerdasan manusia yang dimiliki oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat. Artinya, kearifan lokal di sini adalah hasil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat yang lain.

  • Apriyanto (2008)

Kearifan lokal adalah berbagai nilai yang diciptakan, dikembangkan dan dipertahankan oleh masyarakat yang menjadi pedoman hidup mereka.

  • Paulo Freire (1970)

Menurutnya pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk selalu konkret dengan apa yang mereka hadapi. Hal ini sebagaimana Paulo Freire, seorang filsuf pendidikan dalam bukunya Cultural Action for Freedom (1970), menyebutkan dengan dihadapkannya pada problem dan situasi konkret yang dihadapi, peserta didik akan semakin tertantang untuk menanggapinya secara kritis. Oleh karena itu di perlukan adanya integrasi ilmu pengetahuan dengan kearifan lokal.

  • Warigan (2011)

Menurutnya nilai-nilai yang ada kearifan lokal di Indonesia sudah terbukti turut menentukan kemajuan masyarakatnya.

  • Al Musafiri, Utaya & Astina (2016)

Dalam penelitian yang dilakukan, menyebutkan bahwa kearifan lokal memiliki peran untuk mengurangi dampak globalisasi dengan cara menanamkan nilai-nilai positif kepada remaja. Penanaman nilai tersebut didasarkan pada nilai, norma serta adat istiadat yang dimiliki setiap daerah.

  • Sibarani (2012)

Kearifan lokal merupakan suatu bentuk pengetahuan asli dalam masyarakat yang berasal dari nilai luhur budaya masyarakat setempat untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat atau dikatakan bahwa kearifan lokal.


Ciri-Ciri Kearifan Lokal

Kearifan lokal memiliki beberapa ciri-ciri yaitu:

  • Mempunyai kemampuan memgendalikan.
  • Merupakan benteng untuk bertahan dari pengaruh budaya luar.
  • Mempunyai kemampuan mengakomodasi budaya luar.
  • Mempunyai kemampuan memberi arah perkembangan budaya.
  • Mempunyai kemampuan mengintegrasi atau menyatukan budaya luar dan budaya asli.

Fungsi Kearifan Lokal

  • Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam
  • Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan
    dengan upacara daur hidup, konsep kanda pat rate.
  • Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya pada upacara saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada pura Panji.
  • Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan.
  • Bermakna sosial misalnya upacara integrasi komunal/kerabat.
  • Bermakna sosial, misalnya pada upacara daur pertanian.
  • Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara Ngaben dan penyucian roh leluhur.
  • Bermakna politik, misalnya upacara ngangkuk merana dan kekuasaan patron client.

Ruang Lingkup Kearifan Lokal

Kearifan lokal merupakan fenomena yang luas dan komprehensif. Cakupan kearifan lokal cukup banyak dan beragam sehingga sulit dibatasi oleh ruang. Kearifan tradisional dan kearifan kini berbeda dengan kearifan lokal. Kearifan lokal lebih menekankan pada tempat dan lokalitas dari kearifan tersebut sehingga tidak harus merupakan sebuah kearifan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Kearifan lokal bisa merupakan kearifan yang belum lama muncul dalam suatu komunitas sebagai hasil dari interaksinya denganlingkungan alam dan interaksinya dengan masyarakat serta budaya lain. Oleh karena itu, kearifan lokal tidak selalu bersifat tradisional karena dia dapat mencakup kearifan masa kini dan karena itu pula lebih luas maknanya daripada kearifan tradisional.

Untuk membedakan kearifan lokal yang baru saja muncul dengan kearifan lokal yang sudah lama dikenal komunitas tersebut, dapat digunakan istilah: kearifan kini, kearifan baru, atau kearifan kontemporer. Kearifan tradisional dapat disebut kearifan dulu atau kearifan lama.


Bentuk Kearifan Lokal

Bentuk kearifan lokal dikategorikan kedalam 2 aspek yaitu:

  • Kearifan Lokal yang Berwujud Nyata (Tangible)

Kearifan lokal yang berwujud nyata (Tangible) , yakni:

Tekstual

Beberapa jenis kearifan lokal seperti sistem nilai, tata cara, ketentuan khusus yang dituangkan ke dalam bentuk catatan tertulis seperti yang ditemui dalam kitab tradisional primbon, kalender dan prasi atau budaya menulis di atas lembaran daun lontar.

Bangunan/Arsitektural

Benda Cagar Budaya/Tradisional (Karya Seni), misalnya keris, batik dan lain sebagainya.

  • Kearifan Lokal yang Tidak Berwujud (Intangible)

Kearifan lokal yang tidak berwujud seperti petuah yang disampaikan secara verbal dan turun temurun yang bisa berupa nyanyian dan kidung yang mengandung nilai ajaran tradisional. Dengan petuah atau bentuk kearifan lokal yang tidak berwujud lainnya, nilai sosial disampaikan secara oral/verbal dari generasi ke generasi. Berikut contoh kearifan lokal yang mengandung etika lingkungan sunda yaitu:

Hirup katungkul ku pati, paeh teu nyaho di mangsa (Segala sesuatu ada batasnya, termasuk sumberdaya alam dan lingkungan).
Kudu inget ka bali geusan ngajadi (Manusia bagian dari alam, harus mencintai alam, tidak tepisahkan dari alam).

Kearifan Lokal Adalah : Pengertian Menurut Ahli, Ciri, Fungsi, Ruang Lingkup, Bentuk dan Contohnya


Contoh Kearifan Lokal

Kearifan local dapat dijumpai dari beragam contoh di penjuru nusantara sebagai berikut:

  • Hutan Larangan Adat

Kearifan Lokal ini dapat dijumpai di Desa Rumbio Kec. Kampar Prov. Riau, serta dibuat dengan tujuan agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan disana. Dimana di dalamnya terdapat peraturan untuk tidak boleh menebang pohon dihutan tersebut dan bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi berupa denda seperti beras 100 kg atau berupa uang sebesar Rp 6.000.000,-.

  • Awig-Awig

Kearifan lokal ini dapat dijumpai di wilayah Lombok Barat dan Bali. Awig- awig merupakan peraturan adat yang melekat yang menjadi pedoman dalam berperilaku dan bersikap dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam dan lingkungan sekitar di wilayah Lombok Barat dan Bali.

  • Cingcowong

Kearifan local ini dapat dijumpai pada masyarakat Suku Sunda atau sebagian besar wilayah Jawa Barat . Cingcowong ini merupakan upacara yang bertujuan untuk meminta hujan. Selain itu, Cingcowong ini berlangsung secara turun temurun oleh masyarakat Luragung sebagai wujud pelestarian budaya

  • Bebie

Kearifan local ini dapat dijumpai di sekitaran wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Bebie merupakan adat istiadat yang berkembang di wilayah setempat, dengan kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar proses memanen padi cepat selesai. Selain itu, bebie diadakan sebagai bentuk perayaan dalam rangka rasa syukur atas suksesnya masa panen .

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Kearifan Lokal , semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi