Kondisi Geografis Indonesia : Letak, Kondisi Daratan, Sistem Drainase, Cuaca, Keadaan Penduduk dan Persebaran Flora Fauna

Kondisi Geografis Indonesia : Letak, Kondisi Daratan, Sistem Drainase, Cuaca, Keadaan Penduduk dan Persebaran Flora Fauna – Bagaimana Kondisi Geografis di indonesia ?Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahas tentang Kondisi Geografis Indonesia beserta hal-hal yang melingkupinya. Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.

Kondisi Geografis Indonesia : Letak, Kondisi Daratan, Sistem Drainase, Cuaca, Keadaan Penduduk dan Persebaran Flora Fauna


Indonesia merupakan negeri yang terletak di lepas tepi laut daratan Asia Tenggara, tepatnya terletak diantara Samudra Hindia serta Pasifik. Indonesia ialah negeri kepulauan yang terletak pada serta di dekat garis khatulistiwa, dan mempunyai panjang daerah yang setara dengan seperdelapan bundaran Bumi. Kemudian gimana keadaan geografis Indonesia yang katanya menarik serta unik tersebut? Ayo, ikuti uraian lengkapnya.

Pulau terbanyak di Indonesia terdiri atas Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, serta Pulau Papua. Bersumber pada posisinya diatas hingga karakteristik khas keadaan geografis Indonesia yang unik serta menarik dihasilkan sebab pengaruh letaknya baik di 2 daratan besar( Australia serta Asia) ataupun letaknya yang terletak disekitar garis khatulistiwa.

Tidak hanya pulau besar, Indonesia pula tersusun atas Kepulauan Kecil( Nusa Tenggara serta Bali) dengan rantai pulau yang membentang ke arah timur lewat Pulau Timor, Kepulauan Maluku yang terletak antara Sulawesi serta Pulau Papua. Ibukota Indonesia merupakan Jakarta, terletak di dekat tepi laut barat laut Pulau Jawa. Pada dini abad ke- 21 Indonesia merupakan negeri terpadat di Asia Tenggara serta negeri terpadat keempat di dunia.


Letak Geografis Indonesia

Secara geografis Indonesia terletak diantara 2 daratan serta 2 samudra. Letak Indonesia secara geografis ini tercantum sangat strategis serta kerap diucap bagaikan posisi silang. Indonesia diapit oleh daratan Asia serta daratan Australia dan diapit oleh Samudra Hindia serta Samudra Pasifik.

Pengaruh letak geografis Indonesia ini berakibat pada hawa laut yang terdapat di Indonesia. Tidak hanya itu letak geografis ini sangat mempunyai pengaruh pada keberadaan daerah Indonesia, baik dilihat dari kondisi raga serta sosial ataupun ekonomi serta politik.


Kondisi Daratan Indonesia

Indonesia merupakan negeri terbanyak di Asia Tenggara, dengan ukuran dari timur ke barat panjangnya dekat 3. 200 mil( 5. 100 kilometer) serta dari utara ke selatan 1. 100 mil( 1. 800 kilometer). Indonesia berbagi perbatasan darat dengan Malaysia di bagian utara Pulau Borneo, Papua Nugini di tengah Pulau Nugini, serta Negeri Timor Leste di tengah Pulau Timor.

Semacam yang telah dipaparkan tadinya kalau Indonesia terletak diantara 2 daratan serta 2 samudra, ialah Daratan Asia( di sebelah utara- barat laut) serta Daratan Australia( di sebelah selatan- tenggara), dan Samudra Hindia( di sebelah selatan- barat energi) serta Samudra Pasifik( di sebelah timur- timur laut). Secara astronomis Indonesia terletak pada posisi 6°LU- 11°LS serta 95°BT- 141°BT.

Indonesia mempunyai dekat 17. 500 pulau, dimana lebih dari 7. 000 pulau tidak berpenghuni. Nyaris 3 perempat luas daerah Indonesia diwakili oleh Pulau Sumatra, Kalimantan, serta Papua, sebaliknya Sulawesi, Jawa, serta Maluku mengikut dibelakangnya.

  • Keadaan relief

Pulau- pulau besar di Indonesia dicirikan oleh pegunungan vulkanik yang berhutan rimbun, yang miring ke dasar ke dataran tepi laut yang ditutupi oleh rawa aluvial tebal. Struktur raga Indonesia yang unik mencakup pertemuan 3 bagian utama kerak bumi, rantai gunung berapi, serta palung laut dalam.

Pulau Kalimantan serta busur kepulauan yang mencakup Sumatra, Jawa, Bali, serta rantai Sunda Kecil di Sunda Shelf( Paparan Sunda) ialah perpanjangan dari massa daratan Asia. Paparan dibatasi di sebelah selatan serta barat oleh palung laut dalam, semacam Palung Jawa dengan titik terendahnya 7. 450 m di dasar permukaan laut serta membentuk batasan kontinen( daratan).

New Guinea( Nugini) serta pulau- pulau yang bersebelahan, tercantum pulau Halmahera, terletak di Sahul Shelf( Paparan Sahul), yang ialah perpanjangan bagian barat laut dari massa daratan Australia. Sebelah timur laut Paparan Sahul dibatasi oleh serangkaian palung samudera serta ke arah barat laut pula oleh sebagian palung laut, rantai terumbu karang, serta serangkaian punggungan dasar laut.

Berikutnya, unit ketiga kerak pembuat Indonesia merupakan perpanjangan sabuk pegunungan yang membentuk Jepang serta Filipina. Perihal ini bisa nampak dari pegunungan yang membentang antara Kalimantan serta Papua dan mencakup serangkaian gunung berapi serta pula palung laut dalam di dekat Pulau Sulawesi serta Maluku.

Paparan Sunda di dekat Laut Jawa mempunyai relief yang relatif rendah, berisi sebagian terumbu karang, serta bukan bertipe vulkanik. Sistem gunung yang membentang di sejauh laut Tiongkok Selatan serta Sulawesi dari paparan ini mencirikan tepi luar dari massa daratan Asia. Daerah ini ialah zona yang sangat luas serta ialah salah satu zona vulkanik sangat aktif di dunia.

Sisi luar( sebelah selatan) rantai kepulauan Sumatra lewat Jawa serta Sunda Kecil membentuk tepi depan daratan Asia Tenggara. Perihal ini diisyarati oleh kedatangan gunung berapi aktif yang ke areah selatan serta barat dibatasi oleh serangkaian palung laut dalam.

Di sisi sebelah dalam( utara) tersusun atas rangkaian pulau- pulau kecil, gunung berapi, rawa, dataran rendah, serta Laut Jawa yang dangkal. Laut di sisi utara ini tercipta pada akhir Era Pleistosen( dekat 12. 000 tahun yang kemudian), serta ditemui pula fakta sisa daratan( semacam jembatan natural) yang memfasilitasi migrasi tumbuhan serta hewan dari daratan Asia.

  • Ciri Tanah

Tanah di Indonesia menggambarkan ikatan antara hawa serta batuan induk ialah salah satu keadaan geografis Indonesia yang menarik. Batuan di Jawa dominan berasal dari vulkanik andesit( batuan abu- abu hitam yang disusun oleh mineral oligoklas ataupun feldspar), sebaliknya riolit( wujud lava asam dari granit) dominan ada di Sumatera, granit di kepulauan Riau, batuan sedimen di Kalimantan serta Papua.

Tanah yang dihasilkan di wilayah lembab terdiri atas tanah laterit yang memiliki besi oksida serta aluminium hidroksida dengan alterasi tingkatan kesuburannya bergantung pada batuan asalnya. Laterit yang diartikan disini tercantum tanah margalite gelap, abu- abu, dan tanah kapur merah.

Tanah yang sangat produktif merupakan tipe tanah Ando, yang tercipta pada endapan vulkanik andesitik di tepi laut timur laut Sumatera. Tanah tersebut pula bisa nampak Jawa serta Sulawesi. Tanah produktif pula bisa berasal dari abu vulkanik yang terbawa oleh angin, setelah itu diendapkan bagaikan susunan material anorganik yang homogen di zona yang luas.

Secara universal, panas yang selalu serta curah hujan yang rimbun di sebagian besar daerah Indonesia sudah menimbulkan proses erosi, pelapukan, serta leaching( pencucian) isi faktor tanah. Di wilayah yang tertutup hutan hujan tropis semacam di Kalimantan, tanah bisa terpelihara oleh siklus hutan. Dikala tumbuhan mati, mereka membusuk dengan kilat, membebaskan nutrisi yang diserap kembali oleh perkembangan vegetasi baru.

Walaupun tipe tanah semacam itu sangat menunjang perkembangan tumbuhan di hutan, namun tanah tersebut tidak sanggup menunjang populasi tumbuhan pertanian dalam jumlah yang besar. Pembalakan hutan secara liar bisa memutuskan siklus hutan serta bisa menimbulkan percepatan kehancuran tanah.


Sistem Drainase serta Sungai di Indonesia

Dibanding negeri lain yang terletak di daratan Asia, sesungguhnya Indonesia cuma mempunyai sedikit sungai besar. Sungai- sungai Indonesia biasanya relatif pendek serta mengalir dari pegunungan ke laut. Sungai Kapuas( 1. 140 kilometer), Barito( 900 kilometer), serta Mahakam( 770 kilometer) merupakan 3 terpanjang di negeri ini. Pulau Papua yang sebagian besar wilayahnya menerima curah hujan rimbun, terkuras oleh beberapa sungai besar semacam Baliem, Mamberamo, serta Digul.

Indonesia mempunyai beberapa danau populer, dimana yang sangat terkenal merupakan di Sumatera, ialah Danau Toba. Danau ini terletak di sebelah utara pada ketinggian dekat 3. 000 kaki( 900 m) di atas permukaan laut serta mencakup daerah dekat 440 mil persegi( 1. 140 kilometer persegi). Sulawesi pula mempunyai sebagian danau besar serta dalam, semacam Danau Towuti serta Matano yang terletak di bagian selatan pulau tersebut, dan serta Danau Poso yang terletak di tengah Pulau Sulawesi.

Laut yang mengelilingi Indonesia ialah suatu fitur hidrologi yang sangat berarti serta berperan baik bagaikan fasilitas transportasi ataupun bagaikan pembatas yang melindungi fitur budaya serta area antar pulau- pulau yang terdapat di Indonesia. Laut dangkal yang terletak diantara pulau- pulau kecil ialah sumber deposit minyak lepas tepi laut, gas alam serta pula mineral.


Cuaca di Indonesia

Penentuan cuaca di Indonesia jadi salah satu aspek keadaan geografis Indonesia. Yang tercantum dalam jenis cuaca serta hawa ini meliputi curah hujan, arah angin, tekanan hawa, temperatur hawa, serta kelembaban hawa.

Unsur- unsur cuaca serta hawa merupakan bagian dari keadaan wujud geografis. Letak Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa membuat daerah Indonesia menemukan cahaya matahari yang lumayan sejauh tahun di bermacam daerah.

Keadaan hawa Indonesia dipengaruhi oleh angin muson ialah angin yang bertiup masing- masing 6 bulan sekali serta senantiasa berganti- ganti arah. Terdapatnya pergantian arah angin muson ini berdampak keadaan hawa di Indonesia dibagi jadi 2 masa tiap tahunnya ialah masa kemarau serta masa penghujan. Daerah Indonesia yang diapit oleh 2 samudra membuat keadaan hawa laut jadi lembab.

Udara ialah karakteristik khas berarti keadaan geografis Indonesia. Hawa Indonesia sebagian besar didetetapkan oleh struktur pulau serta letaknya di garis khatulistiwa. Aspek posisi di dekat khatulistiwa hendak menjamin temperatur yang besar serta sifatnya yang menyeluruh. Tidak hanya itu, posisi indonesia yang terletak diantara 2 daratan besar ialah Asia serta Australia menyebabkannya terdampak oleh pola curah hujan musiman yang dibawa oleh angin masa.

Temperatur paling tinggi di terletak sejauh tepi laut, dimana temperatur rata- rata tahunan berkisar 70 sampai 80°F. Di Indonesia, wilayah di atas ketinggian 2. 000 kaki( 600 m) hendak cenderung lebih sejuk, cuma Pegunungan Maoke di Papua suhunya sangat dingin diisyarati dengan kedatangan salju. Di Jakarta, pada dikala hari terik suhunya dapat menggapai nyaris 100°F( 38°C), sebaliknya pada sangat dingin dapat turun sampai dekat 65°F( 18°C).

Sebagian besar daerah Indonesia menerima curah hujan rimbun sejauh tahun, dimana jumlah terbanyak terjalin dari Desember sampai Maret. Tetapi, dari Jawa tengah ke arah timur mengarah Australia, masa kemarau mulai terasa malah pada bulan Juni sampai Oktober.

Pulau- pulau Timor serta Sumba sepanjang berbulan- bulan menerima cuma sedikit hujan. Jumlah curah hujan paling tinggi kerap terjalin di wilayah pegunungan Sumatra, pegunungan Kalimantan, Sulawesi, serta Papua, dimana curah hujan tahunan dapat menggapai lebih dari 120 inci( 3. 000 milimeter)

Jawa barat, Jawa tengah, sebagian daerah Sulawesi serta Maluku mempunyai curah hujan rata- rata 80 inci( 2. 000 milimeter) per tahun. Jawa Timur, Bali, Sulawesi selatan serta tengah, memiliki curah hujan rata- rata antara 60 sampai 80 inci( 1. 500 serta 2. 000 milimeter), sebaliknya Kepulauan Sunda Kecil yang sangat dekat dengan Australia cuma memperoleh 40 sampai 60 inci( 1. 000 sampai 1. 500 milimeter) per tahun.

Terbentuknya alterasi masa di Indonesia diakibatkan oleh drift angin monsunal Asia serta konvergensi massa hawa tropis dari utara serta selatan garis khatulistiwa di sejauh garis intertropis bertekanan rendah. Pola angin masa di bagian tertentu dari kepulauan bergantung pada posisi baik itu di utara ataupun di selatan khatulistiwa, keakraban dengan Australia ataupun daratan Asia, ataupun pada posisi bagian depan intertropis.

Sepanjang bulan Desember, Januari, serta Februari, angin masa barat dari daratan Asia hendak bawa hujan rimbun ke Sumatra bagian selatan, Jawa, serta Kepulauan Sunda Kecil. Sebaliknya pada bulan Juni, Juli, serta Agustus, daerah- daerah tersebut hendak dipengaruhi oleh masa timur, yang bawa hawa kering dari Australia.

Pada dikala monsun timur sudah melintasi khatulistiwa ataupun jadi monsun barat energi di belahan bumi utara, angin jadi lembab serta jadi sumber terbentuknya hujan. Sumatera serta Kalimantan, yang terletak dekat dengan khatulistiwa serta jauh dari Australia, pada biasanya tidak mempunyai masa kemarau, walaupun curah hujan cenderung lebih rendah sepanjang bulan Juli serta Agustus. Angin Topan yang kokoh, cenderung tidak terjalin di Indonesia, namun badai petir lumayan kerap terjalin di Indonesia.


Keadaan Penduduk Indonesia

Keadaan penduduk Indonesia ialah keadaan kependudukan yang terdapat di masing- masing daerah Indonesia yang dipengaruhi oleh letak serta daerah geografis. Secara universal, kondisi geografis Indonesia bisa dipecah jadi 3 daerah berdasakran tinggi- rendahnya daerah, ialah wilayah tepi laut, dataran rendah dan wilayah pegunungan ataupun dataran besar.

  • Wilayah Pantai

Penduduk di wilayah tepi laut banyak yang bekerja bagaikan nelayan serta di zona perikanan. Pola pemukiman di wilayah tepi laut biasanya bertabiat memanjang serta menyusuri sejauh garis tepi laut.

Temperatur di wilayah tepi laut cenderung panas serta ikut pengaruhi pola penduduk di wilayah tersebut. Ada pula mayoritas wilayah tepi laut jadi zona pariwisata ataupun pusat perikanan serta budaya yang terdapat di Indonesia.

  • Wilayah Dataran Rendah

Di dataran rendah, kondisi penduduk Indonesia lebih bermacam- macam. Daerah dataran rendah jadi yang sangat banyak ditemui. Dataran rendah jadi pusat industri, perdagangan serta pemerintahan. Penduduk Indonesia di dataran rendah mempunyai pekerjaan yang bermacam- macam.

Sebaliknya pola pemukiman di dataran rendah cenderung sejajar dengan jalur serta aliran sungai dan. Terkadang pola pemukiman pula terpusat di pusat bisnis serta pusat perekonomian tertentu.

  • Wilayah Pegunungan ataupun Dataran Tinggi

Kondisi penduduk di Indonesia yang terdapat di pegunungan juga pula lumayan bermacam- macam. Mayoritas penduduk di dataran besar bekerja di zona pertanian serta perkebunan sebab didukung cuaca yang mencukupi.

Temperatur di wilayah pegunungan cenderung lebih sejuk serta pula lebih dingin. Wilayah pegunungan pula mempunyai tanah yang produktif. Umumnya wilayah pegunungan pula dijadikan bagaikan tempat wisata serta tamasya alam.

Kondisi Geografis Negara Indonesia – Indonesia adalah negara yang terletak di lepas pantai daratan Asia Tenggara, tepatnya berada diantara Samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada dan di sekitar garis khatulistiwa, serta memiliki panjang wilayah yang setara dengan seperdelapan lingkaran Bumi. Lalu bagaimana kondisi geografis Indonesia yang katanya menarik dan unik tersebut? Yuk, simak penjelasan lengkapnya.

Pulau terbesar di Indonesia terdiri atas Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Pulau Papua. Berdasarkan letaknya diatas maka ciri khas kondisi geografis Indonesia yang unik dan menarik dihasilkan karena pengaruh posisinya baik di dua daratan besar (Australia dan Asia) maupun posisinya yang berada disekitar garis khatulistiwa.

Selain pulau besar, Indonesia juga tersusun atas Kepulauan Kecil (Nusa Tenggara dan Bali) dengan rantai pulau yang membentang ke arah timur melalui Pulau Timor, Kepulauan Maluku yang terletak antara Sulawesi dan Pulau Papua. Ibukota Indonesia adalah Jakarta, terletak di dekat pantai barat laut Pulau Jawa. Pada awal abad ke-21 Indonesia adalah negara terpadat di Asia Tenggara dan negara terpadat keempat di dunia.

Kondisi Geografis Indonesia : Letak, Kondisi Daratan, Sistem Drainase, Cuaca, Keadaan Penduduk dan Persebaran Flora Fauna

Persebaran Flora serta Fauna di Indonesia

Vegetasi Indonesia mirip dengan Filipina, Malaysia, serta Papua Nugini. Terdapat dekat 40. 000 spesies tumbuhan bunga, tercantum 5. 000 spesies anggrek, dan bunga monster( Rafflesia arnoldii), yang ialah bunga terbanyak di dunia. Terdapat lebih dari 3. 000 spesies tercantum sebagian varietas kayu berharga semacam jati serta kayu ulin. Ribuan spesies tumbuhan dieksploitasi buat tujuan ekonomi, baik itu secara langsung ataupun tidak langsung.

Vegetasi di Indonesia yang sangat utama terletak di hutan hujan tropis, dataran rendah, serta perbukitan yang tingginya terletak di dasar 5. 000 kaki( 1. 500 m). Di atas 5. 000 kaki( 1. 500 m) tipe hutan hendak bergeser ke hutan dataran besar yang didominasi oleh spesies tumbuhan ek, laurel, teh, serta magnolia.

Karakteristik khas lain dari vegetasi Indonesia merupakan hutan bakau, yang dicirikan oleh formasi pohon- pohon yang berpancang ataupun berakar, yang cuma berkembang di air asin ataupun payau di sejauh tepi laut berlumpur. Rawa- rawa mangrove ditemui secara luas di sejauh laut dangkal di Sumatra bagian timur, Kalimantan selatan, serta bagian tenggara Papua.

Indonesia terletak di zona transisi antara 2 daerah flora serta fauna dunia ialah Jenis Asiatis yang terletak di daerah barat Indonesia, serta Jenis Australis mencakup daerah bagian timur Indonesia. Batasan daerah antar keduanya ini diucap dengan Garis Wallace, yang membentang di utara diantara Kalimantan serta Sulawesi serta di selatan diantara Bali serta Lombok. Jenis flora serta fauna di batasan 2 daerah tersebut pula memiliki ciri tertentu yang biasa diketahui dengan istilah Jenis Peralihan.

Di sebelah barat tersusun atas komunitas hewan Asia tercantum mamalia semacam badak, orangutan, tapir, harimau, serta gajah. Sebaliknya di bagian timur( terpaut dengan fauna Australis) tersusun atas tipe burung semacam kakatua, bowerbirds, serta burung cendrawasih, dan marsupial semacam bandicoots( insektivora kecil, mamalia marsupial herbivora) serta kuskus( marsupial arboreal berbulu).

Dengan keadaan geografis Indonesia semacam diatas membuat Indonesia mempunyai macam mata pencaharian, pola tinggal, serta pula model ekonomi yang tidak sama dengan negeri lain. Serta sebab itu pula negeri ini mempunyai bermacam- macam tipe suku, ras, budaya, agama, dan bahasa.

Gimana sobat geologinesia, sangat asik bukan memahami keadaan geografis sesuatu daerah?. Bagaikan masyarakat negeri yang baik, telah sepantasnyalah kita bersyukur atas keunikan keadaan geografis Indonesia ini, serta jangan kurang ingat buat terus melindungi keelokan alam Indonesia,.

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Kondisi Geografis Indonesia , semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya

Daftar Isi