√ Pengertian Solvabilitas, Jenis, Tujuan dan Manfaatnya (Lengkap)

Pengertian Solvabilitas, Jenis, Tujuan dan Manfaatnya (Lengkap) – Pada kesempatan ini Seputar Pengetahuan akan membahas tentang Solvabilitas. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan pengertian solvabilitas menurut para ahli, jenis, tujuan dan manfaatnya dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih detailnya yuk simak ulasan berikut ini.

Pengertian Solvabilitas, Jenis, Tujuan dan Manfaatnya (Lengkap)

Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan pasti terlibat dengan yang namanya utang. Utang merupakan kewajiban yang harus dibayarkan oleh suatu perusahaan kepada pihak lainnya dalam jangka waktu tertentu akibat transaksi yang pernah terjadi di masa lalu. Jumlah utang perusahaan erat kaitannya dengan solvabilitas.

Pengertian Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya. Kewajiban yang dimaksud di sini adalah utang-utang yang harus dibayarkan.

Sedangkan rasio solvabilitas adalah perbandingan antara besarnya aktiva yang dimiliki perusahaan dengan utang-utang yang harus ditanggung. Dari rasio solvabilitas ini, kita bisa mengetahui sejauh mana perusahaan mampu melunasi utangnya jika perusahaan tersebut dilikuidasi.

Pengertian Solvabilitas Menurut Para Ahli

Definisi solvabilitas menurut para ahli adalah sebagai berikut ini:

1. Conant et al

Pengertian Solvabilitas menurut Conant et al (1996) adalah kemampuan organisasi bisnis dalam memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya. Untuk sebuah perusahaan asuransi definisi tentang solvabilitas harus diatur oleh regulator, dalam hal ini Departemen Keuangan, karena terkait kekayaan masyarakat umum. Tingkat solvabilitas bagi suatu perusahaan asuransi yaitu minimum dari uang dan surplus yang wajib dijaga.

2. Riyanto

Pengertian solvabilitas menurut Riyanto (2004) adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi segala kewajiban finansialnya jika sekiranya perusahaan tersebut dilikuidasikan.

3. Sugiarso

Pengertian solvabilitas menurut Sugiarso (2006) ialah kemampuan suatu perusahaan untuk membayar utang-utangnya, baik itu utang jangka pendek maupun utang jangka panjang.

4. Munawir

Pengertian solvabilitas menurut Munawir (2007) yaitu menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya jika perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik itu kewajiban keuangan jangka pendek ataupun jangka panjang.

5. Sutrisno

Pengertian solvabilitas menurut Sutrisno (2009) ialah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya jika perusahaan dilikuidasi.

Jenis-Jenis Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas tak hanya terdiri dari satu macam, berikut tiga di antaranya.

Debt to Asset Ratio

Debt to Asset Ratio digunakan untuk membandingkan berapa besarnya aktiva perusahaan dengan jumlah utang secara total. Dengan ini, Anda diharapkan bisa mengetahui seberapa jauh utang perusahaan mempengaruhi pengelolaan aktiva yang ada.

Untuk menghitungnya, Anda tinggal membagi total hutang yang ada dengan jumlah aktiva atau tetap. Karena hasilnya biasanya berupa persentase, maka dari hasil pembagian tersebut Anda harus mengalinya dengan 100%. Berikut rumus solvabilitasnya.

Debt to Asset Ratio = (Total Debt : Total Asset) x 100%

Debt to Equity Ratio

Sedangkan Debt to Equity Ratio adalah perbandingan yang menunjukkan total utang dengan ekuitas atau modal bersih yang dimiliki perusahaan setelah membayarkan semua kewajibannya. Rumus solvabilitasnya hampir sama dengan sebelumnya, tapi kali ini pembaginya adalah jumlah ekuitas itu sendiri, yakni sebagai berikut.

Debt to Equity Ratio = (Total Debt : Equity) x 100%

Tangible Assets Debt Coverage

Sedangkan rasio satu ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara utang jangka panjang yang ditanggung perusahaan dengan aktiva tetap berwujud. Dengan menghitung rasio solvabilitas ini, Anda bisa menemukan berapa besarnya setiap rupiah dari aktiva berwujud yang Anda miliki untuk membiayai utang jangka panjang. Pada umumnya, hasil perbandingan minimal harus 1:1, yang berarti setiap satu rupiah utang jangka panjang dapat dibiayai dengan satu rupiah dari aktiva tetap yang ada.

Jadi, jika nilainya semakin tinggi, maka akan semakin membuka peluang bagi perusahaan untuk mencari pinjaman baru dan sebaliknya, semakin kecil angka perbandingannya menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki perusahaan kurang bisa menjamin utang jangka panjangnya.

Hal ini akan menyulitkan perusahaan ketika akan mencari pinjaman baru. Untuk menghitungnya, Anda cukup membagi jumlah aktiva tetap yang ada dengan utang jangka panjang yang harus dibayar. Rumus rasio solvabilitasnya adalah sebagai berikut:

Tangible Asset Debt Coverage = Fixed Asset : Longterm Liabilities

Tujuan dan Manfaat Solvabilitas

  • Menganalisis status perusahaan dan kemampuannya dalam memenuhi kewajibannya pada pihak ketiga.
  • Mengetahui status perusahaan dengan melihat keseimbangan antara jumlah modal dan aktiva tetap yang dimiliki.
  • Mencari tahu berapa besarnya rupiah dari modal sendiri yang akan digunakan sebagai jaminan pembayaran utang jangka panjang.
  • Untuk melihat sejauh mana pengaruh utang yang ditanggung perusahaan terhadap pengelolaan aktiva yang ada.

Seberapa banyak aset atau aktiva yang dimiliki oleh perusahaan dapat mencerminkan kondisi operasional perusahaan. Semakin banyak aktiva yang dimilikinya maka semakin tinggi kemampuan perusahaan tersebut dalam melunasi utang yang dimilikinya.

Sebaliknya, jumlah aktiva yang sedikit akan menyusahkan perusahaan dalam melunasi utang-utang yang ditanggungnya. Rasio solvabilitas biasanya diperlukan ketika perusahaan akan tutup untuk memastikan bahwa ia bisa melunasi utang-utangnya atau tidak.

Demikian ulasan singkat tentang Pengertian Solvabilitas, Jenis, Tujuan dan Manfaatnya (Lengkap). Semoga dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan untuk kita semua. Terimakasih.

Daftar Isi