Minyak Bumi adalah : Pengertian, Sejarah, Tahap Pengolahan & Penggunaannya

Minyak Bumi adalah : Pengertian, Sejarah, Tahap Pengolahan & Penggunaannya – Di pembahasan kali ini kalian akan mempelajari tentang Minyak Bumi. Yang meliputi pengertian, sejarah, tahap pengolahan dan pengunaan minyak bumi dengan pembahasan lengkap dan mudah dipahami. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan seksama.

Minyak Bumi adalah : Pengertian, Sejarah, Tahap Pengolahan & Penggunaannya

Mari kita bahas pengertiannya terlebih dahulu dengans seksama.

Pengertian Minyak Bumi

Minyak bumi yaitu suatu campuran kompleks yang beberapa besar diantaranya tersusun atas hidrokarbon. Hidrokarbon yang ada pada minyak bumi adalah alkana, sikloalkana, hidrokarbon aromatik, ataupun senyawa kompleks seperti aspaltena.

Minyak mentah (petroleum) yaitu suatu campuran kompleks yang tersusun dari hidrokarbon dan sebagian komponen kecil yang ada kandungan sulfur, oksigen dan nitrogen yang didalamnya terkandung komponen logam dengan kadar sedikit.

Minyak bumi dan gas alam diperkirakan berasal dari jasad renik lautan, seperti tumbuhan ataupun hewan. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian tertutup oleh lumpur.

Lapisan lumpur itu semakin lama akan berubah menjadi batuan disebabkan pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan peningkatan tekanan dan suhu, bakteri anaeroh menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya menjadi minyak dan gas.

Proses terjadinya minyak bumi dan gas ini memerlukan waktu sekitar jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap pada bentuk batuan yang berpori seperti air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat juga bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap.

Walaupun minyak bumi dan gas alam terjadi pada dasar lautan, banyak sumber minyak dan gas yang ada juga didaratan. Hal itu terjadi karena pergerakan kulit bumi, menjadikan beberapa besar lautan menjadi daratan.

Sejarah Minyak Bumi

Sebagian ilmuwan secara umum mempunyai pendapat bahwa minyak bumi merupakan makhluk hidup purbakala yang dibawah tekanan suhu tinggi dan sesudah melalui proses pengolahan dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga makhluk hidup zaman purbakala baru berubah menjadi minyak bumi.

Tetapi hal yang membuat sebagian ilmuwan bingung adalah sebenarnya membutuhkan beberapa kali organisme prasejarah dalam skala besar terkumpul dan terkubur, baru bisa menghasilkan minyak bumi yang sangat banyak seperti saat ini.

Masalah itu terjawab oleh majalah Scientist di akhir November 2003, penulis artikel tersebut yaitu Jeffry S. Dukes yang berasal dari Universitas Utah.

Melalui hasil hitungan dari data industri dan geokimia dan juga biologi yang ada saat ini. 1 galon minyak bumi Amerika, ternyata memerlukan 90 ton tumbuhan purbakala sebagai bahan materialnya. Ini berarti 1 liter minyak bumi berasal dari 23,5 ton tumbuhan purbakala.

Lalu berapa tumbuhan yang dapat mencapai 23,5 ton tersebut? Hasil hitungan diperoleh, bahwa itu sama dengan 16.200 meter persegi jumlah tanaman gandum baik daun, tangkai dan semua akarnya.

Mengapa memerlukan makhluk hidup purbakala dalam jumlah yang sangat besar sampai bisa mengubahnya menjadi minyak bumi? Yang menjadi sebabnya adalah bahwa minyak bumi harus dibawah tekanan suhu yang tinggi, dengan seperti itu baru bisa menghasilkan minyak bumi, lalu sesudah makhluk hidup purbakala mati, apabila penguburan tidak cepat, makan akan lapuk dan terurai.

Tahap Pengolahan Minyak Bumi

Tahapan proses pengolahan untuk memperoleh minyak bumi, antara lain:

Destilasi Atau Fraksinasi

Proses pertama yang harus dijalani dalam proses pengolahan minyak bumi mentah adalah destilasi. Destilasi atau biasa disebut dengan fraksinasi adalah proses pemisahan fraksi-fraksi dalam minyak bumi dengan dasar perbedaan titik didih.

Proses destilasi ini seringkali dilakukan pada sebuah tanur tinggi yang kedap udara. Minyak bumi mentah dialirkan ke dalamnya untuk dipanaskan dalam suatu tekanan 1 atmosfer di suhu 370°C.

Pemanasan minyak mentah ini kemudian membuat fraksi-fraksi dalam minyak bumi menjadi berpisah. Fraksi yang mempunyai titik didih terendah akan berada pada bagian atas tanur, sedangkan fraksi yang mempunyai titik didih tinggi akan berada di dasar tanur.

Cracking Fraksi-Frasi

Hasil dari proses destilasi selanjutnya dimurnikan (refinery) dengan cara diproses cracking. Cracking adalah tahapan pengolahan minyak bumi yang dilakukan untuk menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul-molekuk hidrokarbon yang lebih kecil.

Proses cracking bisa dijalankan dengan tiga cara, yakni cara panas (thermal cracking), hidrocracking, dan cara katalis (catalic cracking).

Reforming

Sesudah dilakukan pemurnian melalui cracking, proses selanjutnya yaitu dengan proses reforming. Reforming yaitu proses mengubah struktur molekul yang kualitasnya buruk (rantai karbon lurus) akan menjadi fraksi yang kualitasnya lebih baik (rantai karbon bercabang) yang dilakukan dengan pemakaian katalis atau proses pemanasan. Karena dilakukan untuk mengubah struktur molekul, maka proses itu juga bisa disebut dengan proses isomerisasi.

Alkilasi Dan Polimerisasi

Sesudah diperbaiki struktur molekulnya, fraksi-fraksi yang didapat dari pengolahan minyak bumi mentak selanjutnya melalui proses alkilasi dan polimerisasi.

Alkilasi yaitu tahap penambahan jumlah atom pada fraksi sehingga molekul fraksi menjadi lebih panjang dan bercabang. Proses alkilasi menggunakan penambahan katalis asam kuat seperti HCl, H2SO4, atau AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Sedangkan polimerisasi yaitu tahapan penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul yang lebih besar dalam fraksi menjadikan mutu dari produk akhir akan lebih tinggi.

Treating

Treating yaitu proses pemurnian fraksi minyak bumi dengan cara eliminasi bahan pengotor yang terikut pada proses pengolahan atau yang berasal dari bahan baku minyak mentah.

Bahan-bahan pengotor yang dibersihkan di proses treating tersebut diantaranya bau tidak sedap melalui doctor treating dan copper sweetening, lumpur dan warna melalui acid treatment, aspal melalui deasphaiting, parafin melalui dewaxing, dan belerang melalui desulfuring.

Blending

Proses terakhir proses pengolahan minyak bumi sehingga memperoleh bahan yang siap dipakai adalah proses blending. Blending adalah tahapan yang dilakukan untuk menambah kualitas produk melalui penambahan bahan-bahan aditif ke dalam fraksi minyak bumi.

Bahan aditif yang dipakai tersebut diantaranya adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL adalah bahan aditid yang dipakai untuk menaikkan bilangan oktan bensin.

Pengertian Minyak Bumi, Sejarah, Tahap Pengolahan, Penggunaan

Penggunaan Minyak Bumi

Struktur kimia pada minyak bumi yang bersifat heterogen, tersusun dari banyak rantai hidrokarbon dengan panjang yang berbeda-beda. Sehingga senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut dapat dipisahkan dengan teknik destilasi dan proses kimia lain.

Hasil minyak bumi ini kemudian digunakan manusia untuk berbagai keperluan, seperti:

Bahan Bakar
Bahan bakar merupakan jenis paling umum dari hasil penyulingan minyak bumi. Jenis bahan bakar antara lain Elpiji, Butana, Bensi, Bahan bakar jet, minyak tanah, minyak bakar, diesel

Produk Turunan Lain
Beberapa produk turunan lain hasil olahan hidrokarbon bisa dicampur dengan senyawa non-hidrokarbon untuk membuat senyawa lainnya antara lain:

  • Alkena
  • Pelumas (oli mesin dan gemuk)
  • Wax
  • Sulfur atau asam sulfat
  • Tar
  • Aspal
  • Kokas minyak bumi
  • Parafin Wax

Demikianlah telah dijelaskan tentang Minyak Bumi adalah : Pengertian, Sejarah, Tahap Pengolahan & Penggunaannya, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi