Makalah : Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis, Struktur, Cara Membuat dan Contoh

Makalah : Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis, Struktur, Cara Membuat dan Contoh – Apa yang di maksud dengan Makalah dan bagaimana Penulisannya yang baik dan benar ?Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahas tentang Makalah dan hal-hal yang melingkupinya. Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.

Makalah : Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis, Struktur, Cara Membuat dan Contoh


Makalah merupakan sebuah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup pengetahuan. Suatu makalah memiliki sistematika yang terbagi menjadi empat bagian, yakni pendahuluan, studi kepustakaan, pembahasan dan simpulan atau penutup.

Makalah ialah salah satu syarat untuk menyelesaikan studi, suatu makalah memiliki karakteristik yaitu, hasil kajian literatur atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan, mendemonstrasikan pemahaman tentang permasalahan teoritik yang sedang dikaji dalam makalah, menunjukkan kemampuan terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan dan mendemonstrasikan berbagai sumber informasi dari makalah dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.

Berikut adalah beberapa Pengertian Makalah Menurut Para Ahli diantaranya adalah :

  • Menurut KBBI “Kamus Besar Bahasa Indonesia”

Dalam hal ini makalah dibagi menjadi dua pengertian yaitu:

    • Makalah ialah tulisan resmi tentang suatu pokok suatu pokok yang dimaksud akan untuk dibacakan dimuka umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan.
    • Makalah ialah karya tulis pelajaran atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.

  • Menurut Panuti Sudjiman

Makalah ialah karangan prosa, bukan cerita rekaan yang membicarakan pokok tertentu. Yang biasanya makalah dimuat di majalah atau koran, tetapi makalah dapat juga merupakan sebuah buku antologi.

  • Menurut W.J.S Poerwadarminta

Makalah ialah uraian tertulis yang membahas suatu masalah tertentu dikemukakan untuk mendapat pembahasan lebih lanjut.

  • Menurut Tanjung Dan Ardial

Makalah ialah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif.

  • Menurut Surakmad

Makalah ialah segala jenis tugas kuliah yang harus diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku maupun sebagai hasil karangan tentang sesuatu pokok persoalan.

  • Menurut E. Zaenal Arifin

Makalah ialah karya tulis ilmuah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.

  • Menurut A.E. Fachrudin

Makalah ialah jenis tugas kuliah yang harus diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku “book report” maupun sebagai hasi karangan tentang suatu pokok persoalan.

  • Menurut Drs. S. Imam Asy’ari “1984:17”

Makalah ialah naskah semester, biasanya paper dituntut oleh seorang dosen atas mata kuliahnya apabila semester akan berlangsung atau kuliah akan berakhir. Karanga ini tidak begitu panjang mungkin 10-15 halaman ukuran folio.

  • Menurut Drs. Madyo Ekosusilo Dan Drs. Bambang Triyanto “1991:16”

Makalah ialah tulisan yang berisikan prasaran, pendapat yang turut membahas suatu pokok persoalan yang akan dalam rapat kerja, simposium, seminar, dan sejenisnya.

  • Menurut Muhamad Ali “1984:61”

Makalah ialah karya tulis ilmiah yang pembahasannya difokuskan pada suatu masalah tertentu. Biasanya berhubungan dengan suatu mata kuliah atau bidang spesialisi tertentu.

  • Menurut Siswoyo Harjodipuro

Makalah ialah suatu karya tulis, baik yang ditulis oleh para mahasiswa sebagai pemenuhan tugas mata kuliah maupun yang ditulis oleh para sarjana sebagai hasil studi atau penyelidikan.

  • Menurut M. Widyamartaya Dan Veonika Sudiarti

Makalah ialah suatu karya tulis yang disusun oleh seseorang atau kelompok yang membahas suatu pokok bahasan yang merupakan hasil penelitian di bidang pendidikan dan kebudayaan.


Ciri-Ciri Makalah

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri makalah, terdiri atas:

  • Merupakan hasil kajian literatur dan/atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu perkuliahan;
  • Mendemonstrasikan pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoritik yang dikaji atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan;
  • Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan;
  • Mendemonstrasikan kemampuan meramu berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.

Fungsi Makalah

Berikut ini terdapat beberapa fungsi makalah, terdiri atas:

  • Untuk melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah secara benar dan cermat
  • memperluas wawasan keilmuan bagi penulisnya
  • memberikan sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoretis maupun konsep praktis
  • memberikan manfaat bagi perkembangan konsep keilmuan maupun pemecahan masalah

Jenis-Jenis Makalah


Makalah Ilmiah

Makalah Ilmiah pada umumnya dipakai bagi karya tulis hasil studi ilmiah yang berisi masalah dan pembahasan. Perlu diperhatikan bahwa dilihat daris segi prinsip dan prosedur ilmiahnya, makalah ilmiahnya menyerupai laporan penelitian sederhana. Makalah ilmiah biasanya ditulis sebagai suatu saran pemecahan masalah secara ilmiah. Sudah barangtentu, penulis makalah ilmiah memerlukan studi keperpustakaan dan ini terlihat pada revenisi yang dicantumkan.

Makalah Kerja

Makalah Kerja pada umumnya dibaca pada seminar makalah kerja disampaikan dalam bentuk argumentasi dalam suatu hasil penelitian. Dalam makalah kerja yang dibacakan itu harus ada masalah. Penyampai makalah kerja sudah memasukkan asumsi dan hipotesis untuk menjawab masalah. Berdasarkan isi makalah demikian, timbulah diskusi.

Makalah Kajian

Istilah ini dipakai untuk karya tulis ilmiah yang merupakan saran pemecahan suatu masalah yang kontroversial tanpa maksud untuk dibaca dalam suatu seminar.


Cara Membuat Makalah

Berikut ini terdapat beberapa cara membuat makalah, terdiri atas:

Pemilihan Topik

Topik adalah tema pembuatan makalah. Topik dapat pula diperoleh dari uraian latar belakang masalah. Latar belakang adalah sebab mengapa sebuah penelitian dilakukan atau alasan makalah ditulis. Sedangkan tema akan muncul karena adanya sebab pada latar belakang. Pemilihan topik harus menarik serta mencakup berbagai kajian ilmu yang memasyarakat.

Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah tersebut sesuai dengan ilmu yang dibutuhkan. Topik yang biasanya digunakan dalam penulisan makalah antara lain berkutat pada bidang akademis atau mata pelajaran dibangku sekolah seperti Sejarah, Agama, TIK, Kesehatan, Biologi, Geografi, Ekonomi, PKN, Fisika, dan Kewirausahaan.

Sebagai tambahan pertimbangan, Kusmarwanti, M.Pd menyarankan ada 4 hal yang harus Anda sesuaikan dalam menentukan sebuah topik makalah.

  • Kemampuan Anda dalam menguasai teori/kajian masalah
  • Ketersedian bahan pendukung, referensi dan literatur lain yang dapat Anda akses
  • Kesan menarik dan unik dari topik Anda.
  • Seberapa besar manfaat dari makalah yang Anda terbitkan secara umum

Pemilihan Bahasa

Pemilihan bahasa serta penulisan makalah yang baik dan benar akan ikut menentukan bobot kualitas dari makalah yang Anda tulis. Jadi hal ini penting juga untuk diperhatikan. Pemilihan kata juga dirasa penting agar pembaca mampu memahami dengan baik maksud yang ingin Anda sampaikan dalam makalah. Hal ini akan menghindarkan dari kemungkinan adanya salah tafsir atau minim pemahaman terhadap esensi makalah Anda.

Pemilihan kata harus dengan bahasa baku atau ilmiah serta tepat sasaran, tidak bertele-tele namun tetap informatif. Akan lebih baik apabila setiap penjelasan yang Anda tulis disertai dengan contoh yang konkret sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya.


Struktur Makalah


Cover

Cover atau Sampul makalah memuat judul makalah serta nama penulis, logo lembaga/institusi, tempat dan tahun terbit. Nama penulis ditulis dengan jelas, nama asli dan nama lengkap tanpa disingkat serta tanpa menyebutkan gelar. Alamat penulis memuat nama instansi atau lembaga tempat penulis bekerja atau menempuh jenjang studi (universitas). Tahun terbit adalah tahun pada saat makalah telah selesai penelitian dan penulisannya kemudian diterbitkan untuk umum.

Judul pada halaman cover atau sampul menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal dengan menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan besar font sebesar 14, ditulis dengan pengaturan layout center (rata tengah). Untuk penulisan nama penulis dan tidak diperlukan huruf kapital untuk semua kata, cukup huruf kapital di awal kata. Namun untuk penulisan keterangan nama instansi atau jenjang pendidikan menggunakan huruf kapital dengan dicetak tebal.

Contoh penulisan cover/sampul :

Pengaruh Budaya Patrilineal dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

LOGO INSTITUSI

Disusun oleh :

Benedicta Harum Dhani

NIM

Universitas Brawijaya

MALANG

2015

Abstrak

Abstrak ditulis dalam dua bahasa atau dua versi, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Untuk penulisan dalam Bahasa Indonesia Anda tidak diperbolehkan menulis lebih dari 250 kata, sedangkan dalam Bahasa Inggris Anda tidak diperbolehkan menulis lebih dari 200 kata. Abstrak dapat berisi ringkasan atau bahasan pokok dari makalah, tujuan penelitian, metode penelitian, hipotesa, serta sedikit rangkuman hasil yang diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan.

Daftar Isi

Daftar isi memuat informasi halaman dari isi makalah. Setiap bab dan sub-bab dalam makalah diberikan keterangan halaman agar memudahkan pembaca menemukan bahan yang akan dibaca. Daftar isi juga memuat daftar gambar dan daftar tabel (jika ada).

Contoh penulisan daftar isi :

Cover …………………………………………………………………….……….. i

Abstrak ………………………………………………………………………………… ii

Abstract ……..…………………………………………………….………… iii

Daftar Isi ……………………………………………………………………. iv

Kata Pengantar ……………………………………………………………. 1

I Pendahuluan .……………………………………..………….…..……. 2

I.I Latar Belakang…………………………………………..…………3

I.II Rumusan Masalah…………………………..…………………4

I.III Tujuan Pembahasan………………………………………… 5

Isi…………………………………………………………….……… 7

II.I Pengenalan Kelurahan Randusari, Semarang Selatan ……………7

Kebudayaan ………………………………………………..….. 8

Jumlah penduduk dan statistik…………………….…..………… 9

Kebudayaan patrilineal pada masyarakat Kelurahan Randusari…..………. 10

II.II Patrilineal dan Teori Kelas……………………….…………… 22

Kebudayaan Patrilineal………………………………….…… 25

Marxisme di budaya masyarakat Kelurahan Randusari ………… 29

II.III Analisis ………….…………………………………………………….……… 35

III. Kesimpulan ………………………………………………………….…….… 42

Saran ……………………………………………………………………………………… 45

Penutup ……………………………………………………………..…………… 46

Daftar Pustaka ……………………………………………………..…………… 48

Daftar Gambar ………………………………………………………………… 51

Daftar Tabel ………………………………………………………………….53

Lampiran ……………………………………………………..…………….. 54

Kata Pengantar

Kata pengantar mencakup isi dari keseluruhan esensi makalah, yaitu membahas isi makalah secara menyeluruh namun umum. Hal ini perlu dilakukan agar pembaca mempunyai pandangan umum arah dari penelitian dalam makalah Anda tersebut.

Biasanya pada kata pengantar, penulis juga mencantumkan ucapan syukur kepada Tuhan YME, serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu proses penyelesaian makalah.

Dalam kata pengantar penulis juga dapat menjabarkan penjelasan waktu penulisan makalah, tempat penelitian, serta pihak-pihak yang menjadi mentor penulis dalam menyelesaikan makalah baik individu, instansi maupun lembaga-lembaga tertentu yang terlibat dan memberikan sumbangsih.

Dia akhir kata pengantar, penulis juga diperbolehkan menuliskan harapan penulisan makalah tersebut, manfaat bagi pembaca, kemudian penulis juga menerima masukan berupa kritik dan saran dari pembaca. Serta pencantuman nama lengkap penulis, tempat dan tanggal atau tahun (waktu) penulisan makalah tersebut namun tanpa dibubuhi tanda tangan.

Pendahuluan

Pendahuluan adalah bahasan awal topik penelitian di dalam makalah yang disusun oleh dan dari sudut pandang penulis. Pendahuluan tidak perlu ditulis secara luas, cukup cakupan luarnya saja asalkan sudah mencakup esensi umum dari makalah Anda. Pendahuluan dapat dijelaskan secara umum dan singkat namun tujuan dan maknanya jelas. Pendahuluan dapat menjelaskan tentang pokok permasalahan awal yang ditemui. Permasalahan disini yang dimaksud adalah masalah yang ditemukan dan ingin diteliti dalam makalah Anda tersebut.

Di dalam bab pendahuluan, mencakup bab-bab penting dalam penelitian makalah. Biasanya di dalam pendahuluan terdapat tiga poin penting yang menjadi sub-bab nya yaitu Latar Belakang, Rumusan Masalah, dan Tujuan Pembahasan.

Latar Belakang

Latar belakang menjelaskan secara umum permasalahan yang ditemukan, serta mengapa masalah tersebut perlu untuk diteliti kemudian di analisa dalam sebuah makalah. Latar belakang ditulis sejelas-jelasnya dengan penjelasan yang umum dan mudah dimengerti. Dapat pula dijelaskan dari awal hal yang ingin diteliti menjadi masalah yang perlu untuk dianalisis.

Latar belakang juga menjelaskan fakta-fakta, data-data, temuan penelitian sebelumnya, dan referensi yang penulis temukan, yaitu alasan yang membuat peneliti ingin meneliti hal tersebut. Penulis juga mengemukakan pendekatan serta landasan teori yang bisa digunakan untuk menelaah permasalahan yang ditemukan, yaitu dilihat dari sudut pandang teoritis.

Latar belakang ditulis dengan metode piramida terbalik, yaitu mengerucut ke bawah. Pada awalnya penulis menjelasakan secara luas dan umum gambaran permasalahan kemudian lama-kelamaan dikerucutkan menjadi poin permasalahan krusial, objek, serta ruang lingkup yang ingin diteliti.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah berisi pokok masalah yang ditemukan. Biasanya rumusan masalah sangat singkat dan padat, tidak lebih dari satu paragraf serta berisi poin-poin pertanyaan atau masalah yang akan diteliti. Poin pertanyaan biasanya antara 2 sampai 3 pertanyaan. Rumusan masalah merupakan hasil pengerucutan dari bahasan pada latar belakang yang telah diulas sebelumnya.

Cara membuat rumusan masalah yang baik adalah mengerucutkan permasalahan melalui cara penyempitan kajian permasalahan yang begitu luas dan umum, menjadi masalah yang sangat khusus, spesifik dan menjurus, serta ditulis dalam bentuk pertanyaan yang kemudian akan diteliti dalam penelitian.

Tujuan penulisan rumusan masalah sanagt penting, yaitu alasan dari dilakukannya penelitian dalam makalah tersebut. Rumusan masalah juga berfungsi sebagai pedoman atau penentu arah penelitian, penentu metode dan teori yang akan diambil untuk digabungkan sebagai landasan teori dalam penelitian, serta memudahkan peneliti untuk menentukan sampel dan populasi penelitian.

Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan berisi manfaat dari penelitian yang dilakukan. Pada dasarnya manfaat ini ditujukan untuk pembaca. Manfaat diperoleh jika telah menemukan hasil atau kesimpulan dari permasalahan dan konfirmasi dari hipotesa awal. Tujuan pembahasan biasanya ditulis secara singkat namun menggambarkan serta mendeskripsikan manfaat penelitian kepada pembaca.

Tujuan pembahasan dibagi menjadi dua, tujuan fungsional dan tujuan individual. Tujuan fungsional lebih ditujukan kepada instansi yang terkena imbas dari hasil penelitian makalah yang Anda buat, yaitu manfaat penelitian Anda diharapkan mampu menjadi landasan mengambil kebijakan atau keputusan. Tujuan individual manfaatnya lebih kepada individu, yaitu menambah ilmu pengetahuan, pengenalan, serta pengalaman baru terhadap kajian yang belum diteliti sebelumnya.

Tujuan pembahasan juga memiliki manfaat penelitian kepada penulis, yaitu menambah kaidah wawasan penulis.

Isi

Isi berisi uraian pokok dari topik makalah. Isi menjelaskan tentang permasalahan, penelitian yang dilakukan, metode penelitian, tempat penelitian, sasaran penelitian, serta penjabaran hasil data-data yang diperoleh di lapangan. Data yang diperoleh bisa merupakan data kualitatif, data kuantitatif, maupun mixed methods. Jika data dilakukan dengan proses wawancara, maka penulis bisa mencantumkan kutipan hasil pembicaraan dengan orang yang di wawancara atau narasumber tersebut.

Namun jika data penelitian berupa data kuantitatif dapat mencantumkan hasil penelitian berupa daftar tabel berisi angka atau hal-hal yang bersifat numerik. Metode penelitian dapat dilakukan dengan metode survey, wawancara, dan pengamatan serta pengambilan data di lapangan.

Isi menjelaskan tentang definisi dan landasan teori, ulasan materi, penyelesaian masalah, serta solusi atau hasil penelitian.

Kesimpulan

Kesimpulan merupakan penjabaran dari hasil penelitian yang diperoleh. Hasil penelitian diperoleh dari analisis rumusan masalah yang ditemukan kemudian dianalisis menggunakan teori dan metode penelitian yang dilakukan, sehingga diperoleh kesimpulan penelitian. Kesimpulan bisa sesuai dengan hipotesa namun bisa juga tidak sesuai dengan hipotesa awal sehingga muncul sebuah kesimpulan baru dari rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya. Kesimpulan juga menjabarkan apakah penelitian yang dilakukan telah menjawab rumusan masalah atau masih diperlukan penelitian lanjutan.

Saran

Saran lebih ditujukan penulis kepada pembaca. Saran diperoleh dari kesimpulan penelitian untuk lebih dikembangkan kembali, ditindaklanjuti, maupun diterapkan. Saran berisi manfaat penelitian kepada pembaca berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh kemudian diharapkan agar dilaksanakan atau diterapkan oleh pembaca. Tujuan atau harapannya adalah agar pembaca mampu menerapkan atau menggunakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dalam aplikasinya secara langsung di masyarakat baik secara teoritis maupun praktis.

Penutup

Penutup berisi harapan penulis kepada pembaca yaitu berharap agar penelitian tersebut bermanfaat kepada pembaca. Penulis juga memberikan kesan dan pesan serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung penulis atas kontribusi nya untuk menyelesaikan makalah penelitian. Penutup juga menjelaskan kekurangan serta kelebihan dalam penulisan makalah penelitian.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi daftar referensi-referensi yang dicantumkan atau dipergunakan dalam penyusunan makalah. Daftar pustaka berisi paling sedikit 25 referensi, bisa dari jurnal, maupun buku. Penulisan daftar pustaka harus disusun secara sistematis serta diurutkan secara sistematis berdasarkan abjad/alfabetis menurut nama pengarang.

Daftar pustaka terdiri atas nama pengarang, tahun terbit publikasi, judul publikasi, serta tempat terbit dan penerbit. Pengaturan penulisan nama dalam daftar pustaka adalah dengan ketentuan nama keluarga harus ditulis terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh nama panggilan.

Jika daftar pustaka yang digunakan ditulis oleh nama pengarang yang sama namun beda waktu atau tahun penerbitan yang berbeda, maka yang harus ditulis terlebih dahulu adalah terbitan yang pertama. Namun jika nama pengarang sama, dan diterbitkan dalam tahun yang sama, maka ketentuan nya adalah nama pengarang disusun dengan membedakan tahun terbit dengan huruf abjad. Penulisan nama lengkap pengarang, hanya untuk item pertama, sedangkan item berikutnya sudah cukup dengan diberi tanda: ——- (strip dengan jumlah antara lima atau tujuh secara berkelanjutan).

Contoh Penulisan Daftar Pustaka:

Sigian, Sondang, (1995), Filsafat Administrasi. Jakarta, Gunung Agung
——- (1997), Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Sudjana, (1996a), Metode Statistik. Bandung, Tarsito
——- (1996b), Tehnik Analisis Regresi Dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung, Tarsito

Tahap Penulisan Makalah

Tahap Persiapan

Pemilihan topik
Perumusan tujuan
Identifikasi pembaca
Tentukan batasan isi materi
Tentukan judul makalah
Kumpulkan literatur dan bahan pendukung yang terpercaya
Lakukan wawancara narasumber jika perlu
Buat ringkasan kecil dari bahan materi yang terkumpul
Catat kutipan dan kata sulit

Tahap Penulisan Draft

Buat tulisan kasar ke dalam setiap susunan makalah
Lakukan perumusan masalah dan kesimpulan

Tahap Revisi

Pemeriksaan ide apakah sesuai topik dan tujuan,apakah melewati batas pembahasan atau tidak.
Pembahasan apa yang kurang mendetail.
Penyesuaian dengan kebutuhan dan kejelasan penjabaran untuk pembaca.
Tambahkan reaksi dan masukan dari orang lain yang membaca.

Tahap Penyuntingan

Perhatikan kembali aspek mekanik seperti huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda Baca, istilah, kosakata, format karangan.
Gunakan sedikit metafora, irama, atau kiasan untuk memberikan gaya tulisan Anda.

Tahap Publikasi

Perhatikan cover, footer dan header jika perlu untuk disesuaikan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
Konsultasikan dengan pembimbing atau orang yang ahli di bidang yang sama.
Buat versi presentasi dari makalah Anda jika diperlukan.

Contoh Makalah

Makalah Pertama

Disusun Oleh

MOH. NASIRUDDIN

NIM : 17.A.60.152

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PANCAWAHANA BANGIL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

 

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahim,

Syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat rahmat dan karunia-Nya, dan maha suci Engkau yang telah memberi kemudahan dalam menyusun makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah, “Profesi Keguruan” sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun kita dari jalan yang penuh kegelapan ke jalan yang penuh dengan cahaya yaitu Agama Islam.

Walupun mungkin terdapat kesalahan dan kekurangannya, penulis sebagai manusia biasa yang tak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, sangat mengharapkan bimbingan dan kritik dari berbagai pihak, dengan harapan penulis dapat menyempurnakan segala kesalahan dan kekurangan dari makalah ini.

Oleh karena itu sudah sepatutnya jika penulis menyampaikan ucapan terima kasih, rasa hormat dan penghargaan setinggi – tingginya kepada :

Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Pancawahana Bangil Hj. Siti Romlah, M.Pd.I
Yang terhormat Dosen Pengampu Mata Kulian “Materi Pembelajaran PAI” Muhammad Sulaiman, M.Pd.I
Teman-teman yang ada di semester gansal (5) ini.

Hanya untaian do’a yang dapat kami panjatkan semoga amal baiknya di terima oleh Allah SWT. Dan menjadi amal saleh yang senantiasa mengalir keharibaan penguasa alam semesta.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sekali dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang mampu membangkitkan jiwa kami, sangat diharapkan. Mudah-mudahan skripsi ini mamapu memberi manfaat serta menunjang ilmu pengetahuan bagi penullis khususnya dan bagi para generasi yang akan datang. Serta senantiasa mendapat ridho-Nya. Amin.

Bangil, ………2020

Moh. Nasiruddin

3. Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………………………….

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………

Daftar isi ………………………………………………………………………………………….
1

2

3
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………

1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………….

1.2 Rumusah Masalah …………………………………………………………..

1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………………….

1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………………………….
5

5

8

8

8
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………

2.1 Pengertian Guru Profesional ……………………………………………

2.2 Kemampuan Yang Harus Dimilki Seorang Guru ………………..

2.3 Aspek-Aspek Kompetensi Guru Profesional ………………………
10

10

12

16
BAB III : Penutup …………………………………………………………………………….

A. Kesimpulan …………………………………………………………………..

B. Saran ……………………………………………………………………………
19

19

19
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………… 20

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Upaya peningkatan mutu pendidikan dilakukan dengan menetapkan tujuan dan standar kompetensi pendidikan. Dalam kaitannya dengan pendidikan, kompetensi menunjukkan kepada perbuatan yang bersifat rasional untuk mencapai suatu tujuan yang sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Kompetensi (kemampuan) ini diperoleh melalui proses pendidikan atau latihan. Salah satu faktor yang paling menentukan berhasilnya proses belajar mengajar adalah guru. Seorang guru perlu memiliki kemampuan untuk mengorganisasi ide-ide yang dikembangkan di kalangan peserta didiknya sehingga dapat menggerakkan minat gairah serta semangat belajar mereka.

Guru profesional yang dimaksud adalah guru yang berkualitas, berkompetensi, dan guru yang dikehendaki untuk mendatangkan prestasi belajar serta mampu mempengaruhi proses belajar mengajar siswa yang nantinya akan menghasilkan prastasi belajar siswa yang baik.

Sebagai tenaga pendidik yang memeiliki kemampuan kualitatif, guru harus menguasai ilmu keguruan dan mampu menerapkan strategi pembelajaran untuk mengantarkan siswanya pada tujuan Pendidikan, dalam hal ini Pendidikan agama misalnya, yaitu terciptanya generasi mukmin yang berkepribadian ulu albab dan insan kamil. (Ahmad Barizi: 2009, 144)

Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan siswa.( Slameto: 2010, 97)

Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang diberikan oleh seorang guru dari jumlah bidang studi yang telah dipelajari oleh peserta didik. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya selalu mengharapkan akan mengahasilkan pembelajaran yang maksimal. Dalam proses pencapaiannya, prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran adalah keberadaan guru. Mengingat keberadaan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh, maka sudah semestinya kualitas guru harus diperhatikan Prestasi Belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut. Bagi seorang anak belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau tidaknya seorang anak dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh anak tersebut.

Lagi-lagi dalam konteks ini, sentuhan tangan dingin gurulah yang sangat di nanti, sehingga sukses melahirkan kader-kader pengubah sejarah baru bagi Indonesia masa depan. Inilah tanggung jawab besar guruyang menjadi dasar aktualisasinya di dunia Pendidikan. Kalau hanya demi mengejar finansial maka seorang guru akan sulit melahirkan kader pengubah sejarah yang membutuhkan kerja keras, pengorbana dan perjuangan besar. Kalau semuanya di ukur dengan materi, maka orientasi keilmuan dan masa depan bangsa menjadi kabur.( Jamil Ma’mur Asmani: 2015, 58)

Keberadaan guru profesional sangat jauh dari apa yang dicita-citakan. Menjamurnya sekolah-sekolah yang rendah mutunya memberikan suatu isyarat bahwa guru profesional hanyalah sebuah wacana yang belum terrealisasi secara merata dalam seluruh pendidikan yang ada di Indonesia. Hal itu menimbulkan suatu keprihatinan yang tidak hanya datang dari kalangan akademisi, akan tetapi orang awam sekalipun ikut mengomentari ketidakberesan pendidikan dan tenaga pengajar yang ada. Kenyataan tersebut menggugah kalangan akademisi, sehingga mereka membuat perumusan untuk meningkatkan kualifikasi guru melalui pemberdayaan dan peningkatan profesionalisme guru dari pelatihan sampai dengan intruksi agar guru memiliki kualifikasi pendidikan minimal Strata 1 (S1).

Tidak kompetennya seorang guru dalam penyampaian bahan ajar secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap hasil dari pembelajaran. Karena proses pembelajaran tidak hanya dapat tercapai dengan keberanian, melainkan faktor utamanya adalah kompetensi yang ada dalam pribadi seorang guru. Keterbatasan pengetahuan guru dalam penyampaian materi baik dalam hal metode ataupun penunjang pokok pembelajaran lainnya akan berpengaruh terhadap pembelajaran.

Melihat wacana di atas, sangat terlihat bahwa profesionalisme guru dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Atas dasar wacana yang ada di lapangan, maka penulis ingin membuktikan apakah persepsi yang ada di kalangan masyarakat mengenai masalah profesionalisme guru itu benar atau sebaliknya, dengan melakukan suatu penelitian di salah satu lembaga yang ada di kecamatan rembang yaitu MI Roudlotul Falah tepatnya ada di Desa Kalisat Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan.

Dari beberapa paparan diatas maka peneliti dalam hal ini akan mengadakan penelitian yang berjudul “Profesionalisme Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Falah Kalisat Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan”

Rumusan Masalah

Bertolak dari latar uraian di atas, maka masalah-masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana guru professional dalam meningkatkan prestasi peserta didik?
Tujuan Penulisan

Tujuan penelitian adalah :

Untuk mengetahui guru yang profesional dalam meningkatkan prestasi peserta didik.
Manfaat Penulisan

Penulisan ini mempunyai beberapa kegunaan penelitian, di antaranya adalah:

Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang permasalahan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam meningkatkan prestasi siswa.
Sebagai tambahan pengalaman serta masukan sehingga dapat menjadi bekal dan pedoman untuk terjun dalam lembaga pendidikan dalam rangka mengembangkan pelaksanaan pendidikan agama Islam

Kalangan Pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi pada guru selaku pendidik untuk meningkatkan kompetensi guru dalam meningkatkan prestasi peserta.

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Guru Profesional

Hampir di semua bangsa yang beradab, guru diakui sebagai suatu profesi husus. Dikatakan demikian, karena profesi keguruan bukan saja memerlukan keahlian tertentu sebagai profesi lain, tetapi juga mengemban misi yang paling berharga, yaitu Pendidikan dan peradaban. Atas dasar itu, dalam kebudayaan bangsa yang beradab, guru senantiasa diagungkan, disanjung, dikagumi, dan dihormati, karena perannya yang penting bagi eksistensi bangsa di masa depan.

Dalam khazanah pemikiran islam, istilah guru memiliki beberapa istilah, seperti “ustad”, “muallim”, “muaddib”, dan “murabbi” beberapa istilah untuk sebutan “guru” itu terkait dengan beberapa istilah untuk Pendidikan, yaitu “ta’lim”, “ta’dib”, dan “tarbiyah”. Istilah muallim lebih menekankan guru sebagai pengajar dan penyampaian pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science); istilah muaddib lebih menekankan guru sebagai pembina moralitas dan akhlak peserta didik dengan keteladanan; sedangkan murabbi lebih menekankan pengembangan dan pemeliharaan baik aspek jasmaniah maupun ruhaniah. Sedangkan istilah yang umum dipakai dan memiliki cakupan makna yang luas dan netral adalah Ustad yang dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai “Guru”. (Marno & M. Idris, 2010, 15)

Mendefinisakan guru sebagai tenaga professional, dalam konteks sematik tentu sangat erat hubungannya dengan pengetahuan tentang maksud kata profesi itu sendiri. Pemakaian kata profesi secara sematik sangat konotatif, artinya bisa dipakai dalam berbagai bidang pekerjaan, salah satu diantaranya bidang Pendidikan atau keguruan. Oleh karena itu, sah saja untuk pemakaian yang disandarkan pada guru yang mempunyai kemampuan tertentu disebut sebagai tenaga professional dalam bidang kependidikan dan keguruan. Istilah profesi secara etimologis dirujuk dari perkataan inggris “Profession” yang berarti jabatan atau pekerjaan yang tetap dan teratur untuk memperoleh nafkah yang menuntut Pendidikan atau latihan khusus.( Abdul Majid: 2014, 84)

Menurut finch & Crunnkilton (1992), dalam Jamil Suprahatiningrum, competensies those taks skills, attitude, values, and appreciation thet are deemend critical to success in live or in earning a living. Pernyataan ini mengandung makna bahwa kompetensi meliputi tugas, keterampilan, sikap, nilai dan apresiasi diberikan dalam kerangka keberhasilan hidup/ penghasilan hidup. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Broke & Stone (1975), yang menyatakan bahwa kompetensi merupakan gambaran hakikat dari perilaku guru yang tampak sangat berarti. (Jamil Suprihatiningrum: 2014, 98)

Muhibbin Syah mengemukakan istilah professional (professional) aslinya adalah kata sifat dari keta Proffesion (pekerjaan) yang berarti sangat mampu melakukan pekerjaan. Sebagai kata benda, profesioal kurang lebih berarti orang yang melakukan sebuah profesi dengan menggunakan profesiensi seabagai ata pencaharaian.

Lebih lanjut dalam menjalankan kewenangan profesionalnya guru dituntut memiliki keanekaragaman kecakapan (conpetencies) yang bersifat psikologis, yang meliputi :

Kompetensi kognitif ( kecakapan ranah cipta )
Kompetensi afektif ( kecakapan ranah rasa )
Kompetensi psikomotorik ( kecakapan ranah rasa ) (Muhibbin Syah: 2016, 229- 230)

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, profesi adalah suatu jabatan, profesional adalah kemampuan atau keahlian dalam memegang suatu jabatan tertantu, sedangkan profesionalisme adalah jiwa dari suatu profesi dan profesional. Dengan demikian, guru profesionalisme dalam hal ini adalah seorang guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam mengajar anak didik serta telah berpengalaman dalam mengelola kelas dan mengatur sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal serta memiliki kompetensi sesuai dengan kriteria guru profesional, dan profesinya itu telah menjadi sumber mata pencaharian

Kemampuan Yang Harus Dimiliki Seorang Guru

Kemampuan Memahami Peserta Didik

Setidaknya terdapat empat hal yang harus dipahami guru profesional dari peserta didiknya, yaitu :

Tingkat Intelegensi

Dalam pembelajaran untuk membantu siswa yang memiliki perbedaan tingkat kecerdasan ini, guru bisa melakukan pembagian siswa dalam kelompok (berdasarkan tingkat kecerdasan dan prestasi), program akselerasi (percepatan bagi anak cerdas).

Kreatifitas

Kreatifitas adalah hasil belajar dalam kecakapan kognitif, sehingga untuk menjadi kreatif dapat dipelajari melalui proses belajar mengajar. Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah :

Informasi non verbal
Informasi fakta
Konsep dan prinsip
Pemecahan maslah dan kreativitas.( Slameto: 2010, 138)
Kondisi Fisik

Seorang guru tidak boleh membeda-bedakan antara siswa yang normal dengan yang memiliki cacat fisik, dalam segi pergaulan ataupun dalam segi penilaian. Seorang guru harus pula mengerti akan kekurangan mereka, biasanya siswa yang memiliki cacat fisik mereka cenderung minder dan tidak percaya diri, seorang guru harus bisa memberi motivasi dan dorongan kepada mereka agar mereka bisa belajar dengan baik. Dan yang terpenting seorang guru harus bisa bersikap sabar dan telaten menghadapi mereka.

Perkembangan Kognitif

Dari beberapa Perbedaan individu diatas harus dipahami oleh para pendidik, dan kepala sekolah agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif. Dalam hal ini pembelajaran dapat disesuaikan dengan keberagamanan kondisi dan kebutuhan baik yang menyangkut kemampuan atau potensi peserta didik maupun kompetensi lingkungan

Kemampuan Merencanakan Pembelajaran

Sedangkan William H. Newman dalam Abdul Majid mengemukakan bahwa Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari. (Darwyn Syah: 2007, 28)

Menurut Abdul Majid perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran. (Abdul Majid: 2008, 15)

Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan. (Abdul Majid: 2008, 17)

Bagi seorang pendidik Sebelum mengajar dikelas, setidaknya telah mempersiapkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) hal tersebut bertujuan agar pembelajaran bisa terarah dan sesuai dengan kompetensi apa yang ingin dicapai. Biasanya dalam RPP mencakup sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.

Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran Yang Mendidik

Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang benilai normatif. Belajar mengajar adalah sebuat proses yang dilakukan dengan sadar dan bertujuan. Tujuan adalah sebagai pedoman ke arah mana akan dibawa proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar akan berhasil bila hasilnya mampu membawa peubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap dalam diri anak didik. (Syaiful Bahri Djamarah: 2010, 12) Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik.

Kegagalan pelaksanaan pembelajaran sebagian besar disebabkan oleh penerapan metode pendidikan konvensional, anti dialog, proses penjinakan, pewarisan pengetahuan dan tidak bersumber pada realitas masyarakat.

Kemampuan Mengevaluasi Hasil Belajar

Menurut E. Mulyasa, dalam bukunya evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, benchmarking serta penilaian pemograman. Dalam hal ini akan peneliti jabarkan.

Penilaian Kelas
Tes Kemampuan Dasar
Penilaian Akhir Satuan Pendidikan dan Sertifikasi
Benchmarking
Penialaian Program. ( Mu lyasa: 2003, 108)

Dalam penilaian ini seorang pendidik akan mampu mengetahui perkembangan dan kemajuan peserta didik, dan menjadi acuan untuk menerapkan langkah-langkah selanjutnya dalam kegiatan belajar mengajar supaya tujuan pembelajaran tercapai.

Kemampuan Mengembangkan Peserta Didik

Pengembangan peserta didik merupakan bagian dari kompetensi pedagogis yang harus dimiliki guru, untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara, seperti mengikuti kegiatan ekstra kurikuler, pengayaan dan remedial, bimbingan dan konseling. (Agus Maimun: 2006, 85-90)

Aspek-Aspek Kompetensi Guru Profesional

Dalam buku yang ditulis oleh Wina Sanjaya, Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yaitu meliputi kompetensi pribadi, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. (Wina Sanjaya: 2014, 18)

Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman siswa dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis.

Kompetensi Keperibadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menajdai teladan bagi siswa, dan berakhlakul mulia, diantranya kompetensi kepribadian sebagai berikut :

Memiliki kepribadian mantap dan stabil
Memiliki kepribadain yang dewasa
Memiliki kepribadian yang arif
Memiliki kepribadian yang berwibawa
Menjadi teladan bagi siswa.

Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan pendidik sebagai bagain dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, dan masyarakat sekitar. Berikut hal-hal yang perlu dimiliki sebagai makhluk sosial:

Berkomunikasi dan bergaul secara efektif
Manajemen hubugan antara sekolah dan masyarakat
Ikut berperan aktif di masyarakat
Menjadi agen perubahan sosial

Kompetensi Profesional

Kompetensi professional guru mengambarkan tentang kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang yang mengampu jabatan sebagai seorang guru, artinya kemampuan yang ditampilkan itu menjadi ciri keprofesionalannya.

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa kompetensi professional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing siswa memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. (Jamil Suprihatiningrum: 2014, 101-115)

Dari uraian di atas guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian yang ideal, karena itu guru sering dianggap sebagai model atau panutan yang harus di gugu dan di tiru, sebagai seorang model guru harus mempunyai kompetensi yang telah di sebutkan di atas.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan paparan diatas guru profesional adalah seorang guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam mengajar anak didik serta telah berpengalaman dalam mengelola kelas dan mengatur sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal serta memiliki kompetensi sesuai dengan kriteria guru profesional, dan profesinya itu telah menjadi sumber mata pencaharian

Dalah hal ini guru professional untuk meningkatkan prestasi belajar siswa seorang guru harus mempunyai kemampuan sebagai seorang pendidik, kemampuan itu antara lain:

Kompetensi kognitif ( kecakapan ranah cipta )
Kompetensi afektif ( kecakapan ranah rasa )
Kompetensi psikomotorik ( kecakapan ranah rasa )

Saran

Penulis dalam hal ini menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak sekali kesalahan, maka dari itu saya minta kritik dari dosen pengampu mata kuliah Profesi Keguruan semester gansal ini,

Penulis juga menyarankan supaya semua guru dapat meningkatkan kemampuan dalam menjalankan profesinya sebagai guru, supaya lahir anak didik yang cerdas dan berguna bagi bangsa dan negara.

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamil Ma’mur. 2015. Tips Menjadi guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif, Jogjakarta: DIVA Press.

Barizi, Ahmad. 2009. Buku Panduan Praktis menjadi Guru Unggul, Jogjakarta: AM Ar Ruzz Media.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, Jakarta: Rineka Cipta.

Idris, & Marno. 2010. Strategi & Metode Pengajaran, Menciptakan Keterampilan Mengajar Yang Efektif dan Edukatif, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010.

Maimun, Agus. 2006. Penilaian Pembelajaran di Madrasah (Berdasarkan kurikulum Berbasis Kompetensi), Malang: Fajar Cemerlang.

Majid, Abdul. 2014. Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Rosdakarya, 2014.

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, Dan Implementasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2014. Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, jakarta: Rineka Cipta.

Syah, Darwyn. 2007. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Gaung Press Persada.

Syah, Muhibbin. 2016. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suprihatiningrum, Jamil. 2014. Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi, & Kompetensi Guru, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Makalah : Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis, Struktur, Cara Membuat dan Contoh

Makalah Kedua

1. COVER MAKALAH

Budidaya Ikan Air Tawar Nila yang Mudah dan Berbiaya Rendah
Logo Institusi

Disusun oleh:
Nama Pelajar atau Mahasiswa
NIM

Nama Universitas/ Sekolah
Lokasi Universitas/ Sekolah
Tahun Pembuatan Makalah

2.KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan lagi Maha Penyayang. Tak lupa juga Kami panjatkan puji syukur atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah Budidaya Ikan Air Tawar Nila untuk Berbagai Produk Makanan Frozen bisa selesai. Kami berharap, agar makalah ini nantinya dapat berguna bagi masyarakat maupun pembaca.

Makalah ini kami susun dengan lengkap dan detail, sehingga orang yang masih awam dapat memahami mengenai informasi yang berkaitan dengan budidaya ikan Nila. Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa kami masih memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kamu memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan kata, sehingga kami membuka dan menerima kritik dan saran bagi seluruh pembaca.

Akhir kata Kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan memberi inspirasi bagi seluruh orang yang membaca. Sekian.

Lokasi Pembuatan Makalah, Tanggal Pembuatan Makalah

Penyusun

3. DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
• 1.1 Latar Belakang
• 1.2 Rumusan Masalah
• 1.3 Tujuan Penulisan
• 1.4 Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
• 2.1 Pengertian Ikan Nila dan Jenis
• 2.2 Kandungan Gizi Ikan Nila
• 2.3 Kondisi Kolam Ikan Nila
• 2.4 Pakan Ikan Nila Terbaik

BAB III PENUTUP
• A. Kesimpulan
• B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

4. ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anda pasti sudah mengetahui bahwa ikan Nila sangat digemari dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Permintaan pasar akan Ikan Nila ini juga semakin meningkat berkat adanya peningkatan terhadap populasi penduduk. Ada banyak jenis Ikan Nila yang biasa dibudidayakan masyarakat, seperti Nila biasa, Nila Hitam, dan Nila Merah.

Pembudidayaan Ikan Nila ini sangat penting, karena permintaan pasar yang semakin tinggi dan tidak disertai dengan budidaya bisa menyebabkan kepunahan suatu spesies Ikan Nila. Kepunahan Ikan Nila juga akan berdampak buruk pada keseimbangan ekosistem. Budidaya Ikan Nila juga menolong pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

1.2 Rumusan Masalah

Ada banyak sekali jenis Ikan Nila yang dibudidayakan di Indonesia. Namun, tidak semua spesies tersebut mengandung nutrisi yang tinggi, sehingga pembenihan harus menggunakan spesies yang tepat. Salah satu spesies yang unggul adalah Strain Nila yang memiliki kualitas unggul dan bisa diekspor.

1. Apakah Jenis Strain Nila yang dianggap unggul?
2. Bagaimana kandungan gizi ikan nila jenis strain?
3. Bagaimana cara Buat Kolam Ikan Nila untuk budidaya yang baik?
4. Apakah pakan Ikan Nila terbaik?

1.3 Tujuan Penulisan

Pembuatan Makalah ini ditujukan untuk berikut:

1. Untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Budidaya Ikan Nila.
2. Berbagi wawasan kepada pembaca.
3. Membagi informasi budidaya Ikan Nila yang benar.
4. Meningkatkan jumlah pengusaha Ikan Nila untuk memenuhi permintaan dalam negeri.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Berbagi wawasan mengenai bermacam-macam jenis Ikan Nila yang baik.
2. Berbagi informasi mengenai kandungan gizi dari Ikan Nila.
3. Membagi informasi budidaya Ikan Nila yang benar.
4. Berbagi informasi mengenai pakan Ikan Nila terbaik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ikan Nila dan Jenis

Benih yang dianjurkan untuk digunakan dalam pembenihan adalah benih yang diketahui asal usul dari induk dan galurnya. Benih Ikan Nila yang unggul dapat berkembang biak dan tumbuh dengan cepat. Tingkat toleransi terhadap lingkungan dan ketahanan terhadap penyakit juga baik.

Benih unggul ini membuat orang yang membudidayakannya tidak harus menghabiskan pengeluaran yang tinggi dalam hal penanganan. Ada beberapa jenis strain nila yang dianggap unggul dan ada di Indonesia yaitu JICA, Nirwana, Larasati, Jatimbulan, Best, Gesit, Srikandi Nirwana II, Sultana, dan lain sebagainya. Setiap jenis sudah pasti memiliki keunggulan yang berbeda-beda.

2.2 Kandungan Gizi Ikan Nila

Setiap ikan nila sudah pasti memiliki kadar nutrisi yang berbeda-beda. Namun, kisaran dari kandungan nutrisi tersebut untuk protein adalah mulai dari 16,00 – 18,80 %. Kandungan lemak ikan nila berkisar pada 0,60 – 2,80 %. Sedangkan kadar air dari ikan nila sangat variatif mulai dari 64,80 – 81,00%.

2.3 Kondisi Kolam Ikan Nila

Anda bisa memilih untuk mengembangkan nila dengan berbagai macam jenis kolam, seperti kolam di tanah, kolam semen, kolam dari terpal, jaring terapung di air payau. Salah satu kolam yang paling populer digunakan untuk budidaya ikan nila adalah kolam tanah.

Kolam harus berukuran luas dan disesuaikan dengan jumlah benih yang dikembangkan. Setidaknya kolam harus bersih dari berbagai macam sampah, kerikil, dan kotoran. Bersihkan juga bagian yang berlumpur hitam.

Jaga pH kolam senetral mungkin antara pH 7- 8. Penetralan dapat dilakukan dengan jalan pengapuran menggunakan dolomit maupun kapur pertanian. Beri pupuk organic pada kolam tanah dengan dosis 1 -2 ton per hektar. Tebar pupuk secara merata di setiap dasar kolam.

Langkah berikutnya adalah isi kolam dengan air secara bertahap dan tahapan pertama dengan kedalaman 10 cm dan biarkan sampai tumbuh ganggang. Setelah itu, baru isi penuh kolam tanah dengan menggunakan air dengan ketinggian kurang lebih 60 -75 cm.

2.4 Pakan Ikan Nila Terbaik

Salah satu pakan organic terbaik untuk ikan nila adalah Azolla Pinnata yang mana merupakan tumbuhan paku air. Tumbuhan ini akan terapung di permukaan air dan berukuran 1-4 cm. Bentuk daun dari tumbuhan ini adalah segitiga. Anda akan bisa membeli tumbuhan ini dari petani, karena biasanya terdapat banyak di sawah mereka.

Pakan organic berikutnya adalah Lemna Sp. Tumbuhan ini jauh lebih kecil daripada paku air. Kandungan protein dari tumbuhan ini mulai dari 10 – 45%. Tumbuhan ini juga dapat berkembang biak secara cepat, sehingga menjadi pakan primadona bagi peternak ikan air tawar.

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Budidaya Ikan Nila tidak memerlukan biaya yang terlalu tinggi, karena bibit yang digunakan juga sudah berupa bibit unggul. Anda juga bisa membuat sendiri pakan organic yang murah meriah di kolam halaman rumah.

3.2 Saran

Pembuatan isi makalah budidaya ikan nila yang benar ini masih jauh dari kata sempurna. Penyusun berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca.

4. DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Hal ini berisikan mengenai berbagai macam sumber buku, journal, maupun internet yang digunakan pada saat pembuatan makalah Budidaya Ikan Nila.

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Makalah , semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi