Contoh Frasa : Jenis-Jenis Frasa dengan Penjelasannya

Contoh Frasa : Jenis-Jenis Frasa dengan Penjelasannya – Tahukah Kamu apakah itu Frasa dan Contohnya apa saja ?Pada kesempatan kali ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahas tentang Jenis -jenis frasa dan Contohnya . Mari kita simak pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.

Contoh Frasa : Jenis-Jenis Frasa dengan Penjelasannya


Frasa merupakan sebuah gabungan atau kesatuan kata yang terbentuk dari dua bagian kata atau juga lebih yang mempunyai satu makna gramatikal (makna yang berubah-ubah dengan menyesuaikan sebuah konteks). Simple frasa ini adalah gabungan atau pengelompokan dari dua kata atau lebih namun tidak bisa membentuk kalimat sempurna oleh sebab tidak mempunyai predikat.

Dibawah ini merupakan ciri-ciri frasa ialah sebagai berikut:

  • Dalam frasa harus terdiri setidaknya minmal dua kata atau lebih.
  • Menduduki atau memiliki fungsi gramatikal dalam kalimat.
  • Dalam frasa harus memiliki satu makna gramatikal.
  • Frasa bersifat nonpredikatif.

Berdasarkan pengertian dan ciri-ciri diatas kita dapat menyimpulkan bahwa frasa merupakan suatu gabungan dari dua kata atau lebih yang tidak dapat atau bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak mempunyai predikat. Maka kita dapat membuat contoh frasa ialah sebagai berikut:

  • Nasi goreng
  • Sedang Tidur
  • Sedang makan
  • Banting tulang
  • Tidur siang
  • Dengan tangan kanan

Jenis-Jenis Frasa dan Contohnya

Frasa bisa dibagi menjadi beberapa jenis dengan persamaan dstribusi dalam unsurnya, kategori kata yang menjadi sebuah unsur pusatnya, kedudukan, dan makna yang berada dalam kandungannya.

Pembagian Frasa Berdasarkan Persamaan Distribusi Dengan Unsurnya


  • Frasa Endosentris

Frasa Endosentris adalah frasa yang kedudukannya sejajar, sehingga pada sebuah fungsi tertentu bisa digantikan oleh suatu unsurnya. Unsur frasa yang bisa menggantikan fungsi tertentu dalam frasa tersebut disebut sebagai unsur pusat. Dalam hal ini frasa endosentris merupakan frasa yang mempunyai unsur pusat.

Contoh:

Sejumlah guru sedang rapat
(S) (P)

Dua pria di kelas
(S) (P)

Pemilihan presiden lima tahun sekali
(S) (P)

Kalimat ‘Sejumlah guru sedang rapat’ tidak bisa ditulis menjadi ‘Sejumlah sedang rapat’ karena kata ‘guru’ merupakan sebuah unsur pusat. Begitu juga dengan kalimat ‘Dua pria di kelas’ tidak bisa ditulis sebagai ‘Dua di kelas’ karena kata ‘pria’ merupakan sebuah unsur pusat pada frasa ‘dua pria’. Sedangkan dengan kalimat ‘Pemilihan presiden lima tahun sekali’ tidak bisa ditulis menjadi ‘presiden lima tahun sekali’ atau juga ‘pemilihan lima sekali’ karena kata ‘pemilihan’ dan kata tahun ‘tahun’ merupakan sebuah unsur pusat.

  • Frasa Eksosentris

Frasa Eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai persamaan kedudukan dalam unsurnya. Dengan kata lain, frasa eksosentris tidak mempunyai unsur pusat atau UP.

Contohnya : (Frasa yang dicetak miring ialah sebagai contoh frasa eksosentrik)

  • Kedua orang itu mengadakan jual beli
  • Mereka bertemu di lapangan
  • Guru di ruangan
  • Anak itu mengadu pada ayahnya
  • Dari luar kota
  • Kepada ayah
  • Untuk kepala desa
  • Pada hari
  • Jual beli
  • Kaum hawa
  • Hendak makan
  • Para hadirin
  • Ke pasar
  • Menuju bandara
  • Di dalam rumah
  • Ketika lomba
  • Akan pergi
  • Di atas meja

Pembagian Frasa Berdasarkan Kategori Kata Dengan Unsur Pusatnya

Berdasarkan dari kategori kata yang menjadi sebuah unsur pusatnya, frasa dibedakan menjadi enam bagian, yaitu frasa nomina, frasa verba, frasa ajektifa, frasa numeralia, frasa preposisi, dan juga frasa konjungsi.

  • Frasa Nomina

Frasa nomina adalah sebuah frasa yang mempunyai unsur pusat berupa kata nomina.

Contoh : (Frasa yang dicetak miring adalah sebuah frasa nomina)

Contoh Frasa Nomina

    • Buku tulis
    • Rumah kaca
    • Lemari besi
    • Meja kayu
    • Gedung pertemuan
    • Lapangan futsal
    • Kado pernikahan
    • Sepeda motor
    • Baju kemeja
    • Sapu lidi
    • Nasi goreng
    • Halaman rumah
    • Sendok perak
    • Pasir pantai itu bersih sekali.
    • Gerobak itu berwana hitam.
    • Mangga itu asam sekali.
  • Frasa Verba

Frasa verba adalah frasa yang mempunyai unsur pusat berupa kata verba dan ditandai pada adanya afiks verba. Frasa verba bisa juga ditambahkan dengan imbuhan kata ‘sedang’ untuk verba aktif dan kata ‘sudah’ pada verba yang menyatakan keadaan. Frasa verba tidak bisa diberikan dengan imbuhan kata ‘sangat’ dan biasanya menduduki fungsi sebagai predikat pada sebuah kalimat.

Contoh Frasa Verba

    • Sedang makan
    • Akan tidur
    • Lagi mandi
    • Baru datang
    • Tidak pergi
    • Belum minum
    • Sedang menulis
    • Lari pagi
    • Bekerja keras
    • Pergi sekolah
    • Sudah belajar
    • Akan muncul
    • Belum membayar
    • Sedang mencuci.
    • Menghitung penghasilan minggu ini.
    • Berjalan memutari desa.
    • Belajar membaca.
    • Membawa box ikan.
  • Frasa Adjektiva

Frasa adjektiva adalah frasa yang mempunyai sebuah unsur pusat berupa kata adjektiva. Unsur pada frasa adjektiva bisa diberikan imbuhan ter- (untuk mewakili suatu kata paling). Biasanya menduduki fungsi dalam predikat pada suatu kalimat.

Contoh Frasa Adjektiva

    • Sangat baik
    • Cukup pintar
    • Lumayan bagus
    • Berat sekali
    • Terlalu susah
    • Memang kaya
    • Tidak buruk
    • Agak jauh
    • Mahal sekali
    • Paling gampang
    • Sangat rajin
    • Lumayan dekat
    • Cukup murah
    • Rumahnya indah sekali.
    • Dia memang baik sekali.
    • Jalannya sangat parah.
    • Dia anak yang pemalu di antara temannya.
  • Frasa Numeralia

Frasa numeralia adalah sebuah frasa yang mempunyai unsur pusat berupa kata numeralia atau sebuah kata yang menyatakan bilangan atau bisa dikatakan jumlah tertentu. Frasa numeralia bisa ditambahkan kata bantu bilangan seperti ekor, buah, satuan mata uang, dan lainnya.

Contoh :

    • Lima puluh tujuh.
    • Dua ekor sapi.
    • Tiga puluh ribu.
  • Frasa Preposisi

Frasa preposisi adalah salah satu frasa yang ditandai dengan adanya preposisi atau kata depan yang dijadikan penunjuk atau indikator dan diikuti dengan kata atau kelompok kata, yang bukan klausa, yang berdiri berdasarkan dengan petanda.

Contoh Frasa Preposisi

    • Di pasar
    • Ke rumah
    • Dari luar kota
    • Menuju sekolah
    • Untuk ayah
    • Ke luar ruangan
    • Bagi siapa
    • Kepada guru
    • Yang terhormat
    • Di dalam gedung
    • Di sekolah.
    • Di depan halaman.
    • Dari pasar.
    • Untuk saya.
  • Frasa Konjungsi

Frasa konjungsi adalah salah satu frasa yang ditandai dengan sebuah konjungsi atau kata penghubung. Frasa konjungsi bisa dikatakan sebagai frasa verbal atau keterangan.

Contoh:

    • Tadi pagi.
    • Tengah malam.
    • Kemarin malam.
    • Besok pagi.
    • Terus berlari.

Contoh Frasa : Jenis-Jenis Frasa dengan Penjelasannya

Pembagian Frasa Berdasarkan Kedudukannya

Frasa berdasarkan dengan kedudukannya dibagi menjadi dua kategori, yaitu frasa setara dan frasa setara bertingkat.

  • Frasa Setara

Frasa setara adalah sebuah frasa yang mempunyai hubungan dengan unsur setara.

Contoh Frasa Setara

    • Keluar masuk.
    • Depan belakang.
    • Hitam putih.
    • Muda mudi.
    • Tua muda.
    • Suami istri
    • Maju mundur
    • Pergi kembali
    • Pulang pergi.
    • Asal usul
  • Frasa Setara Bertingkat

Frasa setara bertingkat adalah salah satu frasa yang kedudukan antar unsurnya tidak setara atau bertingkat.

Contoh Frasa Setara Bertingkat

    • Uang tunai.
    • Cara baru.
    • Pedang tajam.
    • Bangku emas.
    • Mengayuh sepeda.
    • Sedang pergi.
    • Dari kantor.
    • Bahasa Indonesia.
    • Tanah air.
    • Musim panen.

Pembagian Frasa Berdasarkan Makna Yang Dikandungnya

Frasa dibedakan menjadi tiga bagian berdasarkan makna yang telah dikandung atau yang mempunyai unsurnya, yaitu frasa biasa, frasa idiomatic, dan juga frasa ambigu.

  • Frasa Biasa

Frasa biasa adalah sebuah frasa yang terdiri berdasarkan dari pembentukannya berupa makna denotasi atau makna sebenarnya.

Contoh : (Frasa yang dicetak miring adalah sebuah frasa biasa)

    • Ayah membeli kambing jantan.
    • Kursi kesukaan adik berwarna merah.
    • Ibu membeli ayam dan ikan di pasar.
  • Frasa Idiomatik

Frasa idiomatik adalah kebalikan dari frasa biasa, yakni frasa yang terdiri berdasarkan pembentukannya berupa makna konotasi atau sebuah makna yang bukan sebenarnya.

Contoh :

    • Saya baru kembali dari Surabaya. (arti: nama tempat)
    • Dina orangnya sangat ringan tangan. (arti; suka membantu)
    • Ibu anak itu banting tulang mencari nafkah. (arti: bekerja)
  • Frasa Ambigu

Frasa ambigu adalah sebuah frasa yang mempunyai makna lebih dari satu atau makna ganda tergantung dari penggunaannya pada suatu kalimat.

Contoh :

  • Panjang tangan. (arti: ‘panjang pada sebuah tangan’ atau ‘suka mencuri’)
  • Kambing hitam. (arti: ‘kambing memiliki warna hitam’ atau ‘orang yang disalahkan’)
  • Keras kepala. (arti: ‘kepala yang sangat keras’ atau ‘orang yang tidak mau mendengarkan nasehat dari orang lain’)

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Contoh Frasa, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi