Rumus Watt : Pengertian, Satuan, Lambang serta Hubungannya dengan Ampere dan Volt

Rumus Watt : Pengertian, Satuan, Lambang serta Hubungannya dengan Ampere dan Volt – Apa itu rumus watt dan cara penerapannya ?, Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahasnya dan tentunya hal-hal lain yang juga melingkupinya.Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.


Rumus Watt : Pengertian, Satuan, Lambang serta Hubungannya dengan Ampere dan Volt


Watt adalah satuan listrik untuk menyatakan besaran daya (Power) dari berbagai peralatan listrik. Satuan Watt ditemukan oleh James Watt seorang penemu kebangsaan Skotlandia. Satuan watt pada umumnya dapat kita jumpai pada berbagai peralatan listrik yang biasa digunakan di rumah seperti Lampu, Setrika, Mesin cuci, Pompa air, dan sebagainya.

Untuk menyalakan peralatan listrik tersebut digunakan satuan Watt yang menyatakan seberapa besar daya listrik yang dibutuhkan. Selain itu, satuan Watt juga dapat kita temukan pada peralatan listrik lainnya, seperti Genset 1000Watt, Stabilizer 500Watt, dan sebagainya. Jadi satuan Watt menyatakan seberapa besar daya listrik yang dapat ditanggung oleh berbagai alat listrik tersebut.


Satuan Watt atau Daya

Berdasarkan satuan SI, Daya dinyatakan dalam satuan Joule / Sekon atau J/s = Watt (W).Satuan daya lainnya yang sering dipakai yaitu Daya Kuda atau Horse Power (hp), 1 hp = 746 Watt.

Penggunaan satuan Watt dalam satuan ini merupakan salah satu bentuk penghormatan terhadap ilmuwan penemu mesin uap yaitu James Watt. Dengan demikian dalam perhitungan rumus Daya maka akan menghasilkan laju energi dengan satuan Joule/ sekon.

Dalam Fisika, Daya disimbolkan dengan Persamaan Berikut :
P = W / t

Dari Persamaan diatas maka kita juga bisa mengubah rumus daya menjadi :
P = (F.s) / t
P = F . v

Hasil tersebut didapatkan karena Rumus Usaha (W) = Gaya (F) dikali Jarak (s) dibagi Waktu (t)
Dan Rumus Kecepata (v) = jarak (s) dibagi waktu (t)

Keterangan
P = Daya ( satuannya J/s atau Watt )
W = Usaha ( Satuannya Joule [ J ] )
t = Waktu ( satuannya sekon [ s ] )
F = Gaya (Satuannya Newton [ N ] )
s = Jarak (satuannya Meter [ m ] )
v = Kecepatan (satuannya Meter / Sekon [ m/s ] )

  • Lambang Daya

Daya tergolong sebagai jenis besaran turunan yang didapatkan dari besaran-besaran pokok. Dan dimensi hanya dapat diperoleh dari satuan.

Lambang dimensi yang dibuthkan:

L ⇒ panjang, satuan meter
M ⇒ massa, satuan kilogram
T ⇒ waktu, satuan sekon (detik)

Rumus dari daya ialah P = W / t

Satuan usaha (W) merupakan kgm^2s^{-2} , sementara waktu (t) ialah sekon atau s. Sehingga satuan daya yaitu

\frac{kgm^2s^{-2}}{s} \rightarrow \boxed{kgm^2s^{-3}} atau Watt.

Dengan demikian, lambang dimensi dari daya ialah \boxed{ML^2T^{-3}}


  • Dimensi Daya

Contoh Besaran standar dan satuan standar yaitu:
Baca Juga: √ Pengertian Hutan Suaka Alam, Manfaat, Fungsi, Ciri dan Contohnya

Panjang satuannya meter (m), Dimensi Lenght [L]
Massa satuannya kilogram (kg), Dimensi Mass [M]
Waktu satuannya sekon/detik (s), dimensi Time [T]
Kuat arus listrik satuannya ampere (A), dimensi [I]
Suhu satuannya kelvin (K), dimensi [θ]
Jumlah zat satuannya mol (mol), Dimensi [N]
Intensitas cahaya satuannya candela (Cd), dimensi [J]

Dalam suatu besaran, kita pastinya mengenal apa itu dimensi. Dimensi merupakan bagaimana suatu besaran turunan tersusun atas besaran-besaran pokok, pada umumnya dituliskan dalam huruf besar, dan dimensi ini tidak bergantung pada nilai numerik.

Daya, satuan dari daya yakni watt

Maka:

P = Usaha/waktu

= (kg)(m/s²)(m)/(s)

= [M] [L]² [T]⁻³

Sehingga dimensi dari daya yaitu [M] [L]² [T]⁻³

Jadi, jika ada soal yang menyebutkan, Tentukan dimensi dari daya! Kalian dapat menulisnya seperti di bawah ini.

Daya, satuannya adalah watt

P = Usaha/waktu

= W / t

= F x s / t

= m x a x s / t

= (kg) (m/s²) (m) / (s)

= [M] [L] [T]⁻² [L] [T]⁻¹

= [M] [L]² [T]⁻³

Jadi dimensi dari daya yaitu [M] [L]² [T]⁻³

Dengan berdasarkan persamaan fisika diatas, maka bisa disimpulkan bahwa semakin besar laju usaha, maka semakin besar pula laju daya. Sedangkan jika semakin lama waktunya maka laju daya akan semakin kecil.


Cara Menghitung Satuan Watt Ampere dan Volt


  • Ampere

Besaran arus listrik yang mengalir pada alat listrik yang digunakan menggunakan satuan Ampere. Satuan Ampere dapat juga kita temui pada berbagai macam peralatan listrik di rumah, Seperti MCB, Stopkontak, dan lain-lain. Satuan Ampere menyatakan seberapa besar arus listrik maksimal yang dapat dialirkan melalui alat listrik tersebut.

Setrika listrik 220watt/ 1 Ampere, Mesin cuci 450Watt / 2Ampere, dan sebagainya merupakan macam peralatan listrik yang menggunakan satuan ampere. Satuan Ampere disini menyatakan besaran Arus yang mengalir saat alat listrik tersebut dinyalakan.

  • Voltase

Volt merupakan satuan listrik untuk menyatakan besaran Tegangan listrik yang dihasilkan atau dibutuhkan dari berbagai sumber listrik. Berbagai macam alat listrik yang menggunakan satuan volt dapat kita jumpai pada alat listrik di rumah, seperti pada Lampu tertulis 220Volt, Mesin Cuci 220Volt, dan sebagainya.

Besaran tegangan listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan berbagai alat listrik tersebut dinyatakan dengan Satuan Volt. Selain itu, Satuan Volt dapat kita jumpai pada berbagai pembangkit listrik, seperti Genset 220Volt, Genset 380 Volt/220Volt 3 fasa, dan sebagainya. Jadi besaran tegangan listrik yang dapat dihasilkan dari berbagai pembangkit listrik tersebut adalah Satuan Volt.


Hubungan Satuan antara Watt, Ampere dan Volt

Volt merupakan satuan Tegangan listrik yang pertama kali dihasilkan dari pembangkit listrik baik itu PLN maupun Genset, tanpa adanya tegangan listrik yang dihasilkan maka tidak dapat menghasilkan satuan watt atau ampere. Jadi alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu satuan Volt.

Prinsip kerja GGL menghasilkan tegangan listrik dari sebuah pembangkit listrik, tegangan yang dihasilkan sebelum digunakan disebut dengan GGL (E), lalu saat Tegangan listrik ini dialirkan ke berbagai alat listrik maka disebut dengan Tegangan Jepit (V). Kemudian pada saat Tegangan dialirkan pada suatu alat listrik, maka akan menghasilkan Arus listrik yang disebut dengan satuan Ampere.

Seberapa besar nilai tahanan pada suatu alat listrik mempengaruhi besaran Arus listrik yang mengalir dari sumber listrik menuju Alat listrik. Hal tersebut biasa disebut dengan Daya listrik dalam satuan Watt.


Cara Menghitung Satuan Listrik

  • Semakin besar nilai Resistan (Ohm) pada suatu alat listrik, maka semakin kecil daya (Watt) yang dibutuhkan, dan semakin kecil pula arus listrik (Ampere) yang dihasilkan, dengan besar tegangan (Volt) tetap.
  • Semakin kecil nilai Resistan (Ohm) pada suatu alat listrik, maka semakin besar daya (Watt) yang dibutuhkan, dan semakin besar pula arus listrik (Ampere) yang dihasilkan, dengan besar tegangan (Volt) tetap.
  • Semakin Besar Tegangan listrik (Volt) yang digunakan, maka semakin kecil arus listrik (Ampere) yang dihasilkan dengan beban daya (Watt) yang sama.
  • Semakin kecil Tegangan listrik (Volt) yang digunakan, maka semakin besar arus listrik (Ampere) yang dihasilkan dengan beban daya (Watt) yang sama.

Pernyataan diatas dapat kita buktikan pada beberapa contoh perhitungan berikut ini:

Rumus Watt : Pengertian, Satuan, Lambang serta Hubungannya dengan Ampere dan Volt

 

Contoh Perhitungan:
Suatu alat listrik memiliki nilai resistan sebesar 100Ohm, kemudian dialiri tegangan listrik sebesar 220Volt, maka arus listrik yang mengalir adalah:

Hukum Ohm: V= I x R

V: Tegangan listrik (Volt)
I: Arus listrik (Ampere)
R: Resistan (Ohm)

V = I x R
220Volt = I x 100ohm
I = 220Volt : 100ohm
I = 2,2 Ampere

Lalu, Berapa Ampere Arus listrik yang dihasilkan jika nilai Resistannya diperbesar menjadi 200ohm?

V = I x R
220Volt = I x 200ohm
I = 220Volt : 200ohm
I = 1,1 Ampere

Kesimpulan: Semakin besar nilai resistan maka semakin kecil arus listrik yang mengalir (Tegangan tetap), begitu juga sebaliknya. Lalu, berapa besar Daya listrik (Watt), jika tegangan listriknya 220Volt dan arus listriknya 2,2Ampere?

Rumus Daya (Watt): P = V x I

P: Daya listrik (Watt)
V: Tegangan listrik (Volt)
I: Arus listrik (Ampere)

P = V x I
P = 220Volt x 2,2Ampere
P = 484 Watt.

Lalu, Berapa besar daya listrik (Watt) jika nilai arus listrik diperkecil menjadi 1,1 Ampere?

P = V x I
P = 220Volt x 1,1Ampere
P = 242 Watt.

Kesimpulan: Semakin besar Daya (Watt) maka semakin besar Arus listrik yang dihasilkan (Tegangan tetap), begitu juga sebaliknya. Jadi jika ada pertanyaan 220 volt berapa watt harus diperhatikan juga berapa besaran amperenya

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Rumus Watt , semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi