√ Mengenal Anatomi dan Fisiologi Kormophyta Berbiji (Lengkap)

Mengenal Anatomi Dan Fisiologi Kormophyta Berbiji – Materi anatomi tumbuhan ini sering muncul dalam soal-soal ujian Nasional, UMPTN dan SPMB. Untuk itu mari kita pahami materi pokok dari anatomi tumbuhan Kormophyta berbiji ini.

Mengenal Anatomi dan Fisiologi Kormophyta Berbiji (Lengkap)

Berdasarkan sifatnya jaringan pada tumbuhan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:

  • Jaringan tumbuhan yang bersifat meristematis (jaringan meristem). Jaringan meristem adalah jaringan yang aktif berproliferasi (sel-selnya aktif membelah). Adapun macam-macam jaringan meristem yaitu:
    • Meristem primer (berada diujung batang, akar, cabang) yang berfungsi untuk pertumbuhan memanjang.
    • Meristem sekunder (berada pada kambium ) yang berfungsi untuk pertumbuhan sekunder sehingga batang tumbuh menjadi besar.
  • Jaringan permanen (jaringan yang telah berhenti membelah).
  • Jaringan epidermis: sel pipih memanjang selapis tidak berklorofil sebagai pelindung, dan memiliki derivat (sisik, duri, bulu, lentisel, stomata).
  • Jaringan parenkim (jaringan dasar): jaringan dengan fungsi khusus. Bentuknya bervariasi, ada ruang antarsel, aktif beraktivitas dan nama disesuaikan dengan fungsi.
  • Jaringan penyokong (penguat), yang terdiri dari:
    • Kolenkim: sel yang mengalami penebalan selulosa pada dindingnya, selnya hidup.
    • Skelerenkim: sel yang mengalami penebalan lignin, terdiri dari sklerid atau sel batu dan serabut (sel-selnya mati).
  • Jaringan pengangkut, terdiri dari:
  • Xilem (pembuluh kayu), tersusun atas trakea, parenkim xilem, trakeid, dan serabut xilem, yang memiliki fungsi untuk pengangkutan air dan zat terlarut menuju daun.
  • Floem (pembuluh tapis), tersusun atas sel pengiring, sel floem, parenkim floem, dan serabut floem.

Monokotil dan dikotil berbeda secara struktur anatomi, yaitu: dikotil memiliki kambium serta tipe pembuluh angkutnya kolateral terbuka, sedangkan monokotil tidak berkambium sehingga tidak terjadi pertumbuhan sekunder dan disebut kolateral tertutup. Batang dikotil dan monokotil dapat dibedakan dari: ada atau tidak adanya empulur, jari-jari empulur, dan kambium.

Untuk menghafal urutan struktur tubuh tumbuhan dari paling luar ke dalam dapat dicoba dengan trik menghafal “Ekor Ente Persis Paha Kambing Si Emi

E= epidermis, Kor= kortekas, En= endodermis, Per= perisikel atau perikambiun, P= phloem/floem, Kam= kambium, Si= Xilem, Em= empulur.

Mengenal Anatomi Dan Fisiologi Kormophyta Berbiji

Ingat: kambium dan empulur hanya dimiliki oleh batang dikotil. Kambium meyebabkan pertumbuhan sekunder pada Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan tumbuhan dikotil. Endodermis merupakan kulit dalam atau pembatas antara jaringan luar dengan jaringan terdalam tumbuhan dikotil (diantara epidermis-korteks dengan stele). Endodermis tidak dijumpai pada anatomi batang Gymnospermae.

Oke sekian dulu pembahasan tentang Mengenal Anatomi dan Fisiologi Kormophyta Berbiji (Lengkap), semoga bermanfaat dan selanjutnya akan membahas tentang Ciri-Ciri Pokok Taksonomi Dan Siklus Hidup Kormophyta Berbiji.