Jaringan Penguat Tumbuhan : Pengertian, Kolenkim, Sklerenkim, Ciri, Jenis dan Strukturnya

Jaringan Penguat Tumbuhan : Pengertian, Kolenkim, Sklerenkim, Ciri, Jenis dan Strukturnya – Apakah saja jaringan penguat tumbuhan dan perbedaannya?, Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahasnya dan tentunya tentang hal lain yang juga melingkupinya.Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.


Jaringan Penguat Tumbuhan : Pengertian, Kolenkim, Sklerenkim, Ciri, Jenis dan Strukturnya


Jaringan penguat atau sering disebut dengan jaringan penyokong adalah salah satu jaringan penyusun tumbuhan yang berfungsi memperkuat atau menyokong tubuh tumbuhan sehingga tumbuhan dapat berdiri tegak.

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, ada 2 (dua) jaringan penyokong tumbuhan yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.


Jaringan Kolenkim

Pengertian jaringan kolenkim adalah jaringan yang berfungsi sebagai jaringan penguat atau penyokong pada organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan pengembangan.

Jaringan kolenkim tersusun dari sel-sel hidup, memiliki bentuk memanjang dan umumnya memiliki dinding dengan penebalan yang tidak teratur. Penebalan dinding tersebut terutama terjadi pada bagian sudutnya dan terdiri atas bahan selulosa yang tebal.

Jaringan kolenkim hanya memiliki dinding primer yang lunak lentur dan tidak berlignin. Isi selnya bisa mengandung tanin dan kloroplas. Kolenkim bisa ditemukan pada batang, daun, bunga, dan buah serta akar yang terkena sinar matahari.

  • Ciri-Ciri Jaringan Kolenkim

Karakteristik atau ciri ciri jaringan kolenkim yaitu:

    • Memiliki bentuk memanjang sejajar dengan pusat organ tempat kolenkim itu berada.
    • Dinding sel kolenkim tidak berlignin, namun mengandung selulosa, pektin dan hemiselulosa.
    • Beberapa sel kolenkim berkloroplas sehingga bisa berfungsi menunjang fotosintesis.
    • Biasanya sel kolenkim mengalami penebalan setempat.

  • Macam-Macam Jaringan Kolenkim

Berdasarkan bentuk penebalan dan letaknya, jenis jaringan kolenkim dapat dibedakan menjadi:

    • Kolenkim Angular
      Kolenkim angular (sudut) adalah jaringan kolenkim yang mengalami penebalan pada bagian-bagian sudutnya. Jaringan kolenkim ini dapat ditemukan pada daun-daunan, misalnya daun tanaman seledri.
    • Kolenkim Lamellar
      Kolenkim lamellar (tangensial) adalah jaringan kolenkim yang mengalami penebalan pada bagian dinding sel yang tangensial atau menjalar saja. Jaringan ini menopang kekuatan lapisan luar struktur tanaman, seperti pada batang atau daun.
    • Kolenkim Annular
      Kolenkim annular adalah jaringan kolenkim yang dinding selnya menebal dengan rata. Jenis kolenkim ini jarang ditemukan karena hanya terdapat pada daun wortel dan beberapa tanaman merambat.
    • Kolenkim Lakunar
      Kolenkim lakunar (lacunate) adalah jaringan kolenkim yang mengalami penebalan pada permukaan ruang antar sel.

  • Lokasi kolenkim pada tumbuhan

Jaringan kolenkim dapat ditemukan pada batang, daun, serta pada bagian bunga dan buah. Pada batang, kolenkim bisa membentuk silinder penuh atau tersusun menjadi berkas yang memanjang sejajar sumbu batang. Pada daun, kolenkim terdapat di kedua sisi tulang daun utama atau pada satu sisi saja, serta terdapat pula sepanjang tepi daun.

Jarang terdapat pada bagian akar yang berada dalam tanah. Hanya kadang-kadang tumbuhan yang akarnya menjulang di atas tanah didapati jaringan kolenkim, karena pembentukan jaringan kolenkim terjadi jika terkena sinar cahaya matahari. Dan biasanya kolenkim terdapat langsung di bawah epidermis.

  • Struktur Kolenkim

Ukuran dan bentuknya beragam. Dapat berupa prisma pendek atau bulat panjang seperti serat dengan ujung meruncing dan ada bentuk peralihan dari kedua bentuk tersebut.

Menurut Muller terdapat tiga bentuk utama akibat penebalan dinding sel kolenkim :

    • Kolenkim sudut atau kolenkim anguler. dengan penebalan memanjang pada sudut sel. Pada penampang melintang, penebalan sudut terlihat di tempat pertemuan tiga sel atau lebih. Contohnya pada batang Solanum tuberosum dan pada Salvia.
    • Kolenkim lempeng atau papan, dengan penebalan terutama pada dinding tangensial. Contohnya pada korteks batang Sambucus nigra
    • Kolenkim lakuner, yang mirip kolenkim sudut, namun banyak mengandung ruang antarsel yang disekitarnya terjadi penebalan dinding. Contohnya pada batang Ambrosia.
    • Duchaigne (1955 dalam Fahn, 1982) memberikan tambahan satu tipe kolenkim lagi yaitu kolenkim cincin (annuler).

  • Susunan sel kolenkim

Dapat ditemukan pada batang, daun serta pada bagian bunga, buah dan akar terutama jika akar tersebut terkena cahaya. Dinding sel kolenkim adalah contoh dinding primer yang meluas dan menebal saat sel tumbuh membesar.

Dinding kolenkim terutama terdiri atas selulosa dan senyawa berpektin dan mengandung banyak air. Bahan segar dinding kolenkim mengandung air sekitar 67%. Fahn (1982) menyebutkan menurut Roelofsen dinding sel kolenkim mengandung pektin 45%, hemiselulosa 35% dan selulosa sekitar 20%.

Sel kolenkim memiliki protoplas aktif yang mampu melenyapkan penebalan dinding bila sel dirangsang untuk membelah seperti pada waktu sel tersebut membentuk kambium gabus. Kolenkim seperti parenkim dapat mengandung kloroplas sehingga dapat melakukan fotosintesis.


Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat atau jaringan penyokong dengan dinding sekunder yang tebal karena mengandung zat lignin. Jaringan sklerenkim ini hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.

Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut sklerenkim (serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut sklerenkim memiliki bentuk yang panjang, ramping, dan terdapat dalam bentuk untaian atau lingkaran. Serabut sklerenkim dapat ditemukan pada serat rami, Agave, dan Hibiscus sabdariffa.

Sedangkan, sklereid memiliki ukuran yang lebih pendek dan memiliki bentuk yang tidak beraturan. Sebenarnya sklereid dapat ditemukan pada semua bagian tumbuhan terutama kulit kayu, pembuluh tapis dan biji. Pada tempurung kelapa hampir seluruhnya terdiri atas sklereid.

Sel batu pada buah bisa memberikan ciri khas, misalnya struktur berpasir pada kulit buah dan daging buah pir atau butiran berpasir pada daging buah jambu biji.

Fungsi jaringan sklerenkim adalah sebagai penguat bagian tumbuhan yang sudah dewasa atau tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan serta sebagai pelindung bagian atau organ lunak yang ada di dalamnya. Contohnya pada tempurung kelapa, kulit biji jarak dan buah kenari.

Jaringan sklerenkim adalah jaringan penyokong yang dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan atau pada tumbuhan yang telah dewasa. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel-sel batu).

Jaringan sklerenkim merupakan jaringan mekanik yang hanya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan atau organ tumbuhan yang telah tetap. Sklerenkim berfungsi untuk menghadapi segala tekanan sehingga dapat melindungi jaringan-jaringan yang lebih lemah.

Sklerenkim tidak mengandung protoplas, sehingga sel-selnya telah mati. Dinding selnya tebal karena berlangsung penebalan sekunder sebelumnya yang terdiri atas zat lignin.

  • Ciri ciri sel pada jaringan sklerenkim

    • Sel-selnya telah mati dengan dinding sel yang tebal
    • Dinding sekunder yang tebal, umumnya terdiri dari zat lignin
    • Bersifat kenyal, pada umumnya tidak lagi mengandung kloroplas
    • Sel-selnya lebih kaku daripada kolenkim, sel sklerekim tidak dapat memanjang

Jaringan Penguat Tumbuhan : Pengertian, Kolenkim, Sklerenkim, Ciri, Jenis dan Strukturnya


  • Jenis Jaringan sklerenkim


    • Serat-Serat Sklerenkim (Fibers)

Serat-serat sklerenkim terdiri atas sel-sel yang berukuran panjang ± 2 mm dan samping yang ujungnya runcing. Serat-serat sklerenkim merupakan sel-sel yang sudah mati. Dinding selnya mengalami penebalan dari zat kayu dan mengandung lamela-lamela selulosa sehingga lumen selnya sempit.

Serat ini berbentuk poligon, yaitu segi lima atau segi enam. Noktah-noktahnya sempit yang berbentuk bagai saluran-saluran sempit miring. Serat-serat sklerenkim pada tumbuh-tumbuhan terbentuk bersamaan dengan saat-saat terhentinya pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan.

Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian yang terpisah-pisah atau dalam bentuk lingkaran di dalam korteks dan floem, dalam kelompok-kelompok yang tersebar dalam xilem dan floem. Pada Gramineae, serat-serat sklerenkim tersusun dalam suatu sistem berbentuk lingkaran berlekuk-lekuk yang dihubungkan dengan epidermis

Ada dua macam jenis serat sklerenkim, yaitu sebagai berikut.

      • Serat di Luar Xilem (Ekstraxilari)

Serat ekstraxilari ada yang berlignin dan ada pula yang tidak. Serat ini dapat digunakan untuk membuat tali, karung goni, dan bahan dasar tekstil untuk pakaian.

      • Serat Xilem (Xilari)

Jenis serat ini merupakan komponen utama kayu karena dindingnya mengandung lignin yang menyebabkan dindingnya keras dan kaku.


    • Sel-Sel Batu (Sklereid)

Sklereid terdapat pada bagian tumbuhan, antara lain di dalam korteks, floem, buah, dan biji. Dinding sklereid tersusun atas selulosa yang mengandung zat lignin yang tebal dan keras. Pada beberapa tumbuhan, kadangkadang ditemukan pula zat suberin dan kutin.

Sel-selnya mempunyai noktah yang sempit dan celahnya bundar, membentuk saluran yang disebut saluran noktah. Lumen sel sangat sempit karena adanya penebalan-penebalan dinding sel.

Sklereid mungkin bisa dijumpai dalam bentuk tunggal atau kelompok kecil di antara sel-sel, misalnya butiran seperti pasir pada daging buah jambu biji atau suatu masa sinambung seperti pada tempurung kelapa yang keras.

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Jaringan Penguat Tumbuhan , semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi