√ Gaya Gesek : Pengertian, Jenis, Sifat dan Contohnya

Gaya Gesek : Pengertian, Jenis, Sifat dan Contohnya – Pada kesempatan ini Seputar Pengetahuan akan membahas tentang Gaya Gesek. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan pengetian gaya gesek, jenis, sifat dan contohnya dengan secara singkat dan jelas. Agar dapt lebih mudah dipahami dan jelasnya simak artikel dibawah ini.

Gaya Gesek : Pengertian, Jenis, Sifat dan Contohnya

Gaya gesek adalah gerakan yang terjadi dikarenakan bersentuhannya 2 permukaan benda seperti gaya gesek pada rem sepeda. Dimana pada saat berhenti, karet yang ada pada sepeda bersentuhan dengan pelek sepeda yang mengakibatkan gaya gesek terjadi membuat berhenti pada saat melakukan pengereman.

Gaya tersebut terjadi bilamana 2 buah benda yang saling bersentuhan serta bergerak berlawanan arah, relatif satu dengan lainnya. Dengan gaya gesek yang berlawanan adakan menahan gaya tarik yang berbeda besarnya, tergantung pada keadaan permukaan benda yang bersentuhan. Bila permukaan licin maka gaya gesekan akan lebih kecil dari pada gaya gesek pada permukaan yang kasar.

Dalam artian gaya gesek ialah gaya yang saling berlawanan arah atau kecenderungan benda bergerak yang terjadi bila 2 benda bersentuhan. Benda tersebut tidak harus berupa benda padat ada juga yang berbentuk gas ataupun cair. Ada beberapa gaya gesek antara 2 benda padat seperti gaya gesek kinetis atau statis, sedangkan antara benda padat dan cair yaitu gaya stokes.

Sifat Gaya Gesek

Friction force atau biasa disebut gaya gesek mempunyai beberapa karakteristik atau sifat yang membedakan dengan jenis gaya lainnya. Berikut adalah beberapa sifat dari geya gesek diantaranya yaitu:

  • Menghambat gerak benda

Pada sifat ini arah dari gaya gesek selalu berlawanan degan arah gaya luar dengan bekerja pada benda yang mana bersifat menghambat gerak benda, seperti arah gaya gesek kekanan atau aya luar ke kiri dan begitu pula sebaliknya.

  • Berlawanan Arah

Sifat lainnya yaitu gaya gesek selalu belawanan arah dengan arah gerak suatu benda, bila benda bergerak ke kiri maka arah gaya gesek ke kanan dan bila bergerak ke atas akan arah gaya gesek kebawah begitupula sebaliknya.

  • Besar Gaya Tergantung Tingkat Kekasaran

Besar gaya tergantung pada tingkat kekasaran pada permukaan benda yang saling bersinggungan, semakin kasar permukaan maka akan semakin besar gaya geseknya dan begitu pula sebaliknya.

  • Besar Gaya dipengaruhi Luas Bidang

Besar gaya gesek dipengaruhi pada luas bidang  bila mana benda bergerak di udara atau gerak jatuh bebas, dimana semakin luas permukaan sentuh maka semakin besar juga gaya geseknya dan juga sebaliknya.

Jenis gaya gesek

Berikut adalah beberapa jenis gaya gesek antara lain yaitu:

  • Gaya gesek statis

Gesekan antara dua (2) benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama lainnya disebut dengan Gaya gesek statis. Contohnya gaya gesekan statis yang bisa mencegah suatu benda meluncur ke arah bawah pada suatu bidang miring.

Pada hukum I Newton, benda yang diam resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol. Hal ini berdasarkan hukum pada saat mendorong sesuatu benda yang terletak diatas permukaan namun benda tersebut masih diam tentu ada gaya lain yang melawan gaya dorong yang diberikan. Gaya tersebut merupakan gaya gesek, dimana bekerja pada benda diam yang disebut gaya gesek statis (fs) yaitu gaya gesek yang bekerja pada benda diam.

Gaya gesek juga berpengaruh pada permukaan benda dan bidang yang bersentuhan, tingkat kekasaran dapat dinyatakan dengan koefisien gesekan sedangkan untuk benda diam disebut koefisien gesek statis dengan simbol μs. Pada umumnya lebih besar dari koefisien kinetis dan selain itu gaya gesek dipengaruhi oleh gaya normal (N) yang diberikan pada bisang benda. Bila dirumuskan secara matematis gaya gesek statis yaitu sebagai berikut:

fs maks = μs N

Keterangan:

fs maks = Gaya gesek statis maksimum

μs = Koefisien gaya gesek statis

N = Gaya normal (N)

  • Gaya gesek kinetis

Gaya gesek dinamis atau biasa disebut kinetis dima dapat terjadi bila kedua benda bergerak relatif satu dengan lainnya saling bergesekan. Hal ini dapat di gambarkan pada saat menendang bola di atas tanah, dimana bola akan menggelinding dengan kecepatan tertentu.

Semakin lama kecepatan bola maka semakin berkurang yang pada akhirnya bola itu berhenti. Pada saat bola bergerak yang didapat dari tendangan, namun pada saat bergerak terdapat gaya yang menghambat gerak bola mengakibatkan berkurangnya kecepatan. Gaya pada berkurangnya kecepatan bola disebut gaya gesek kinetis yang merupakan gaya geek yang bekerja pada benda bergerak.

Gaya gesek kinetik sama halnya dengan gaya gesek statik yang bergantung pada gaya normal dan tingkat kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersinggungan atau koefisen gesekan yang disimbolkan μk. Adapun rumus secara matematis dari gaya gesek kinetik yaitu:

fk = μk N

Keterangan:

fk = Gaya gesek kinetis

μk = Koefisien gesekan kinetik

N = Gaya normal (N)

Nilai koefisien gesekan baik koefisien gesek statis ataupun kinetis tidak pernah lebih dari 1. Selain dari itu, besar koefisien gesek statis ini umumnya selalu lebih besar daripada koefisien gesek kinetis (μs > μk). Dibawah ini merupakan tabel perbedaan nilai koefisien gesek statis serta kinetis dari berbagai bidang yang bersentuhan.

Permukaan

μs

μk

Persendian lengan manusia

0,01

0,01

Es pada es

0,1

0,03

Logam pada logam yang sudah dilumasi

0,15

0,07

Kayu pada kayu

0,4

0,2

Seng pada besi tua

0,85

0,21

Baja pada baja

0,74

0,57

Karet pada beton kering

1

0,8

Sumber : Sears & Zemansky, hal 37

Disamping adanya perbedaan dari nilai koefisien gesekan, gaya gesek statis dan kinetis juga mempunyai perbedaan lain, berikut keterangannya:

Gaya Gesek Statis

fs = μs N

Gaya Gesek Kinetis

fk = μk N

Bekerja pada benda yang diam Bekerja pada benda yang bergerak
Nilainya itu selalu berubah tergantung pada gaya “F” yang bekerja pada sebuaah benda. Nilainya itu selalu tetap tidak bergantung pada kecepatan serta juga percepatan benda (baik GLB atau juga GLBB).
Nilai maksimum dicapai ketika benda tepat akan bergerak. Tidak ada nilai maksimum.

Gaya Gesek Pengertian Jenis Sifat dan Contohnya

Contoh Gaya Gesek

Terdapat beberapa keuntungan dan kerugian dari gaya gesek, antara lain yaitu:

Contoh gaya gesek yang merugikan

  • Gesekan pada kontak dua roda gigi.
  • Gesekan antara poros yang bergerak dengan bantalannya.
  • Gesekan antara torak (piston) dengan silinder;
  • Gesekan yang terjadi pada bagian-bagian mesin tersebut dapat di kurangi dengan cara memberikan minyak pelumas.

Contoh gaya gesek yang menguntungkan

  • Gesekan pada sistem rem yang memanfaatkan gaya gesekan antara firodo (bahan asbes yang kasar) dengan rodanya sendiri.
  • Gesekan diantara mesin gerinda dengan sebuah perkakas yang diasah dengan mesin gerinda memanfaatkan gaya gesek batu gerinda yang berputar dengan benda yang diasah.

Demikian penjelasan tentang Gaya Gesek : Pengertian, Jenis, Sifat dan Contohnya, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Daftar Isi