√ Pengertian Bimbingan dan Konseling, Tujuan, Fungsi dan Asasnya

Pengertian Bimbingan dan Konseling, Tujuan, Fungsi dan Asasnya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang Bimbingan dan Konseling. Yang meliputi pengertian, tujuan, fungsi, asas bimbingan dan konseling dengan pembahasan lengkap dan mudah dipahami. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan Seputar Pengetahuan dibawah ini dengan seksama.

Pengertian Bimbingan dan Konseling, Tujuan, Fungsi dan Asasnya

Mari kita bahas pengertiannya terlebih dahulu dengan seksama.

Pengertian Bimbingan dan Konseling

Secara bahasa (etimologi) bimbingan dan konseling bersumber dari bahasa Inggris “Guidance dan counseling”. Guidance artinya memimpin, menunjukkan atau membimbing ke jalan yang baik. Sedangkan “Counseling” artinya menasehati, atau menganjurkan kepada seseorang secara face to face.

Bimbingan dan Konseling merupakan proses interaksi antara konselor dan konseli baik dengan langsung ataupun tidak langsung dalam rangkat untuk membantuk konseli supaya bisa melakukan pengembangan potensi dirinya maupun memecahkan sistematis, objektif, logis dan berkelanjutan dan juga terprogram yang dijalankan oleh konselor untuk memberikan fasilitas perkembangan konseli untuk meraih kemandirian dalam kehidupannya.

Definisi lain dari bimbingan dan konseling yaitu usaha dalam memberikan pelayanan bantuan kepada anak supaya mampu mandiri dan berkembang secara optimal. Tujuan bimbingan dan konseling yaitu supaya anak dapat memilih, menyiapkan diri, memegang tanggung jawab, dan memperoleh hal yang berharga dari keputusan yang diambilnya.

Pengertian Bimbingan dan Konseling Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah definisi dari bimbingan dan konseling menurut ahlinya.

1. Hikmawati (2011:1)

Bimbingan dan Konseling menurut Hikmawati adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

2. Tohirin (2013:25)

Bimbingan dan Konseling menurut Tohirin adalah proses bantuan yang diberikan oleh pembimbing (konselor kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, supaya konseli mempunyai kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mempunyai kemampuan memecahkan masalahnya sendiri.

3. Surat Keputusan Mendikbud No. 025/1995

Bimbingan dan Konseling menurut Surat Keputusan Mendikbud tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya adalah layanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

4. Azzett (2013: 11)

Bimbingan dan Konseling menurut Azzet adalah upaya pemberian bantuan kepada anak didik agar dapat memahami dirinya sehingga sanggup mengarahkan diri dan bertindak dengan baik sesuai dengan perkembangan jiwanya. Usaha ini dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.

5. Prayetno, dkk (2004: 2)

Bimbingan dan Konseling menurut Prayetno, dkk adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir berdasarkan norma-norma yang berlaku.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah No. 111 tahun 2014

Bimbingan dan Konseling menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/Konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.

Tujuan Bimbingan Dan Konseling

Prayetno, dkk (2009:114) menyatakan tujuan bimbingan dan konseling yaitu untuk membantu individu dalam mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.

Kemudian menurut Balitbang (2006: 16), secara spesial layanan bimbingan dan konseling mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut:

  • Merencanakan aktivitas penyelesaian studi, perkembangan karir dan juga kehidupan peserta didik di masa yang akan datang.
  • Melakukan pengembangan semua potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh peserta didik seoptimal mungkin.
  • Melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan pendidian dan lingkungan masyarakat.
  • Mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam belajar, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat.

Fungsi Bimbingan Dan Konseling

Hallen (2003: 60) menyatakan bimbingan dan konseling mempunyai fungsi memberikan layanan kepad peserta didik supaya setiap peserta didik bisa mengembangkan diri denga optimal menjadikan menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Berikut fungsi bimbingan dan konseling, antara lain:

Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman berarti bimbingan dan konseling akan menhasilkan pemahaman mengenai sesuatu oleh pihak tertentu dengan kepentingan pengembangan peserta didik.

Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan ini berarti, bimbingan dan konseling akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari maslaah yang bisa saja muncul yang bisa mengganggu, menghambat maupun menimbulkan kesulitan, kerugian tertentu dalam proses perkembangannya

Fungsi Pengentasan
Artinya adalah pelayanan bimbingan dan konseling akan menghasilkan terangkatnya atau teratasinya berbagai masalah yang dialami oleh peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling berupaya dalam pemecahan masalah yang dihadapi peserta didik, baik dalam sifatnya, jenisnya ataupun bentuknya.

Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan mempunyai arti, bimbingan dan konseling akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya beberapa potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan.

Fungsi Advokasi
Fungsi advokasi artinya, bimbingan dan konseling akan menghasilkan teradvokasi atau pembelaan kepada peserta didik dalam rangka usaha pengembangan semua potensi dangan optimal.

Asas Bimbingan dan Konseling

Prayetno (2009: 115) menyatakan ada beberapa asas bimbingan dan konsling antara lain sebagai berikut:

Asas Kerahasiaan
Asas ini menuntut rahasian terhadap data dan keterangan tentang peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan. Dalam hal ini pembimbing memiliki kewajiban penuh dalam memelihara dan menajga semua data dan keterangan menjadikan kerahasiannya benar-benar terjamin.

Asas Kesukarelaan
Apabila asas kerahasiaan benar-benar telah tertanam pada diri siswa atau klien, maka sangat bisa diharapkan bahwa mereka akan mengalami masalah akan dengan sukarela membawa masalahnya tersebut kepada pembimbing untuk meminta bantuan.

Asas Keterbukaan
Bimbingan dan konseling yang efisien hanya berlangsung dalam kondisi keterbukaan. Baik klien ataupun konselor, harus memiliki sifat terbuka. Keterbukaan ini bukan hanya sekedar berati bersedian menerima saran-saran dari luar namun dalam hal ini lebih penting dan setiap yang bersangkutan bersedian membuka diri untuk kepentingan memcahkan maslah yang dimaksud.

Asas Kekinian
Masalah personal yang diatasi adalah masalah yang sedang dirasakan bukan masalah yang telah lampau, dan bukan maslaah yang akan dialami masa mendatang. Asas kekinian juga berisikan pengertian bahwa konselor tidak boleh menunda-nunda pemberian bantuan. Dia harus mengutamakan kepentingan klien dibanding yang lain.

Asas Kemandirian
Dalam memberikan layanan pembimbing seyogyanya selalu menghidupkan kemandirian terhadap diri orang yang dimbimbing jangan sampai orang yang dibimbing ini menjadi bergantung kepada orang lain khususnya pada pembimbing/konselor.

Asas Kegiatan
Usaha layanan pembimbing dan konseling akan menghasilkan buah yang tidak berarti, jika individu yang dibimbing tidak menjalankan kegiatan dalam meraih tujuan-tujuan pembimbing. Hasil-hasil usaha bimbingan tidak tercipta dengan sendirinya namun harus diraih oleh individu yang bersangkutan.

Asas Kedinamisan
Usaha layanan bimbingan dan konseling menghendaki adanya perubahan dalam individu yang dimbimbing adalah perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Perubahan tidak hanya sekedar mengulang hal lama yang sifatnya monoton, namun perubahan yang selalu menuju kepada suatu pembaruan, sesuatu yang lebih maju.

Asas Keterpaduan
Layanan bimbingan dan konseling merupakan perpaduan dari beberapa aspek individu yang dibimbing, sebagaimana diketahui individu yang dibimbing itu mempunyai beberapa segi apabila kondisinya tidak saling serasi dan terpadu justru akan memunculkan masalah.

Asas Kenormatifan
Usaha bimbingan dan konseling tidak boleh bertentangan dengan norma yang berlak, meskipun dilakukan peninjauan dari norma aga, norma adat, norma hukum/negara, norma ilmu, maupun kebiasaan sehari-hari. Asas kehormatan ini diterapkan kepada isi ataupun proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling.

Pengertian Bimbingan dan Konseling, Tujuan, Fungsi, Asas

Asas Keahlian
Usaha layanan bimbingan dan konseling secara teratur, sistematik dan dengan menggunakan teknik dan juga alat yang memadai. Untuk itu, para konselor harus memperoleh pelatihan secukupnya menjadikan dengan akan bisa dicapai keberhasilan usaha pemberian layanan.

Asas Alih Tangan
Asas ini memberikan isyarat bahwa apabila seorang petugas bimbingan dan konseling telah memberikan semua kemampuannya untuk membantu klien belum dapat terbantu sebagaimana yang diharapkan maka petugas ini mengalih tangankan klien itu kepada petugas atau badan lain yang lebih ahli.

Asas Tutwuri Handayani
Asas ini menggambarkan terhadap suasana umum yang hendaknya terbentuk dalam rangka hubungan keseluruhan antara pembimbing dan yang membimbing.

Demikianlah telah dijelaskan tentang Pengertian Bimbingan dan Konseling, Tujuan, Fungsi dan Asasnya, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi