Chauvinisme : Pengertian, Sejarah, Dampak, Ciri, Jenis dan Contohnya

Chauvinisme : Pengertian, Sejarah, Dampak dan Contohnya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang Chauvinisme. Yang meliputi pengertian, sejarah, dampak dan contoh dari chauvinisme dengan pembahasan lengkap dan mudah dipahami. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan seksama.

Chauvinisme : Pengertian, Sejarah, Dampak dan Contohnya

Mari kita bahas bersama-sama apa arti dari chauvinisme terlebih dahulu dengan seksama.

Pengertian Chauvinisme

Chauvinisme, juga dikenal sebagai chauvinisme / sauvinisme, adalah sejenis pengetahuan tentang cinta yang berlebihan pada tanah air atau bansa (patriotisme).

Chauvinisme didefinisikan sebagai pandangan tentang bangsanya sendiri, atau perasaan cinta, bangsa, bangsawan, fanatisme, atau kesetiaan kepada negara tanpa mempertimbangkan pandangan orang lain. Chauvinisme juga dapat diartikan sebagai paham yang merendahkan bangsa-bangsa lain dan menjunjung tinggi bangsa sendiri secara berlebihan.

Chauvinisme nasionalisme adalah pandangan seseorang yang percaya pada negaranya sendiri dan bahkan rela berkorban untuk asumsinya sendiri. Sikap chauvinisme harus bisa ditolak, dihindari bahkan dihilangkan dari rakyat Indonesia sebab chauvinisme bisa mengarahkan pada pelanggaran Ham chauvinisme apabila diterapkan.

Bukan saja hal diatas, hal tersebut sebab chauvinisme begitu bertentangan dengan Pancasila dan isi pasal yang ada didalamnya. Lebih penting lagi, chauvinisme dapat menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia.

Pengertian Chauvinisme Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah definisi dari chauvinisme menurut ahlinya.

  • Wikipedia

Definisi Wikipedia tentang chauvinisme adalah bentuk pengajaran yang melebih-lebihkan cinta untuk tanah air.

  • St-Times (2013)

Definisi St-Times tentang chauvinisme Kecintaan yang berlebihan pada tanah air dengan menjunjung tinggi bangsanya sendiri, merendahkan dan juga meremehkan bangsa atau negara lain.

  • Mirandalaurensi (2014)

Pengertian Mirandalaurensi tentang chauvinisme adalah bentuk tindakan yang meninggikan negaranya tetapi menganggap negara lain tidak signifikan. Salah satu ciri khas dari chauvinisme adalah penghinaan terhadap negara lain.

  • Inoviana (2014)

Definisi Inoviana tentang chauvinisme adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan kesetiaan yang ekstrim kepada satu partai politik tanpa mempertimbangkan pandangan alternatif dari partai lain.

Sejarah Chauvinisme

Istilah ini sendiri chauvinisme berasal dari tokoh fiksi Nicolas Chauvin, yang merupakan setiap prajurit Napoleon Bonaparte. Bahkan jika Napoleon dikalahkan dan dibuang, Chauvin tetap setia. Hingga Chauvinisme memiliki arti dan terminologi yang sama dengan Chauvin. Karakter Nicholas Chauvin ini, meskipun hanya sedikit dokumen yang memuat referensi, tetapi ia dipromosikan menjadi legenda atau cerita legenda, dan dimasukkan dalam lagu dan pertunjukan.

Karakter Chauvin menjadi fanatik fanatik dan wakil karakter yang mendukung seseorang. Berawal dari konsep ini, chauvinisme diartikan sebagai pandangan yang cenderung setia pada pengertian atau loyal pada sesuatu. Hal ini menimbulkan segala macam chauvinisme, seperti nasionalisme chauvinisme, pemahaman ini penuh kepercayaan pada negaranya sendiri, bahkan rela berkorban.

Dampak Chauvinisme

Chauvinisme mempunyai dampak dalam penerapannya, yakni dampak positif dan negatif berikut penjelasannya.

Dampak Positif Chauvinisme

Chauvinisme juga mempunyai efek positif, menyatukan warga menjadi satu kesatuan yang diatur oleh pemerintah.

Dampak Negatif Chauvinisme

  • Akan ada perang dan konflik antar negara.
  • Memperkeruh atau merusak perdamaian dunia
  • Gangguan pembangunan karena tertutupnya kedekatan dengan negara lain (tidak menerima saran)
  • Itu membuat hati orang lebih tertutup dan sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain.
  • Lebih cenderung melupakan Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta
  • Membuat pemimpin tidak takut menyerang negara lain untuk mendapatkan kekuasaan
  • Membuat seseorang tidak mungkin berpikir positif tentang kepentingan negara lain.

Ciri Sikap Chauvinisme

Adapun ciri-ciri chauvinisme adalah sebagai berikut;

  • Fanataik Terhadap Negara

Sebuah negara di mana orang menggunakan chauvinisme akan menjadi sangat antusias dengan negara ini. Semua kebijakan yang berlaku di dalam negeri akan dinilai benar dan akan direspon positif meski hasilnya negatif.

  • Pemimpin Negara yang revolusionis dan diktatoris

Kehadiran para pemimpin dan diktator revolusioner nasional merupakan katalisator, sehingga chauvinisme dapat berkembang di suatu negara. Tidak hanya merintis, mereka cenderung memaksakan aksi yang seringkali mengakibatkan korban materi dan non materi yang cukup tinggi.

  • Diperlakukan tidak Menyenangkan

Contohnya adalah Negara Korea Selatan. Negara ini telah diperlakukan tidak menyenangkan oleh Jepang, oleh karena itu segala sesuatu yang berbau Jepang sangat tidak disukai oleh negara tersebut. Mereka selalu berusaha mandiri dengan mencintai apa yang ada di negaranya dan tidak berniat mengimpor apapun dari Jepang.

  • Dipergunakan dalam melancarkan tujuan tertentu

Setiap negara / bangsa ingin menjadi nomor 1 di dunia atau setidaknya pengaruhnya dapat dimanfaatkan oleh bangsa lain. Jerman, Jepang dan Italia adalah contoh negara yang ingin menjadi negara adidaya di dunia. Oleh karena itu, untuk memuluskan ambisi mereka, para pemimpin negara menerapkan Chauvinisme di antara rakyatnya.

  • Memandang rendah bangsa lain

Ciri utama yang melekat pada sikap chauvinis adalah mengungkapkan status negara-negara berdaulat lainnya, negara-negara berdaulat ini dianggap tidak memiliki pengaruh dan kekuasaan tertentu, sehingga menimbulkan pertimbangan masyarakat terhadap puing-puing.

  • Membenci Bangsa Berdaulat Lainnya

Ciri selanjutnya yang biasanya menganut chauvinisme adalah bahwa dalam porsi yang parah biasanya Anda akan membenci bangsa dan negara lain. Tanpa alasan berarti mengesampingkan rasa kemanusiaan dan perdamaian yang ada.

Jenis Negara dengan Paham Chauvinisme

Ada beberapa negara selain Jerman yang para pemimpinnya menerapkan chauvinisme antara lain sebagai berikut:

  • Jerman

Negara Jerman ini dulunya adalah negara yang menganut ideologi atau paham chauvinisme, yang notabene punya pemimpin yang kejam, bermusuhan dengan Yahudi, kaku, kembar cacat. Dan ini memunculkan dan memicu Perang Dunia I yang dipimpin oleh sang diktator yang terkenal dengan kekejamannya yaitu Adolf Hitler.

  • Italia

Selain Negara Jerman, Negara Italia juga pernah dipimpin oleh Benito Mussolini yang juga menganut paham chauvinisme sehingga dianggap negara lain sebagai penjiplak, tidak memiliki daya kreatif selain Italia.

  • Jepang

Jepang atau sering disebut negeri bunga sakura, pernah dipimpin oleh seorang pemimpin yang sangat mengakar dalam aliran chauvinisme, dia adalah Tenno Haika. Menurutnya, atau menurutnya negara lain tidak lebih baik dari Jepang. Bisa dianggap, Jepang merupakan sebuah negara terbaik yang ada di dunia.

Pengertian Chauvinisme, Sejarah, Dampak, Contoh

Contoh Chauvinisme

Contoh chauvinisme yang pernah ada adalah putusan A. Hitler, “Deutschland Uber Alles in der Welt”, yang berarti “Jerman di atas segalanya di dunia”. Contoh inilah yang sering atau banyak digunakan oleh Jerman untuk mendorong kiprah sepakbola Eropa pada tahun 2000.

Negara ini juga pernah menganut sebuah sudut panddang chauvinisme yaitu negara Jepang (Tenno Haika yang menganggap negara lain tidak lebih baik dari negaranya sendiri) dan juga negara Italia menganut sebuah apaham chauvinisme (B. Mussolini yang memandang negara lain sebagai negara peniru dan tidak kreatif, yang membuat pemahamannya dikenal sombong. dan kaku).

Demikianlah telah dijelaskan tentang Chauvinisme : Pengertian, Sejarah, Dampak dan Contohnya, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Daftar Isi